Sabu dalam paket kue kembali menjadi bukti bahwa sindikat narkoba terus mencari celah untuk mengelabui aparat.
Namun, aksi licik itu berhasil digagalkan Tim Labubu Satres Narkoba Polres Kubu Raya setelah petugas ekspedisi mencium kejanggalan.
Dari kasus ini, polisi menangkap sepasang kekasih yang ternyata telah lama bermain dalam bisnis haram lintas provinsi.
Modus Kreatif yang Terbongkar
Kasus ini bermula dari kecurigaan petugas kargo Bandara Supadio, Kubu Raya, pada Rabu (13/8/2025). Sebuah paket camilan yang hendak dikirim ke luar Kalimantan Barat ternyata menyimpan rahasia. Saat diperiksa, ditemukan sabu seberat 3,47 gram bruto yang dikemas rapi bersama makanan ringan.
Laporan itu segera diteruskan ke Polres Kubu Raya. Tim Labubu yang dikenal sigap dalam membongkar jaringan narkoba langsung turun tangan.
Dari hasil penyelidikan, paket mencurigakan itu mengarah kepada seorang pria berinisial SI (38), warga Pontianak Kota.
Sabu dalam Paket Kue: Penyelidikan Mengarah ke Sepasang Kekasih
Tidak butuh waktu lama, Tim Labubu menemukan fakta bahwa SI tidak bergerak sendiri. Ia beraksi bersama kekasihnya, AN (34), yang selama ini turut membantu dalam transaksi narkoba.
Pasangan ini diketahui sudah berulang kali menjalankan modus serupa, menyamarkan sabu dalam paket kue sebelum dikirim ke luar daerah.
“Barang itu dipesan seseorang di Kota Tangerang. Setelah uang dikirim, pelaku membeli sabu di kawasan Kampung Beting, Pontianak. Untuk menghindari kecurigaan, barang dikemas bersama makanan ringan,” jelas Kasubsie Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade.
Polisi Masih Buru Pemesan
Meski dua pelaku utama sudah ditangkap, kasus ini belum selesai. Polisi meyakini ada jaringan lebih besar di balik transaksi tersebut. Pemesan sekaligus pemilik sabu masih dalam pengejaran.
“Saat ini Tim Labubu masih mengembangkan kasus untuk mengejar pemilik barang. Kami berkomitmen memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya,” tegas Ade.
Ancaman Serius bagi Masyarakat
Kasus sabu dalam paket kue ini menjadi peringatan bahwa jaringan narkoba terus berinovasi. Mereka tidak segan menggunakan cara paling tidak terduga demi meloloskan barang haram. Jika tidak diwaspadai, masyarakat bisa menjadi korban tanpa sadar, baik sebagai penerima paket maupun bagian dari distribusi ilegal.
Polres Kubu Raya mengingatkan agar masyarakat lebih peka terhadap aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar. Setiap informasi yang dilaporkan dapat membantu polisi mencegah peredaran narkoba sejak dini.
Pentingnya Peran Ekspedisi
Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan petugas ekspedisi. Tanpa ketelitian mereka, sabu dalam paket kue ini mungkin sudah lolos ke luar Kalimantan Barat. Kolaborasi antara aparat dan masyarakat, termasuk sektor swasta seperti jasa pengiriman, menjadi kunci utama dalam menekan peredaran narkoba.
“CCTV, pemeriksaan detail, dan koordinasi cepat dengan aparat adalah langkah penting untuk mengurangi risiko,” tambah Ade.
Pesan dari Polres Kubu Raya
Polres Kubu Raya menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak boleh setengah hati. Jaringan yang beroperasi lintas provinsi membutuhkan strategi penindakan yang serius. Kasus sabu dalam paket kue hanyalah satu contoh dari banyak modus yang terus berkembang.
Bagi masyarakat, kewaspadaan dan kepedulian menjadi bagian penting dari pertahanan. Sementara bagi aparat, ketegasan hukum dan konsistensi menjadi senjata untuk menutup ruang gerak para pelaku.