Program 100 hari Wali Kota Pontianak Edi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan menunjukkan hasil gemilang.
Sejak dilantik pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto, duet kepemimpinan ini langsung tancap gas menuntaskan prioritas pembangunan.
Berbagai sektor penting berhasil disentuh secara tepat dan cepat. Mulai dari kesehatan, lingkungan, sosial kemasyarakatan, hingga penguatan ekonomi lokal, semuanya menunjukkan tren positif.
“Alhamdulillah, program prioritas 100 hari kerja ini menjadi penyemangat bagi kita semua. Lewat semangat gotong royong, lebih dari 500 titik drainase telah dibersihkan, dan kegiatan ini akan terus berlanjut,” ujarnya di Kantor Wali Kota Pontianak, Senin (2/6/2025).
UHC 100 Persen dan Pengendalian Inflasi Jadi Sorotan
Capaian Universal Health Coverage (UHC) sebesar 100 persen menjadi tonggak utama dari keberhasilan program 100 hari. Artinya, seluruh warga Kota Pontianak kini telah tercakup dalam layanan jaminan kesehatan.
Tak kalah penting, pengendalian inflasi juga sukses direalisasikan hingga 100 persen. Di tengah ketidakpastian ekonomi nasional, pencapaian ini mencerminkan kemampuan manajemen fiskal yang efektif dari jajaran Pemkot Pontianak.
Drainase dan Genangan Air Tuntas, UMKM Didorong Naik Kelas
Masalah klasik genangan air yang kerap mengganggu warga, kini mulai teratasi. Lebih dari 500 titik drainase telah dibersihkan selama 100 hari kerja. Capaian ini bahkan melebihi target awal yang ditetapkan.
Di sisi lain, pemberdayaan ekonomi rakyat tak luput dari perhatian. Perbaikan kemasan produk UMKM sudah terealisasi sebesar 85 persen. Ini langkah konkret untuk meningkatkan daya saing produk lokal agar mampu menembus pasar nasional.
Insentif Sosial dan Dana Operasional RT/RW Naik Signifikan
Program sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat juga tak tertinggal. Peningkatan dana operasional RT/RW mencapai 70 persen. Sementara penambahan insentif bagi guru mengaji tradisional dan petugas fardu kifayah mencapai 53 persen.
Dua program ini sekaligus memperlihatkan komitmen pemerintah kota terhadap kesejahteraan sosial dan penguatan peran masyarakat akar rumput dalam pembangunan.
Evaluasi Berkelanjutan Jadi Pondasi Menuju 2029
Edi Kamtono menegaskan bahwa capaian 100 hari ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju visi Kota Pontianak 2029. Evaluasi berkelanjutan akan menjadi kunci dalam menjaga ritme pembangunan.
Pemerintah Kota telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 sebagai acuan kerja jangka panjang. Program-program unggulan yang telah dijalankan akan disinergikan lebih luas dan menyeluruh.
“Capaian ini menjadi modal awal bagi Pemkot Pontianak untuk fokus pada visi dan misi yang telah kami susun bersama. Selanjutnya, kami akan mengimplementasikan program-program yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029,” terangnya.
Ajak Warga Bangun Kota Bersama
Keberhasilan pembangunan tidak bisa dicapai tanpa partisipasi masyarakat. Dalam semangat gotong royong, Wali Kota mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif terlibat dalam menjaga dan memajukan kota.
Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menjadikan Pontianak sebagai kota yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan.
“Pontianak adalah milik kita bersama. Mari kita jaga, bangun, dan majukan kota ini. Dengan semangat gotong royong dan kerja cerdas, kita wujudkan kota yang aman, sehat, dan sejahtera untuk semua,” pungkasnya.