Menkeu Purbaya: Dana Daerah Mengendap Rp 234 Triliun

- Jurnalis

Selasa, 21 Oktober 2025 - 00:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Purbaya menyebut dana yang menganggur mencapai Rp 234 triliun. Angka ini menunjukkan adanya persoalan serius pada eksekusi program dan administrasi pengelolaan keuangan daerah. - foto Istimewa

Purbaya menyebut dana yang menganggur mencapai Rp 234 triliun. Angka ini menunjukkan adanya persoalan serius pada eksekusi program dan administrasi pengelolaan keuangan daerah. - foto Istimewa

Menkeu Purbaya mengatakan terdapat dana daerah mengendap sebanyak Rp 234 triliun menjadi perhatian serius pemerintah pusat setelah realisasi belanja APBD hingga kuartal III-2025 tercatat berjalan lambat.

Meski pemerintah pusat telah menyalurkan anggaran dengan cepat, eksekusi pembangunan di tingkat daerah justru tertahan karena rendahnya serapan anggaran.

Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa akar persoalan bukan pada ketersediaan dana, melainkan pada ketidakcepatannya pengelolaan dan pelaksanaan belanja daerah.

“Rendahnya serapan tersebut berakibat menambah simpanan uang Pemda yang nganggur di bank sampai Rp 234 triliun. Jadi jelas, ini bukan soal uangnya tidak ada, tapi soal kecepatan eksekusi,” ujar Purbaya dalam rapat pengendalian inflasi tahun 2025 di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).

Belanja daerah yang lambat berisiko menahan perputaran ekonomi di tingkat lokal. Ketika pembiayaan pembangunan tidak berjalan, lapangan kerja tertunda, dan pemulihan ekonomi menjadi kurang terasa oleh masyarakat.

Menkeu Purbaya: Serapan Anggaran Lambat Hambat Ekonomi Daerah

Dalam paparannya, Purbaya menjelaskan realisasi belanja APBD hingga September 2025 baru mencapai 51,3% atau Rp 712,8 triliun dari total pagu Rp 1.389 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah 13,1% dibanding tahun sebelumnya.

Anggaran yang tidak bergerak pada akhirnya justru mengendap di bank daerah sebagian besar dengan status deposito.

Baca Juga :  Edi Kamtono dan Bahasan Tiba di Pontianak, Fokus APBD 2025

Bagi pemerintah pusat, hal ini bukan sekadar pelambatan, tetapi juga cermin lemahnya perencanaan dan keberanian daerah dalam mengimplementasikan kebijakan pembangunan.

Di saat masyarakat masih menghadapi tantangan ekonomi pascapandemi, dana publik sebesar itu tidak boleh hanya menjadi angka di rekening.

Belanja Modal Jadi yang Paling Menurun

Dari seluruh kategori pengeluaran, belanja modal tercatat paling mengkhawatirkan. Purbaya menyebut hanya Rp 58,2 triliun yang terealisasi atau turun lebih dari 31%.

Padahal, belanja modal adalah katalis pembangunan fisik yang berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja.

Belanja barang dan jasa ikut turun 10,5%, sementara pos belanja lainnya merosot hingga 27,5%. Sementara belanja pegawai relatif stabil, turun tipis 0,7%.

“Artinya, perputaran ekonomi daerah berjalan lebih lambat. Kalau kita rinci, belanja pegawai relatif stabil turun tipis 0,7%, tapi yang perlu perhatian serius adalah belanja modal hanya Rp 58,2 triliun atau turun lebih dari 31%. Padahal ini belanja yang langsung berdampak ke pembangunan dan lapangan kerja,” jelas Purbaya.

Arahan Menkeu Purbaya: Percepat Eksekusi, Jaga Integritas

Purbaya mendorong kepala daerah dan organisasi perangkat daerah mempercepat realisasi belanja produktif. Menurutnya, penyimpanan dana memang diperlukan sebatas kebutuhan kas, tetapi tidak boleh berlebihan.

Baca Juga :  Kapolri Listyo Sigit Prabowo Mutasi 10 Kapolda, Ini Daftarnya

Ia mengingatkan, pemerintah pusat telah menjaga disiplin fiskal, sehingga daerah seharusnya bergerak cepat melanjutkan roda pembangunan.

