Tolak Barak Militer! Kalbar Usung Pendekatan Humanis untuk Anak Bermasalah

- Jurnalis

Selasa, 13 Mei 2025 - 00:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tolak Barak Militer! Kalbar Usung Pendekatan Humanis untuk Anak Bermasalah

Tolak Barak Militer! Kalbar Usung Pendekatan Humanis untuk Anak Bermasalah

Tolak Barak Militer, Kalbar usung pendekatan humanis untuk anak bermasalah Pendekatan humanis anak bermasalah Kalbar menjadi sorotan setelah Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menegaskan penolakannya terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer. Kalbar, menurut Krisantus, memiliki pendekatan berbeda yang lebih menekankan pembinaan karakter melalui pendidikan dan ruang kreasi.

Kalbar Tolak Pengiriman Anak Bermasalah ke Barak Militer

Menanggapi wacana kontroversial tersebut, Krisantus dengan tegas menyatakan bahwa Kalbar tidak tertarik menerapkan kebijakan serupa. Ia menilai setiap daerah harus memiliki solusi sendiri yang sesuai dengan kondisi sosial dan budaya setempat.

Baca Juga :  Pesan Tegas Wagub Kalbar: Ormas Jangan Bertingkah Preman!

“Saya ini bukan pemimpin yang ikut-ikutan. Kita punya cara sendiri,” ujar Krisantus kepada awak media.

Pendidikan dan Kreativitas Jadi Solusi Pembinaan Remaja

Krisantus menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar memilih jalur yang lebih manusiawi dalam menangani anak dan remaja bermasalah. Salah satunya dengan memperbanyak akses pendidikan formal dan membuka ruang-ruang kreatif untuk pengembangan bakat generasi muda.

“Kita ingin membina anak muda dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Banyak tempat-tempat yang kita siapkan untuk menyalurkan kreativitas mereka,” jelasnya.

Baca Juga :  Kejagung Bongkar Korupsi Minyak Rp 193,7 T! Rumah Saudagar Minyak Digeledah

Sekolah dan Perguruan Tinggi sebagai Garda Terdepan

Menurutnya, pendidikan tetap menjadi basis utama dalam pembentukan karakter. Oleh karena itu, pemerintah daerah menaruh perhatian besar pada penguatan lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

“Sekolah dulu yang benar, jangan mikir aneh-aneh,” kata Krisantus menekankan pentingnya disiplin belajar bagi anak-anak muda.

Kalbar Pilih Jalannya Sendiri

Dalam penutupan pernyataannya, Krisantus menyoroti pentingnya otonomi kebijakan di tingkat daerah. Ia menilai bahwa meniru kebijakan daerah lain tanpa mempertimbangkan karakteristik lokal hanya akan membuat pemerintah kehilangan arah.

“Kalau kita ikut-ikut kebijakan orang lain, nanti dikira kita tidak punya gagasan sendiri. Pemerintah harus punya visi sendiri,” tegasnya.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Panglima TNI Kerahkan Pasukan di Seluruh Indonesia Amankan Kejaksaan
Inspeksi Kawasan Tanpa Rokok Pontianak, Satgas Tegas Terapkan Perda dan Denda Baru
Pajak Penghasilan Orang Kaya Jadi Sorotan, Prabowo Tegaskan Prinsip Keadilan
Letjen Kunto Arief Wibowo Dimutasi Usai Ayahnya Kritik Gibran
BPS Jawab Soal 60% Rakyat RI Miskin Menurut Bank Dunia
Kasus Korupsi PU Mempawah: KPK Tetapkan Tiga Tersangka
Bayi Tewas Tertindih Ayah Yang Mabuk
Penyebab 1.967 CPNS Pilih Mundur, Ada Apa?

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 00:17 WIB

Tolak Barak Militer! Kalbar Usung Pendekatan Humanis untuk Anak Bermasalah

Senin, 12 Mei 2025 - 08:24 WIB

Panglima TNI Kerahkan Pasukan di Seluruh Indonesia Amankan Kejaksaan

Kamis, 8 Mei 2025 - 01:30 WIB

Inspeksi Kawasan Tanpa Rokok Pontianak, Satgas Tegas Terapkan Perda dan Denda Baru

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:30 WIB

Pajak Penghasilan Orang Kaya Jadi Sorotan, Prabowo Tegaskan Prinsip Keadilan

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:00 WIB

Letjen Kunto Arief Wibowo Dimutasi Usai Ayahnya Kritik Gibran

Berita Terbaru

Puasa Idul Adha 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkapnya

Mimbar Islam

Puasa Idul Adha 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lengkapnya

Selasa, 13 Mei 2025 - 00:10 WIB