Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Fake BTS, Dua WNA Cina Ditangkap

- Jurnalis

Selasa, 25 Maret 2025 - 00:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Fake BTS, Dua WNA Cina Ditangkap - Humas Mabes Polri

Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Fake BTS, Dua WNA Cina Ditangkap - Humas Mabes Polri

Bareskrim Polri bongkar sindikat Fake BTS sekaligus mengungkap sindikat kejahatan siber internasional yang menggunakan fake BTS untuk menyebarkan SMS phishing secara ilegal.

Dalam operasi yang digelar di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, polisi menangkap dua warga negara asing (WNA) asal Cina yang berperan sebagai operator lapangan.

Modus Operandi: Fake BTS Menjebak Ponsel Korban

Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan salah satu bank swasta setelah menerima aduan dari 259 nasabah terkait SMS mencurigakan.

Dari jumlah tersebut, 12 korban mengalami kerugian dengan total Rp473 juta, setelah mengklik tautan phishing yang menyerupai situs resmi bank.

“Pelaku menggunakan perangkat fake BTS untuk mencegat sinyal asli BTS 4G dan menurunkannya ke 2G, kemudian mengirimkan SMS blast ke perangkat handphone di sekitar. Karena sinyal palsu ini lebih kuat, ponsel korban secara otomatis menerima pesan berisi tautan palsu yang menyerupai situs resmi bank,” jelas Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada, dalam konferensi pers di Lobby Bareskrim, Senin (24/3).

Baca Juga :  Patroli Enggang Polresta Pontianak Amankan 9 Remaja Bersenjata Tajam

Fake BTS memungkinkan pelaku mengontrol sinyal di area tertentu dan mengelabui ponsel korban agar menerima SMS palsu yang berisi tautan ke situs phishing. Jika korban memasukkan data perbankan mereka, uang dalam rekening bisa langsung dikuras.

Dua WNA Ditangkap di SCBD, Begini Peran Mereka

Polisi menangkap dua tersangka yang berinisial XY dan YXC saat mereka sedang mengemudikan mobil Toyota Avanza yang dilengkapi perangkat fake BTS.

“Mereka hanya bertugas berkeliling di area ramai agar sinyal palsu bisa menjangkau lebih banyak ponsel. Sistem ini dikendalikan dari luar negeri, jadi mereka tidak perlu keahlian teknis khusus,” ungkap Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada, dalam konferensi pers di Lobby Bareskrim, Senin (24/3).

Dua WNA Ditangkap di SCBD, Begini Peran Mereka

Polisi menangkap dua tersangka yang berinisial XY dan YXC saat mereka sedang mengemudikan mobil Toyota Avanza yang dilengkapi perangkat fake BTS.

“Mereka hanya bertugas berkeliling di area ramai agar sinyal palsu bisa menjangkau lebih banyak ponsel. Sistem ini dikendalikan dari luar negeri, jadi mereka tidak perlu keahlian teknis khusus,” ungkap Komjen Wahyu.

Baca Juga :  TikTokers Riezky Kabah Dilaporkan Ke Polisi! PGRI Kalbar Murka atas Tuduhan "Guru Korupsi"

Diketahui, XY baru masuk ke Indonesia pada Februari 2025 dengan janji gaji Rp22,5 juta per bulan. Sedangkan YXC sudah keluar-masuk Indonesia sejak 2021 dengan visa turis. Polisi menemukan bahwa mereka tergabung dalam grup Telegram bernama Stasiun Pangkalan Indonesia, yang membahas operasional fake BTS.

Barang Bukti dan Hukuman yang Mengancam

Dalam penggerebekan ini, polisi mengamankan berbagai barang bukti, di antaranya:

  • Dua unit mobil Toyota Avanza yang dimodifikasi dengan perangkat fake BTS
  • Tujuh unit handphone
  • Tiga SIM card
  • Dua kartu ATM
  • Dokumen identitas milik tersangka YXC

Para pelaku dijerat dengan beberapa pasal, antara lain:

  1. UU No. 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
  2. UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
  3. UU No. 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
  4. Pasal 55 KUHP tentang turut serta dalam kejahatan

Ancaman hukuman maksimal bagi pelaku adalah 12 tahun penjara dan denda hingga Rp12 miliar.

Polri Dalami Jaringan Internasional

Bareskrim Polri tidak berhenti pada penangkapan dua tersangka ini. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap aktor utama yang mengendalikan operasi dari luar negeri.

Polri juga akan bekerja sama dengan Interpol, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Imigrasi guna melacak jaringan ini lebih jauh.

Komjen Wahyu mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap SMS atau WhatsApp mencurigakan yang berisi tautan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tiga Admin Grup Gay Lampung Ditangkap Sebar Konten Pornografi
Tiga Pelaku Penganiaya Shopee Food Ditangkap Polisi
Kasus Begal Jalan Imam Bonjol, Ini Kata Polisi
Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Oli Palsu di Kubu Raya
Buronan Pencurian Villa Kharisma 2 Dibekuk Polisi, MR Ditangkap Setelah Sebulan Buron
ASN Cabul Anak Panti Ditangkap, Terancam 15 Tahun Penjara
Polisi Tangkap ASN Terduga Pelecehan Anak di Pontianak
Dugaan Pencabulan Oknum ASN Dinsos Kalbar, Polisi Kumpulkan Bukti dan Periksa Saksi

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 00:28 WIB

Tiga Admin Grup Gay Lampung Ditangkap Sebar Konten Pornografi

Senin, 7 Juli 2025 - 07:18 WIB

Kasus Begal Jalan Imam Bonjol, Ini Kata Polisi

Kamis, 3 Juli 2025 - 00:04 WIB

Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Oli Palsu di Kubu Raya

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:53 WIB

Buronan Pencurian Villa Kharisma 2 Dibekuk Polisi, MR Ditangkap Setelah Sebulan Buron

Selasa, 1 Juli 2025 - 00:22 WIB

ASN Cabul Anak Panti Ditangkap, Terancam 15 Tahun Penjara

Berita Terbaru

Tiga Admin Grup Gay Lampung Ditangkap Sebar Konten Pornografi - foto ilustrasi

Kriminal

Tiga Admin Grup Gay Lampung Ditangkap Sebar Konten Pornografi

Selasa, 8 Jul 2025 - 00:28 WIB

Raja Batu Bara Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya di RI

Bisnis

Raja Batu Bara Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya di RI

Selasa, 8 Jul 2025 - 00:19 WIB

Sejarah Shogun Jepang: Kekuatan Bayangan di Balik Kaisar - foto Canva Pro

Inspirasi

Sejarah Shogun Jepang: Kekuatan Bayangan di Balik Kaisar

Selasa, 8 Jul 2025 - 00:07 WIB

Resep Sarden Rumahan Lezat dan Bergizi

Kuliner

Resep Sarden Rumahan Lezat dan Bergizi

Selasa, 8 Jul 2025 - 00:01 WIB