PSSI siapkan pengumuman pelatih Timnas Indonesia sebagai bagian dari pembenahan menyeluruh usai kegagalan skuad Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Federasi menegaskan bahwa proses penunjukan pelatih baru tidak ingin dilakukan secara tergesa-gesa, melainkan melalui tahapan seleksi yang matang dan berbasis kebutuhan jangka panjang tim nasional.
Saat ini, kursi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong setelah pemecatan Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu diberhentikan karena gagal membawa Timnas lolos ke fase berikutnya, sebuah hasil yang memunculkan kekecewaan kuat di kalangan suporter.
Evaluasi pun diperluas hingga jajaran pendukung, termasuk pemecatan Denny Landzaat dan Alex Pastoor dari posisi asisten pelatih.
Di tengah penantian publik, sejumlah nama mulai beredar sebagai kandidat. Di antaranya pelatih Uzbekistan Timur Kapadze serta mantan pelatih Timnas Irak, Jesus Casas. Meski demikian, PSSI menegaskan bahwa sejauh ini belum ada satupun yang masuk tahap negosiasi resmi.
PSSI Siapkan Pengumuman Pelatih Timnas, Fokus pada Seleksi yang Matang, Bukan Sekadar Populer
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa rapat resmi terkait pemilihan pelatih baru belum dijadwalkan. Menurutnya, federasi berhati-hati agar penunjukan pelatih benar-benar sesuai kebutuhan skuad, bukan sekadar merespons tekanan publik.
“Belum. Sampai hari ini saya belum dapat dari kesekjenan mengenai hal itu,” ujar Arya di Jakarta.
Ia menegaskan bahwa proses perekrutan pelatih baru membutuhkan momentum yang tepat. PSSI tidak ingin membuat keputusan emosional. Bagi federasi, kualitas pelatih tidak hanya ditentukan pengalaman, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia.
Tim Senior Absen FIFA Matchday, Fokus Sementara ke U-22
Absennya Agenda Pertandingan Resmi
Dampak lain dari belum adanya pelatih adalah dipastikannya absennya Timnas senior dalam FIFA Matchday November 2025. Momen yang seharusnya menjadi ajang peningkatan ranking FIFA harus dilewatkan.
Federasi memilih memfokuskan sumber daya ke Timnas Indonesia U-22 yang sedang mempersiapkan diri menuju SEA Games 2026. Dengan demikian, kebutuhan pelatih kepala senior baru akan muncul setelah agenda internasional U-22 selesai.
Pengumuman Pelatih Diperkirakan Maret 2026
Momentum yang Lebih Stabil
Arya menyebut pelatih baru kemungkinan besar diumumkan pada FIFA Matchday Maret 2026. PSSI memandang periode tersebut sebagai waktu paling ideal untuk pembentukan tim baru sekaligus penyusunan taktik dan roster jangka menengah.
“Kita cari dulu… jangan saat sedang bahagia-bahagianya, jangan juga saat marah atau sedih. Kami ambil keputusan dalam kondisi tenang,” ujarnya.
Pendekatan ini sekaligus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap arah pembinaan Timnas. PSSI menekankan bahwa pelatih baru harus memahami kultur sepak bola Indonesia yang sangat dipengaruhi antusiasme suporter dan dinamika kompetisi domestik.
Tantangan Pelatih Baru: Citra, Karakter, dan Konsistensi
Calon pelatih tim Garuda nantinya diharapkan tidak hanya menguasai sisi teknis, tetapi juga mampu memulihkan citra sepak bola Indonesia di pentas internasional. Hal ini sejalan dengan arahan Ketua Umum PSSI agar pembenahan tidak bersifat instan dan semata-mata hasil pertandingan.
Kriteria lain yang diperkuat adalah pemahaman terhadap pemain diaspora yang berkarier di luar negeri, integrasi gaya bermain modern, serta pembinaan karakter tim. Pelatih baru juga diharapkan memiliki komunikasi yang baik, mengingat hubungan antara pelatih dan federasi kerap menjadi isu krusial dalam masa lalu.






