Kenakalan Remaja di Pontianak Meningkat, Wali Kota Angkat Bicara

- Jurnalis

Senin, 10 Maret 2025 - 00:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Silaturahmi Kamtibmas dan Buka Puasa Bersama di Aula Mapolresta Pontianak, Sabtu (8/3/2025) yang dihadiri Forkopimda , FKUB, lurah dan camat se-Kota Pontianak, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan dan masyarakat.

Silaturahmi Kamtibmas dan Buka Puasa Bersama di Aula Mapolresta Pontianak, Sabtu (8/3/2025) yang dihadiri Forkopimda , FKUB, lurah dan camat se-Kota Pontianak, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan dan masyarakat.

Kasus kenakalan remaja di Pontianak semakin mengkhawatirkan. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengungkapkan bahwa fenomena ini telah mencapai tingkat yang meresahkan dan memerlukan tindakan serius dari berbagai pihak.

Kenakalan Remaja di Pontianak Meningkat Tajam

Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai aksi tawuran, perang sarung, dan balap liar terus terjadi. Bahkan, beberapa kasus berujung pada korban jiwa.

“Kalau dulu kita juga nakal tapi pakai tangan kosong. Hanya berantem biasa. Kalau sekarang ingin menampilkan jati diri. Jadi kalau celuritnya tidak satu meter dua meter itu rasanya tidak hebat. Ini adalah tren akibat media sosial dan ingin diperhatikan,” ungkapnya.

Kasus kenakalan remaja 2025 di Pontianak ini tidak hanya membuat resah masyarakat tetapi juga meningkatkan kekhawatiran orang tua terhadap keselamatan anak-anak mereka.

“Dengan adanya koordinasi dan sinergi dari semua pihak, kenakalan remaja di Kota Pontianak dapat ditangani dengan baik sehingga tidak mengganggu kondusivitas kota,” tuturnya.

Menurut data dari Polresta Pontianak, sejak Agustus 2024 hingga Maret 2025, telah terjadi peningkatan signifikan dalam kasus kekerasan remaja.

Terbaru, seorang anak berusia 15 tahun meninggal dunia akibat pengeroyokan saat Pawai Obor. Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi, menyebutkan bahwa pelaku kekerasan dalam kasus ini adalah remaja yang masih berusia di bawah 18 tahun.

Penyebab Kenakalan Remaja di Pontianak

  1. Pengaruh lingkungan dan geng anak – Remaja membentuk kelompok berdasarkan wilayah seperti grup timur, utara, barat, kota, dan selatan.
  2. Kurangnya perhatian orang tua – Banyak orang tua yang lalai mengawasi anak mereka hingga larut malam.
  3. Dampak media sosial – Banyak remaja ingin menunjukkan eksistensi diri dengan aksi kekerasan.
  4. Pernikahan dini dan faktor ekonomi – Beberapa remaja kehilangan arah akibat tekanan ekonomi dan sosial.
Baca Juga :  BPJPH dan BPOM Tarik Produk Bersertifikat Halal Ternyata Mengandung Babi

Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Kenakalan Remaja

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Pontianak mengambil beberapa langkah strategis:

  • Razia dan patroli rutin untuk mencegah aksi tawuran dan perang sarung.
  • Pengawasan ketat terhadap media sosial yang menjadi ajang provokasi antar geng remaja.
  • Pemberian beasiswa bagi remaja yang rentan agar mereka mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
  • Mendorong aturan jam malam bagi remaja guna menekan tingkat kriminalitas.
  • Menitipkan anak-anak bermasalah ke pondok pesantren dengan biaya dari pemerintah.

“Masalah ini bukan hanya tanggung jawab polisi atau pemerintah, tetapi kita semua. Orang tua harus lebih peduli dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka,” ujar Wali Kota Pontianak.

Dukungan Masyarakat dalam Penanggulangan Kenakalan Remaja

Kapolresta Pontianak juga mengajak masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih aktif dalam mengawasi anak-anak mereka.

“Mungkin dari DPRD Kota Pontianak bersama Pemerintah Kota Pontianak bisa mengusulkan Peraturan Daerah terkait aturan jam malam bagi anak-anak,” ucapnya.

