PHK di Kalbar tercatat sebanyak 1.869, dan menempatkan Kalbar pada posisi ke 6 sebagai salah satu provinsi dengan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) tertinggi di Indonesia.
Fenomena ini memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama terkait stabilitas ekonomi rumah tangga dan ketersediaan lapangan kerja di wilayah tersebut.
Wakil Gubernur Soroti PHK di Kalbar dan Pentingnya Iklim Investasi yang Sehat
Menanggapi situasi tersebut, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menyampaikan pentingnya menjaga iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan.
“Saya inginkan investasi yang ada di Kalbar ini kondusif dan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat,” ujar Krisantus, Senin, 28 Juli 2025 dikutip dari Tribun Kalbar.
Menurutnya, investasi bukan hanya tentang angka atau keuntungan korporasi, melainkan soal bagaimana sebuah daerah bisa mendapatkan nilai tambah dari kehadiran investor.
Investasi Harus Berdampak pada Penyerapan Tenaga Kerja Lokal
Wakil Gubernur juga menekankan bahwa investasi yang masuk harus menjadi solusi, bukan sekadar formalitas pembangunan ekonomi.
“Tentu kita juga berharap agar investasi ini berdampak kepada penyerapan tenaga kerja kita,” tambahnya.
Krisantus berharap bahwa ke depan, setiap perusahaan yang berinvestasi di Kalbar bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan keterampilan mereka agar mampu bersaing secara global.