Pendidikan karakter di pondok pesantren menjadi prioritas utama Pemerintah Kota Singkawang di bawah kepemimpinan Tjhai Chui Mie dan Wakil Wali Kota Muhammadin. Komitmen ini ditegaskan saat menghadiri Haol Akbar Habib Amin Bin Muhsin Alhiduan ke-9 di Pondok Pesantren Makarim El Akhlak, Sabtu (10/5/2025).
Pendidikan karakter di pondok pesantren dinilai sebagai solusi konkret terhadap krisis moral dan kenakalan remaja yang kian memprihatinkan. Muhammadin menyampaikan bahwa pemerintah sangat serius membantu pondok pesantren sebagai garda terdepan dalam pembentukan akhlak generasi muda.
Pondok Pesantren Jadi Benteng Moral Generasi
Dalam sambutannya di hadapan ribuan jamaah, Wakil Wali Kota Singkawang menekankan pentingnya peran pesantren dalam membentuk karakter remaja yang lebih baik. Ia menyebutkan bahwa kenakalan remaja yang terjadi saat ini merupakan tantangan besar yang harus dijawab dengan pendekatan pendidikan berbasis akhlak.
“Di era pemerintahan kami, kami sangat serius memperhatikan dan membantu Pondok Pesantren. Karena inilah lembaga yang mengedepankan pendidikan karakter,” kata Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin saat menghadiri Haol Akbar Habib Amin Bin Muhsin Alhiduan ke 9 di Ponpes Makarim El Akhlak, Sabtu (10/05/2025) malam.
Komitmen Pemkot Singkawang untuk Lembaga Pendidikan Islam
Muhammadin menegaskan bahwa pemerintahannya bersama Wali Kota Tjhai Chui Mie tidak hanya memberikan perhatian simbolik, tetapi juga bantuan nyata kepada lembaga pendidikan Islam, khususnya pondok pesantren.
Kepedulian tersebut mencakup dukungan fasilitas, kemitraan pembangunan, dan sinergi lintas sektor dalam mendorong pesantren menjadi pusat pembinaan moral masyarakat.
Apresiasi Ulama untuk Kepemimpinan yang Peduli Pesantren
Pengasuh Pondok Pesantren Makarim El Akhlak, Sayyid Ali Helmi Farmadi Alhiduan, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang ditunjukkan Pemerintah Kota Singkawang. Ia menyebutkan bahwa dukungan terhadap pesantren adalah langkah strategis membangun fondasi bangsa dari bawah.
“Kepedulian Pemkot pada pesantren, sungguh sebuah terobosan dalam membangun generasi muda kita,” ujar Habib Helmi.
Singkawang: Toleransi dan Akhlak dalam Pembangunan Kota
Selain menjadi kota yang terus berkembang secara fisik dan ekonomi, Singkawang juga digambarkan sebagai kota yang berakar kuat pada nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Habib Helmi menambahkan, kemajuan kota ini harus dibarengi dengan pembangunan mental dan spiritual masyarakatnya.
“Singkawang terus berbenah menjadi kota yang lebih indah, toleran antar suku dan agama, sehingga Singkawang memiliki nilai lebih untuk daerah-daerah lainnya,” tutup putra sulung Habib Amin Bin Muhsin Alhinduan
Pendidikan Karakter Jadi Strategi Jangka Panjang
Langkah pemerintah Singkawang memperkuat pondok pesantren tidak hanya untuk menyelesaikan persoalan kenakalan remaja saat ini, tetapi sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan. Pendidikan berbasis akhlak diyakini mampu menciptakan masyarakat yang damai, produktif, dan toleran.
Dengan menjadikan pesantren sebagai mitra pembangunan, Pemerintah Kota Singkawang sedang menyiapkan generasi yang siap bersaing secara intelektual sekaligus kuat dalam nilai-nilai spiritual.