BNPB Kerahkan Helikopter ke Kalbar untuk Water Bombing

- Jurnalis

Rabu, 30 Juli 2025 - 00:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BNPB Kerahkan Helikopter ke Kalbar untuk Water Bombing - foto ilustrasi

BNPB Kerahkan Helikopter ke Kalbar untuk Water Bombing - foto ilustrasi

BNPB kerahkan helikopter ke Kalbar tangani 416 titik panas. Fokus pada water bombing dan patroli udara di enam kabupaten terdampak.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat kembali mengkhawatirkan. Hingga Selasa, 29 Juli 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan dua helikopter untuk mempercepat penanganan di enam kabupaten terdampak.

Satu helikopter digunakan untuk patroli udara dan verifikasi titik panas, sementara satu unit lainnya diturunkan khusus untuk aksi water bombing atau penyemprotan air dari udara.

Langkah cepat ini dilakukan menyusul lonjakan jumlah hotspot yang tercatat mencapai 416 titik, tersebar di berbagai wilayah Kalbar.

Ini Wilayah Paling Parah Terdampak Karhutla

Dari total 416 titik panas yang dipantau, 27 titik masuk kategori tingkat tinggi dan menjadi fokus utama pengecekan lapangan. Informasi ini disampaikan oleh Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel.

Kabupaten Mempawah menjadi daerah dengan jumlah hotspot tinggi terbanyak, yakni sembilan titik. Disusul Kabupaten Sambas dengan lima titik, dan Bengkayang empat titik.

Sementara kabupaten lain seperti Sanggau, Kapuas Hulu, dan Kubu Raya melaporkan satu hingga dua titik panas.

Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan terus melakukan ground check untuk memastikan titik-titik tersebut benar-benar merupakan sumber api aktif.

Baca Juga :  Kritik Tajam Wagub Kalbar Soal Kebijakan PPATK Bekukan Rekening

Titik Panas Melonjak Tajam, Ini Data Resminya

Berdasarkan data dari BMKG dan BPBD Kalbar, klasifikasi tingkat sebaran titik panas adalah sebagai berikut:

  • 341 titik kategori rendah
  • 48 titik kategori sedang
  • 27 titik kategori tinggi

Total jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding minggu sebelumnya, terutama di daerah rawan dengan akses terbatas.

Operasi Modifikasi Cuaca Dikebut Demi Cegah Asap Tebal

Sebagai bagian dari mitigasi bencana, Pemprov Kalbar bekerja sama dengan BPBD dan BMKG telah menjalankan dua tahap Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Tahap pertama digelar pada 4–8 Juli 2025, dan tahap kedua berlangsung dari 24–28 Juli. Hasil awal menunjukkan beberapa wilayah sudah mulai diguyur hujan ringan hingga sedang.

Daniel menegaskan, pihaknya berharap hujan buatan ini dapat membantu membasahi lahan-lahan kering dan menurunkan risiko kebakaran baru.

BNPB Kerahkan Helikopter ke Kalbar, Dua Helikopter BNPB Mulai Operasi Sejak 27 Juli

Mulai 27 Juli 2025, dua unit helikopter bantuan dari BNPB resmi beroperasi di wilayah Kalbar.

Helikopter pertama melakukan patroli udara untuk mendeteksi dan memverifikasi titik panas yang terekam oleh satelit. Sementara helikopter kedua fokus melakukan water bombing, menyemprotkan air ke lokasi yang terkonfirmasi mengalami karhutla.

Baca Juga :  Kepala DPPPA Kalbar Herkulana Mekarryani Bantah Tudingan: Siap Klarifikasi ke Gubernur

Menurut BPBD Kalbar, operasi ini akan terus berlangsung hingga kondisi dinyatakan aman dan tren titik panas menurun secara signifikan.

Evaluasi Harian Terus Dilakukan

Setiap pagi dan malam, posko utama penanganan karhutla Kalbar melakukan evaluasi bersama sejumlah pihak, termasuk TNI, Polri, BMKG, dan relawan lapangan.

