Nilai tukar dolar hari ini Kamis, 10 April 2025, terpantau mengalami pelemahan signifikan di seluruh jalur transaksi perbankan, baik melalui e-Rate, TT Counter, maupun Bank Notes. Berdasarkan data terbaru dari salah satu bank terkemuka, BCA.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa mata uang Rupiah sedang berada dalam tekanan cukup dalam, terutama di tengah gejolak global yang belum menunjukkan tanda-tanda stabil.
Tipe Transaksi | Beli (Rp) | Jual (Rp) |
---|---|---|
e-Rate | 16.770 | 16.800 |
TT Counter | 16.600 | 16.900 |
Bank Notes | 16.600 | 16.900 |
Dampak Langsung bagi Masyarakat dan Dunia Usaha
Kurs beli dan jual dolar yang tinggi berdampak langsung pada beberapa sektor, terutama pelaku impor, bisnis perjalanan internasional, dan mahasiswa Indonesia yang sedang studi di luar negeri. Harga barang-barang impor pun diprediksi akan terkerek naik dalam beberapa pekan ke depan.
Gejolak Global Jadi Pemicu Utama, Bukan Sekadar Musiman
Pelemahan rupiah kali ini bukan hanya disebabkan oleh faktor musiman atau sentimen pasar domestik, tetapi juga oleh tekanan eksternal yang lebih luas.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed, ketegangan geopolitik Timur Tengah, serta kebijakan Presiden AS Donald Trump dengan kebijakan barunya dan perlambatan ekonomi China menjadi kombinasi yang menekan mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.
Bank Indonesia Diminta Ambil Langkah Taktis
Para analis pasar menilai bahwa Bank Indonesia (BI) perlu segera mengaktifkan instrumen stabilisasi pasar, seperti intervensi di pasar valas dan penguatan suku bunga acuan bila diperlukan. Hal ini untuk menahan arus keluar modal asing dan menjaga daya beli masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com