Proyek revitalisasi Makam Kesultanan Pontianak yang berlokasi di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, akhirnya rampung.
Penataan kawasan cagar budaya yang berada di tepian Sungai Kapuas ini kini tampil lebih rapi, bersih, dan nyaman dengan fasilitas lengkap seperti kawasan makam yang tertata, waterfront promenade, toilet umum, kios UMKM, serta lingkungan sekitarnya yang semakin tertib.
Proyek revitalisasi ini menyerap anggaran sebesar Rp21 miliar yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalbar.
Pada Kamis (17/4/2025), dilakukan serah terima kelola dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Kota Pontianak sebagai pengelola resmi kawasan tersebut.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan bahwa revitalisasi ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan kawasan Makam Kesultanan sebagai destinasi wisata sejarah dan religi yang lebih representatif.
“Pertama kita utamakan keamanan, kemudian menjaga ketertiban dan kebersihannya. Kita sudah siapkan tempat kuliner untuk merelokasi PKL agar kawasan promenade tetap tertib,” tegas Edi.
Komitmen Melanjutkan Penataan
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga dan merawat kawasan ini, serta berkomitmen akan melanjutkan penataan lainnya seperti pengembangan lahan parkir, perluasan kawasan, dan penataan trotoar untuk kenyamanan pengunjung.
Untuk akses, pengunjung dapat memilih dua jalur menuju lokasi, yakni jalur darat dan jalur sungai. Dengan keberadaan dermaga apung, wisatawan kini bisa menikmati perjalanan menggunakan kapal wisata atau speed boat di Sungai Kapuas.
Anggaran
“Kita juga sedang melakukan pendekatan untuk pembebasan lahan parkir, supaya akses dan kenyamanan pengunjung semakin baik,” tambahnya.
Angggaran Rp21 Miliar
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi V, Syarief Abdullah Alkadrie, yang turut mendorong realisasi proyek ini, mengungkapkan bahwa anggaran telah dialokasikan sejak 2023 hingga 2024, termasuk penanganan abrasi dengan pembangunan turap.
“Alhamdulillah kawasan ini kini tertata dengan nilai anggaran Rp21 miliar. Saya yakin tahun ini jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat,” ujarnya.
Ikon Wisata Heritage
Mohammad Yoza Habibie, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalbar, menyampaikan bahwa proyek revitalisasi dimulai sejak survei pada 2023, kemudian dilanjutkan pelelangan dan pelaksanaan fisik pada pertengahan 2024.
Ia mengakui adanya dinamika sosial di lapangan, namun berkat pendekatan intensif, masyarakat mendukung pelaksanaan proyek tersebut.
Salah satu fasilitas unggulan adalah dermaga apung berkapasitas tonase 1 ton yang dapat menampung kapal dengan kapasitas hingga 200 penumpang.
“Kami berharap dermaga ini tidak digunakan melebihi kapasitas untuk menjaga keselamatan. Revitalisasi ini diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi warga dan daya tarik wisata kawasan ini,” tutup Yoza.
Kini, kawasan Makam Kesultanan Pontianak tak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga menjadi ikon wisata heritage dan religi yang strategis dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.