Pemantauan dilakukan melalui laporan satelit, drone, dan hasil patroli darat maupun udara. Selain itu, koordinasi lintas instansi juga diperkuat agar penanganan lebih efektif.

Namun, hingga saat ini, total luas lahan yang terbakar masih dalam proses penghitungan oleh instansi teknis terkait.

Kolaborasi Jadi Kunci Tekan Karhutla

Penanganan karhutla di Kalbar kini memasuki fase kritis. Jumlah hotspot tinggi, angin kering masih bertiup kencang, dan kondisi lahan yang rawan terbakar jadi tantangan nyata.

Kehadiran helikopter BNPB, operasi hujan buatan, serta kerja tim gabungan di lapangan menjadi harapan utama untuk menekan penyebaran api sebelum situasi makin memburuk.

Warga diimbau tidak melakukan pembakaran terbuka dalam bentuk apapun. Sekecil apapun sumber api bisa memicu kebakaran besar di tengah cuaca ekstrem saat ini.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Operasi Zebra Kapuas 2025: Incar 10 Pelanggaran Fatal
Kebijakan One Way Sungai Raya Dalam, Solusi Baru Atasi Kemacetan dan Bangkitkan Ekonomi Lokal
Pelantikan 557 PPPK UNTAN, Ini Pesan Rektor
Mempawah Siapkan Rp42 Miliar untuk BPJS Gratis Tahun 2025
Dugaan Keracunan Menu MBG di SD Kapuas Hulu, Pemda Evaluasi Program dan Tunggu Hasil BBPOM
Sertijab Polres Ketapang: Kasat Reskrim dan Kabag SDM Resmi Berganti, Ini Pesan Kapolres
Bayi Meninggal di RS Sukadana, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Apel Kesiapan Bencana Polres Kubu Raya: Sinergi Lintas Instansi Hadapi Ancaman Hidrometeorologi

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 00:50 WIB

Kebijakan One Way Sungai Raya Dalam, Solusi Baru Atasi Kemacetan dan Bangkitkan Ekonomi Lokal

Jumat, 14 November 2025 - 00:49 WIB

Pelantikan 557 PPPK UNTAN, Ini Pesan Rektor

Jumat, 14 November 2025 - 00:10 WIB

Mempawah Siapkan Rp42 Miliar untuk BPJS Gratis Tahun 2025

Kamis, 13 November 2025 - 07:37 WIB

Dugaan Keracunan Menu MBG di SD Kapuas Hulu, Pemda Evaluasi Program dan Tunggu Hasil BBPOM

Kamis, 13 November 2025 - 06:17 WIB

Sertijab Polres Ketapang: Kasat Reskrim dan Kabag SDM Resmi Berganti, Ini Pesan Kapolres

Berita Terbaru

Tragedi pilu remaja tenggelam di Sambas (F, 12 tahun) di Sungai Semparuk. Polisi ungkap kronologi dan imbau pengawasan ketat anak di area sungai.

Peristiwa

Remaja Tenggelam di Sambas: Korban Ditemukan Jauh dari Lokasi

Senin, 17 Nov 2025 - 00:27 WIB

sejarah berdirinya kota pontianak, syarif abdurrahman alkadrie, kesultanan pontianak, kota khatulistiwa, istana kadariah - foto canva pro

Inspirasi

Sejarah Berdirinya Kota Pontianak: Dari Kesultanan ke Kotamadya

Senin, 17 Nov 2025 - 00:14 WIB

Dishub Pontianak tambah titik CCTV live streaming Pontianak di Simpang Tanjungpura-Diponegoro. Pantau lalu lintas real time gratis via YouTube!

Nasional

CCTV Live Streaming Pontianak: Dishub Tambah Titik Krusial

Senin, 17 Nov 2025 - 00:02 WIB