“Saya ingatkan, percepatan realisasi belanja terutama yang produktif harus ditingkatkan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Uang daerah jangan dibiarkan mengendap di kas atau deposito,” tegasnya.

Daerah dengan Dana Mengendap Tertinggi

Berikut 15 pemerintah daerah dengan simpanan tertinggi berdasarkan data Kementerian Keuangan:

  1. Provinsi DKI Jakarta – Rp 14,6 triliun
  2. Provinsi Jawa Timur – Rp 6,8 triliun
  3. Kota Banjarbaru – Rp 5,1 triliun
  4. Provinsi Kalimantan Utara – Rp 4,7 triliun
  5. Provinsi Jawa Barat – Rp 4,1 triliun
  6. Kabupaten Bojonegoro – Rp 3,6 triliun
  7. Kabupaten Kutai Barat – Rp 3,2 triliun
  8. Provinsi Sumatera Utara – Rp 3,1 triliun
  9. Kabupaten Kepulauan Talaud – Rp 2,6 triliun
  10. Kabupaten Mimika – Rp 2,4 triliun
  11. Kabupaten Badung – Rp 2,2 triliun
  12. Kabupaten Tanah Bumbu – Rp 2,11 triliun
  13. Provinsi Bangka Belitung – Rp 2,10 triliun
  14. Provinsi Jawa Tengah – Rp 1,9 triliun
  15. Kabupaten Balangan – Rp 1,8 triliun

Data ini menunjukkan bahwa daerah dengan fiskal kuat justru menyimpan dana besar yang seharusnya sudah bisa dimanfaatkan lebih cepat untuk pembangunan.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BLT Kesra Cair Hari Ini: 35,4 Juta Keluarga Terima Rp900 Ribu
Cek Fisik Digital Kendaraan, Layanan Baru Korlantas Polri 2025
ETLE Nasional Diperluas, 5.000 Kamera Siap Awasi Jalan
Penghapusan Tunggakan BPJS Kesehatan: Langkah Berani Pemerintah di Tengah Tantangan
Indonesia Tolak Visa Atlet Israel, Pemerintah Tegaskan Sikap Politik Luar Negeri
Presiden Prabowo Lantik 25 Pejabat Baru, dari Wamen hingga Gubernur Papua
Magang Nasional Resmi Dibuka: Gaji hingga Rp 3,3 Juta
Harga Asli LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya Klarifikasi Usai Dikritik Bahlil

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 00:22 WIB

Menkeu Purbaya: Dana Daerah Mengendap Rp 234 Triliun

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:56 WIB

BLT Kesra Cair Hari Ini: 35,4 Juta Keluarga Terima Rp900 Ribu

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:22 WIB

Cek Fisik Digital Kendaraan, Layanan Baru Korlantas Polri 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:10 WIB

ETLE Nasional Diperluas, 5.000 Kamera Siap Awasi Jalan

Senin, 13 Oktober 2025 - 00:07 WIB

Penghapusan Tunggakan BPJS Kesehatan: Langkah Berani Pemerintah di Tengah Tantangan

Berita Terbaru

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa persiapan telah memasuki tahap final dengan progres mencapai 99 persen. - foto Prokopim Pontianak

Kota Pontianak

Pontianak Siap Rayakan HUT ke-254 dengan Nuansa Kolaborasi

Selasa, 21 Okt 2025 - 00:53 WIB

Purbaya menyebut dana yang menganggur mencapai Rp 234 triliun. Angka ini menunjukkan adanya persoalan serius pada eksekusi program dan administrasi pengelolaan keuangan daerah. - foto Istimewa

Nasional

Menkeu Purbaya: Dana Daerah Mengendap Rp 234 Triliun

Selasa, 21 Okt 2025 - 00:22 WIB

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menyampaikan apresiasinya saat menyambut Tim Penilai Lapangan Apresiasi Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Terbaik Tahun 2025. - foto Prokopim Pontianak

Kota Pontianak

Perpustakaan FBI Dongkrak Literasi Pontianak

Selasa, 21 Okt 2025 - 00:05 WIB

Stimulus ekonomi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga daya beli dan menopang kebutuhan dasar masyarakat di tengah kenaikan biaya hidup. - foto Ilustrasi

Nasional

BLT Kesra Cair Hari Ini: 35,4 Juta Keluarga Terima Rp900 Ribu

Senin, 20 Okt 2025 - 16:56 WIB