Terduga penculik Bilqis ditangkap setelah wajahnya terekam jelas di kamera pengawas (CCTV). Wanita bernama Sri Yuliana alias Ana (30) itu berhasil diamankan tim Jatanras Polrestabes Makassar setelah beberapa hari menjadi buruan. Ana terekam membawa bocah empat tahun bernama Bilqis dari Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Makassar, pada Minggu (2/11/2025).
Penangkapan wanita berambut panjang dengan ujung berwarna pirang itu mengakhiri pencarian intensif yang memakan waktu hampir sepekan. Polisi menemukan Ana di Jambi, lokasi yang sama tempat Bilqis berhasil diselamatkan dalam kondisi sehat.
Terduga Penculik Bilqis Ditangkap: Jejak Awal Penculikan di Taman Pakui Sayang
Kronologi dimulai pada Minggu pagi ketika Bilqis menemani ayahnya, Dwi Nur Mas, berolahraga tenis di Taman Pakui Sayang. Di sela aktivitas sang ayah, Bilqis bermain di area playground yang ramai pengunjung. Tak berselang lama, sang anak menghilang tanpa jejak.
Ayahnya memanggil berulang kali, namun tak ada respons. Panik, keluarga segera menyisir taman dan meminta bantuan warga sekitar. Upaya itu tak membuahkan hasil hingga laporan resmi dibuat ke Polrestabes Makassar.
Dua hari kemudian, keberadaan Bilqis mulai terungkap. Rekaman CCTV dari salah satu kafe di taman menunjukkan seorang wanita menggandeng Bilqis keluar dari area bermain. Dalam rekaman lain di Jalan Sungai Saddang, wanita yang sama tampak tanpa hijab, sementara Bilqis memakai topi upaya terselubung untuk menyamarkan identitas korban di tempat umum.
Rekaman CCTV Jadi Kunci Penangkapan
Rekaman tersebut menjadi petunjuk paling penting bagi penyidik. Ciri-ciri pelaku disebarluaskan, mulai dari busana, rambut, hingga dua anak yang ikut bersamanya. “Identitas pelaku kami identifikasi melalui pencocokan gambar CCTV dan keterangan saksi di lokasi,” ujar Kombes Polisi Arya Perdana, Kapolrestabes Makassar, Minggu (9/11).
Penelusuran lintas provinsi dilakukan setelah polisi mendapat informasi bahwa Ana kabur menggunakan transportasi darat menuju Jambi. Di sana, ia akhirnya ditemukan bersama Bilqis tanpa perlawanan. “Penyelamatan Bilqis menjadi prioritas. Alhamdulillah korban selamat dan sehat,” tambah Arya.
Alasan Pelaku: “Saya Kira Tidak Punya Orang Tua”
Saat interogasi berlangsung, Ana mengaku membawa Bilqis karena menyangka sang anak tidak memiliki orang tua. “Pertama itu anak-anak main ji, tidak saya intai. Saya tanya, ‘ada mamakmu?’ Dia bilang tidak ada. ‘Bapakmu?’ Dia cuma geleng-geleng,” kata Ana dengan nada datar.
Ia berdalih tidak memiliki niat menculik, apalagi untuk tindakan yang merugikan. Namun aparat tak mudah percaya. Gerak-gerik pelaku yang terekam meninggalkan taman dengan perubahan penampilan menunjukkan indikasi kesengajaan. Ana juga diketahui membawa dua anak kandungnya sendiri dalam perjalanan itu.
Polisi masih mendalami kemungkinan motif lain, termasuk faktor psikologis dan ekonomi yang mendorong perbuatannya.






