Grup Facebook menghilang secara massal sejak Selasa sore, 24 Juni 2025, memicu kepanikan dan kebingungan di kalangan netizen Indonesia.
Fenomena ini menjadi sorotan publik setelah banyak pengguna melaporkan bahwa grup yang mereka ikuti tiba-tiba lenyap tanpa penjelasan.
Sejumlah video dan unggahan yang beredar di TikTok memperlihatkan curhatan para admin grup yang kehilangan akses ke komunitas mereka.
Tidak sedikit dari mereka merasa kehilangan arsip penting dan interaksi yang selama ini menjadi bagian dari aktivitas digital harian.
Fenomena Grup Facebook Menghilang: Terjadi Mendadak dan Serentak
Gelombang laporan mengenai hilangnya grup Facebook bukan hanya berasal dari satu kota atau wilayah. Dari Sumatra hingga Papua, pengguna mengeluhkan situasi serupa.
Grup-grup dengan ribuan anggota, baik yang membahas teknologi, komunitas hobi, parenting, hingga grup jual beli, tiba-tiba tak dapat ditemukan.
Di media sosial TikTok, akun @ceceraraalive menjadi salah satu yang paling awal mengangkat isu ini. Ia menunjukkan tangkapan layar dari para admin grup yang mendapati komunitas mereka “lenyap” begitu saja, seolah tak pernah ada.
Fenomena ini bahkan menyentuh ranah global. Beberapa pengguna luar negeri mengaku mengalami kejadian serupa, memperkuat dugaan bahwa ini bukan masalah teknis lokal, tetapi kemungkinan besar merupakan kebijakan atau gangguan dari pusat.
Spekulasi Bermunculan, Meta Belum Berikan Penjelasan
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Meta, perusahaan induk Facebook, terkait penyebab menghilangnya ribuan grup tersebut. Ketiadaan kejelasan ini mendorong berbagai spekulasi muncul di tengah masyarakat daring.
Beberapa pengguna menduga terjadinya pelanggaran massal terhadap Standar Komunitas Facebook. Namun, sebagian lainnya menganggap ini sebagai bagian dari bug besar yang menyerang sistem Facebook secara global. Bahkan ada pula yang mencurigai adanya “operasi bersih-bersih” dari Meta untuk menertibkan grup-grup yang dianggap menyebarkan hoaks, spam, atau konten berisiko tinggi.
Dampak Psikologis dan Emosional ke Para Admin
Tidak sedikit admin grup yang merasa terpukul. Grup Facebook bagi sebagian orang bukan hanya tempat berdiskusi, tetapi juga media untuk berjualan, membangun komunitas, hingga berbagi ilmu. Beberapa dari mereka mengaku menyimpan banyak data dan dokumen penting di dalam grup, yang kini hilang tanpa jejak.
Fenomena ini juga menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang keamanan data di platform Meta. Ketika grup bisa menghilang tanpa pemberitahuan, muncul pertanyaan besar: seberapa aman data dan komunitas kita di dunia digital saat ini?
Komunitas Bergerak, Seruan untuk Transparansi
Di tengah kekacauan digital ini, komunitas pengguna Facebook mulai melakukan konsolidasi. Beberapa membuat grup baru, sementara yang lain mulai berpindah ke platform alternatif seperti Telegram dan Discord.
Tuntutan terhadap transparansi dari Meta pun semakin nyaring. Pengguna ingin tahu, apakah ini hanya kesalahan teknis, atau memang ada kebijakan baru yang sedang dijalankan diam-diam?
Fenomena ini mengingatkan kembali pada pentingnya memiliki backup atau cadangan informasi, serta tidak terlalu bergantung pada satu platform dalam membangun komunitas digital.