Giorgio Armani meninggal dunia di Milan, Italia, pada usia 91 tahun. Dunia fashion berduka atas kepergian salah satu maestro paling berpengaruh yang mengubah wajah mode sejak akhir abad ke-20.
Armani bukan hanya desainer, tetapi juga pionir yang menjembatani seni, bisnis, dan budaya populer melalui karya-karyanya.
Lahir di Piacenza pada 11 Juli 1934, Armani memulai kariernya jauh dari dunia mode. Awalnya ia belajar kedokteran, namun kemudian banting setir menjadi visual merchandiser di La Rinascente, sebuah department store ternama di Milan. Dari sinilah matanya terlatih membaca tren, memahami detail, dan mengembangkan rasa estetika yang kelak membuatnya dihormati dunia.
Giorgio Armani Wafat: Dari Piacenza ke Hollywood
Nama Giorgio Armani benar-benar mendunia ketika ia mendandani Richard Gere dalam film American Gigolo (1980). Jas longgar rancangan Armani menjadi simbol gaya baru yang modern dan elegan. Sejak itu, para aktor Hollywood dan bintang internasional mulai memilih Armani untuk red carpet, menjadikannya pionir dalam kolaborasi antara selebritas dan mode.
Sophia Loren, Robert De Niro, Tom Cruise, Cate Blanchett, hingga George Clooney pernah tampil dalam balutan karyanya. Armani berhasil menciptakan gaya yang timeless—sederhana, tetapi memancarkan kekuatan. Inilah yang membuatnya dijuluki “Maestro” oleh banyak kalangan.
Warisan Bisnis Bernilai Miliaran
Selain sebagai kreator, Giorgio Armani juga dikenal sebagai pengusaha ulung. Ia membangun kerajaan bisnis mode yang jarang dimiliki desainer lain. Mulai dari lini busana Giorgio Armani, Emporio Armani, hingga A|X Armani Exchange, semuanya menjadi pilar yang menghidupi ribuan karyawan di seluruh dunia.
Tahun 2023, grup Armani membukukan pendapatan €2,44 miliar. Tak hanya fashion, brand ini juga merambah hotel mewah, interior, parfum, dan kosmetik. Bahkan, kolaborasinya dengan L’Oréal menjadikan Armani salah satu kekuatan terbesar di industri kecantikan global.
Filosofi “Less is More”
Armani konsisten dengan filosofi less is more. Warna-warna netral, potongan sederhana, serta detail minimalis menjadi ciri khas yang mengangkat ready-to-wear Italia ke panggung internasional. Ketika desainer lain bermain dengan ornamen dan eksperimen, Armani tetap percaya pada kesederhanaan yang elegan.
Konsistensinya ini yang membuat label Armani mampu bertahan menghadapi perubahan tren mode yang cepat. Di balik kesederhanaannya, setiap koleksi membawa kekuatan narasi: tentang keberanian, kemandirian, dan keanggunan yang tidak lekang oleh waktu.
Dedikasi Hingga Akhir Hayat
Menjelang ulang tahun ke-50 perusahaannya, Giorgio Armani sempat mempersiapkan perayaan besar. Namun, kesehatannya menurun. Ia bahkan absen dari beberapa pertunjukan busana, sesuatu yang jarang terjadi sepanjang kariernya. Pada akhirnya, Armani berpulang di Milan, kota yang menjadi saksi kebangkitannya di dunia mode.
Sesuai permintaan pribadi, upacara pemakamannya akan berlangsung tertutup. Namun, ruang duka dibuka di Armani/Teatro, Via Bergognone 59, agar publik bisa memberikan penghormatan terakhir.
Fondasi untuk Masa Depan
Armani jauh hari sudah memikirkan warisan setelah dirinya tiada. Pada 2016, ia mendirikan Giorgio Armani Foundation untuk memastikan perusahaannya tetap independen dan tidak jatuh ke tangan korporasi besar. Fondasi ini juga akan mendanai berbagai proyek sosial, membuktikan bahwa sang maestro tidak hanya peduli pada mode, tetapi juga pada masyarakat.
Keputusannya ini membuat banyak orang menilai Armani sebagai visioner sejati. Ia tidak sekadar meninggalkan koleksi busana, tetapi juga sistem yang menjamin kelangsungan karyanya di masa depan.
Pengaruh yang Tak Terhapuskan
Seperti Yves Saint Laurent, Valentino, atau Coco Chanel, nama Giorgio Armani akan selalu disebut dalam sejarah fashion dunia. Ia mengajarkan bahwa mode bukan hanya soal kain dan jarum, tetapi tentang identitas, keberanian, dan keanggunan manusia.
Warisan Armani akan terus hidup dalam setiap jas yang dipakai eksekutif muda, gaun yang menghiasi karpet merah, hingga parfum yang menempel di kulit jutaan orang. Dunia boleh berduka, tapi karya Giorgio Armani akan terus berdiri abadi.