Selain itu, ia meminta panitia kegiatan besar seperti Pawai Obor untuk lebih selektif dalam mendata peserta agar kejadian serupa tidak terulang.

“Pawai Obor kemarin, kita tidak tahu pesertanya dari mana saja. Siapa saja yang membawa obor diperbolehkan ikut. Akhirnya terjadi seperti ini,” sesalnya.

Yang memprihatinkan, sambungnya lagi, saat kejadian tidak ada yang membantu korban meskipun banyak orang di sekitar lokasi. 

“Tidak ada yang peduli. Sehingga korban terjatuh di TKP, dibawa ke rumah sakit, dan beberapa hari kemudian meninggal dunia,” katanya.

Kombes Pol Adhe Hariadi menekankan, penanggulangan kenakalan remaja membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak karena ini menjadi tanggung jawab bersama. 

“Bukan hanya polisi yang bekerja di lapangan, tapi lurah, RT/RW juga harus turun. Mari kita pikirkan solusinya bersama-sama,” ajaknya.

Ia juga meminta peran orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka. Perhatikan aktivitas anak-anak, jangan sampai mereka terlibat dalam aktivitas negatif seperti tawuran dan balap liar.

“Intinya sebenarnya adalah pengawasan dari orang tua. Anak di bawah umur tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor, tapi kenapa dibelikan motor oleh orang tuanya,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Fokus 3 Pilar Keuangan Nasional Percepat Pertumbuhan Nasional
Rumah Pensiun Jokowi Hampir Rampung, Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama
Kepercayaan Pemerintah Membaik, Purbaya Bantah Kritik Hasan Nasbi
Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan: Hanya untuk Warga Tidak Mampu
Golden Tulip Pontianak dan BCA, Tawarkan Cicilan 0,75% untuk Wedding Package 2025
Larangan Impor Baju Bekas, Menkeu Tegas Soal Sanksi
Menkeu Purbaya: Dana Daerah Mengendap Rp 234 Triliun
BLT Kesra Cair Hari Ini: 35,4 Juta Keluarga Terima Rp900 Ribu

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 00:01 WIB

Pemerintah Fokus 3 Pilar Keuangan Nasional Percepat Pertumbuhan Nasional

Selasa, 28 Oktober 2025 - 00:34 WIB

Rumah Pensiun Jokowi Hampir Rampung, Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama

Selasa, 28 Oktober 2025 - 00:08 WIB

Kepercayaan Pemerintah Membaik, Purbaya Bantah Kritik Hasan Nasbi

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:40 WIB

Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan: Hanya untuk Warga Tidak Mampu

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:14 WIB

Golden Tulip Pontianak dan BCA, Tawarkan Cicilan 0,75% untuk Wedding Package 2025

Berita Terbaru

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Saptiko, mengajak masyarakat aktif untuk mencegah penyakit Tuberkulosis (TB) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Pontianak.

Kota Pontianak

Pontianak Perkuat Program Kelurahan Siaga TB

Jumat, 31 Okt 2025 - 00:38 WIB

Seorang balita laki-laki berusia tiga tahun berinisial MK ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam di parit depan rumah kontrakannya di Jalan Bujang Taro RT 005 RW 001 Dusun Beringin, Rabu malam (29/10/2025) sekitar pukul 23.45 WIB.

Peristiwa

Kronologi Balita Tenggelam di Kubu Raya

Jumat, 31 Okt 2025 - 00:25 WIB

Pemerintah Kota Pontianak kembali menegaskan posisinya sebagai daerah dengan tata kelola fiskal yang kuat. Pada hasil pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023, Pontianak meraih skor tertinggi untuk kategori kota berkapasitas fiskal tinggi. Penghargaan dari Gubernur Kalbar itu diberikan dalam FGD Pengelolaan Keuangan Daerah, Kamis (30/10/2005) - foto Prokopim Pontianak

Kota Pontianak

Kunci Sukses Pontianak Raih Skor Tertinggi IPKD: Kepercayaan Publik

Jumat, 31 Okt 2025 - 00:22 WIB