Pria Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Rute Jakarta-Kualanamu terjadi Sabtu, 2 Agustus 2025, dan langsung mengacaukan jadwal penerbangan. Seorang pria berinisial H mendadak mengamuk saat pesawat sudah dalam posisi push back, lalu berteriak ada bom di dalam pesawat.
Insiden tersebut sontak membuat seluruh penumpang panik. Bahkan, anak-anak menangis dan beberapa penumpang meminta untuk segera diturunkan. Penerbangan pun dibatalkan dan 181 penumpang harus turun untuk pemeriksaan ulang.
Pria Teriak Ada Bom di Pesawat Lion, Bikin Panik Penumpang
Kejadian bermula saat pesawat Lion Air JT-308 tujuan Kualanamu hendak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Pria berinisial H tiba-tiba marah-marah di dalam kabin dan menyebut ada bom.
Awak kabin langsung bergerak sesuai prosedur keselamatan. Informasi dilaporkan ke kapten pilot dan pihak layanan darat. Pesawat pun dikembalikan ke apron untuk pemeriksaan darurat.
“Setelah pernyataan itu dikonfirmasi ulang, penumpang tetap bersikeras. Maka pilot memutuskan prosedur return to apron,” jelas Neni Artauli Sianturi, Corporate Communications Officer Lion Air.
Semua Penumpang Turun, Barang Diperiksa Ulang
Tak hanya H yang diturunkan, semua penumpang juga diminta keluar dari pesawat. Seluruh barang bawaan dan bagasi diperiksa ulang oleh petugas keamanan bandara bersama tim kepolisian.
Hasilnya? Tidak ditemukan benda mencurigakan atau bahan peledak.
Namun karena ancaman bom itu termasuk kategori serius, pria H langsung diamankan oleh petugas keamanan dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diperiksa lebih lanjut.
H Terancam Sanksi Pidana Serius
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung, membenarkan bahwa pria H sudah diamankan. Pemeriksaan intensif dilakukan oleh penyidik Polres Bandara bersama PPNS Otban Soetta.
Ancaman palsu seperti menyebut adanya bom di area penerbangan masuk dalam ranah hukum serius dan bisa dijerat dengan Undang-Undang Penerbangan maupun KUHP.
181 Penumpang Ganti Pesawat, Terbang Lagi Malam Hari
Karena insiden itu, pesawat awal yang digunakan—Boeing 737-900 MAX PK-LRG—tidak jadi digunakan. Penerbangan digantikan dengan pesawat lain, Boeing 737-900ER PK-LSW.
Sebanyak 181 penumpang akhirnya bisa melanjutkan penerbangan ke Kualanamu pada pukul 21.55 WIB, meskipun harus menunggu sekitar empat jam dari jadwal semula.
Pihak Lion Air menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menegaskan bahwa keselamatan serta keamanan penumpang adalah prioritas utama.
Insiden Jadi Peringatan Serius Bagi Penumpang
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bahwa ucapan sembarangan di area bandara atau pesawat bukan hal sepele. Apalagi jika menyangkut bom atau ancaman keselamatan.
Pelaku bisa dijerat pidana berat, dan dampaknya tidak hanya dirasakan sendiri, tapi juga mengganggu ratusan penumpang lainnya.