Bocah tenggelam di Parit Masigi kembali menjadi pengingat betapa rentannya keselamatan anak-anak ketika bermain tanpa pengawasan.
Seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang sejak sore hari.
Proses pencarian dilakukan secara intensif oleh warga bersama petugas Polsek Sungai Ambawang dan baru membuahkan hasil empat jam setelah laporan masuk.
Korban ditemukan sekitar pukul 19.22 WIB, tak jauh dari lokasi awal ia bermain bersama dua rekannya.
Suasana haru menyelimuti area pencarian ketika jasad bocah itu berhasil dievakuasi dari parit yang memiliki arus cukup deras.
Kronologi Bocah Tenggelam di Parit Masigi: Bermain Lalu Tenggelam Tanpa Terlihat
Kapolsek Sungai Ambawang, IPTU Reyden Fidel Armada melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban bersama dua temannya berenang di Parit Masigi sejak siang hari.
“Dari informasi yang kami himpun di lokasi, korban bersama dua temannya berenang di Parit Masigi sejak siang. Diduga korban tidak mahir berenang sehingga tenggelam dan tidak muncul kembali ke permukaan,” ujar Ade, Sabtu (25/10/2025).
Parit Masigi dikenal memiliki kedalaman yang tidak merata, ditambah aliran di beberapa titik cukup kuat. Kondisi ini membuat proses pencarian memakan waktu cukup lama.
Pencarian Panjang yang Berujung Kepedihan
Begitu laporan diterima, petugas gabungan bersama warga langsung menyisir sepanjang parit. Sekitar pukul 19.22 WIB, tubuh korban akhirnya ditemukan tersangkut di batang pohon yang condong ke arah tengah parit, sekitar 50 meter dari titik awal pencarian.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tersangkut pada batang pohon. Proses pencarian sempat terkendala karena kondisi parit yang dalam dan arus cukup deras,” jelas Ade.
Evakuasi dilakukan dengan hati-hati, mengingat parit memiliki kedalaman tak terduga dan licin di beberapa sisi. Warga yang ikut membantu pencarian tampak terpukul saat jasad bocah itu dibawa ke tepian.
Ibu Korban Panik Saat Pulang Kerja
Peristiwa ini terungkap ketika ibu korban pulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB dan tidak menemukan anaknya di rumah. Dari keterangan pihak keluarga, anak tersebut sempat terlihat pulang sekolah lalu bermain bersama kakek dan neneknya sebelum kemudian keluar rumah lagi tanpa izin.
Begitu mengetahui anaknya terakhir terlihat bermain di Parit Masigi, sang ibu panik dan segera meminta bantuan warga sekaligus menghubungi kepolisian.
Tak lama kemudian, petugas menemukan kaos bola merah dan sandal hitam di tepi parit. Kedua barang itu menjadi petunjuk kuat bahwa korban berada di sekitar lokasi.
Penyelidikan dan Imbauan dari Kepolisian
Meski pihak keluarga menolak visum, polisi tetap melakukan pendataan lengkap dan pemeriksaan saksi di lokasi kejadian. Jenazah kini telah dimakamkan di Pemakaman Muslim Jalan Parit Masigi I.
“Kami masih mendalami keterangan saksi untuk memastikan kronologi utuh. Namun dugaan sementara, korban tenggelam karena tidak bisa berenang,” tegas Ade.
Polres Kubu Raya juga meminta masyarakat, terutama orang tua, agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak. Lokasi air terbuka seperti parit dan sungai sering kali menjadi area rawan, terutama bagi anak-anak yang belum mahir berenang.
“Pendampingan orang tua adalah kunci utama pencegahan. Jangan biarkan anak-anak bermain terlalu dekat dengan aliran air tanpa pengawasan,” tutup Ade.






