Lucky Hakim tidak asing bagi publik Indonesia. Dikenal luas sebagai aktor sinetron dan bintang layar lebar pada awal 2000-an, Lucky kini menjelma menjadi pemimpin daerah yang sah secara konstitusional.
Sejak 20 Februari 2025, ia resmi menjabat sebagai Bupati Indramayu, menandai fase baru dalam perjalanan hidup yang penuh liku: dari dunia hiburan, bisnis, hingga panggung politik.
Awal Karier: Panggung Hiburan sebagai Titik Loncatan
Lahir pada 12 Januari 1978 di Indramayu dari keluarga sederhana, Lucky kecil tumbuh dalam kesunyian setelah ditinggal kedua orang tuanya.
Ia kemudian diasuh oleh keluarga angkat di Cilacap, Jawa Tengah, tempat di mana identitasnya sebagai anak angkat baru terungkap saat remaja.
Latar belakang ini membentuk karakter Lucky: mandiri, pekerja keras, dan penuh hasrat untuk membuktikan diri.
Perjalanan profesionalnya dimulai sebagai model iklan televisi tahun 2001, kemudian membintangi berbagai sinetron populer seperti Muslimah, Mutiara Hati, dan film layar lebar Lantai 13 hingga Ketika.
Tak puas di depan kamera, Lucky juga berkarya sebagai penyanyi religi, penulis skenario, hingga mendirikan rumah produksi sendiri yang telah menghasilkan lebih dari 20 FTV.
Dari Global Warming ke Gedung Parlemen
Tidak hanya berkutat di industri kreatif, Lucky mengejutkan publik dengan keberpihakannya pada isu lingkungan.
Ia diketahui berinvestasi dalam penanaman pohon jenis albasia dan jabon di Sukabumi Selatan sebagai kontribusi nyata dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Namun puncak kejutan datang saat ia terjun ke politik. Diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Lucky mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI pada Pemilu 2014 untuk Dapil Jawa Barat VI.
Ia menang dengan perolehan suara signifikan, namun kemudian dipecat dari partai pada 2018 setelah konflik internal terkait perolehan suara dengan Intan Fauzi.
Panggung Eksekutif: Bangkit dari Kontroversi
Setelah masa jabatan di DPR usai, Lucky tak hilang dari dunia politik. Ia mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Indramayu dalam Pilkada 2020, berpasangan dengan Nina Agustina.
Pasangan ini berhasil memenangi kontestasi, namun hubungan kerja yang tidak harmonis membuat Lucky mengundurkan diri dari jabatannya pada Februari 2023.
Dua tahun berselang, ia kembali ke medan politik. Dalam Pilkada 2024, Lucky mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu dan berhasil meraih kemenangan.
Kembalinya Lucky ke pucuk kepemimpinan daerah disambut beragam, namun ia menegaskan bahwa pengabdiannya kini bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan bentuk tanggung jawab kepada daerah asal yang pernah ia tinggalkan.
Liburan yang Menjadi Sorotan
Awal April 2025, masyarakat dikejutkan dengan foto-foto Lucky Hakim yang tengah berlibur di Jepang, mengenakan pakaian tradisional dan berpose di sejumlah tempat wisata.
Di tengah libur panjang Lebaran, publik bertanya: di mana Bupati Indramayu saat warganya bersiap arus balik?
Tak lama, Dedi Mulyadi angkat suara. Dalam pernyataan resminya, Dedi menyebut bahwa Lucky tidak mengajukan izin ke Gubernur ataupun ke Kemendagri. Bahkan, pesan-pesan WhatsApp dari Gubernur tidak direspons.
“Saya WA, ternyata beliau sedang di Jepang,” kata Dedi, sembari menyebut bahwa tindakan itu bisa berujung sanksi pemberhentian sementara selama tiga bulan sesuai aturan undang-undang.
Tak hanya teguran administratif, Dedi juga menyisipkan sindiran personal. Dalam unggahan TikTok miliknya, ia menampilkan foto Lucky dengan caption: “Selamat Berlibur Pak Lucky Hakim, Nanti Kalau ke Jepang Lagi, Bilang Dulu Yah…” Sindiran yang memantik respons netizen, mempertegas bahwa persoalan ini bukan sekadar administratif, tapi juga menyentuh ranah etika politik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com