Cek fisik digital kendaraan akan segera menggantikan proses manual yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Inovasi ini menjadi bagian dari langkah besar Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dalam menghadirkan pelayanan publik serba digital yang lebih cepat, efisien, dan transparan.
Kasubdit BPKB Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Ditregident) Korlantas Polri, Kombes Pol Sumardji, menjelaskan bahwa pengurusan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) ke depan tidak lagi dilakukan secara konvensional. Semua sistem akan beralih ke layanan digital, mulai dari cek fisik, arsip data, hingga penerbitan BPKB elektronik (e-BPKB).
“Pelayanan BPKB sudah tidak konvensional lagi, semuanya sudah digital, mulai dari cek fisik digital, arsip digital, sampai BPKB elektronik,” ujar Sumardji, dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Cek Fisik Digital Gantikan Sistem Gesek Manual
Selama ini, proses cek fisik kendaraan terutama kendaraan tua, bus, dan truk kerap menimbulkan keluhan masyarakat. Proses penggesekan nomor rangka dan nomor mesin dianggap rumit, lambat, dan rentan kesalahan.
Melalui inovasi cek fisik digital kendaraan, masyarakat nantinya tidak perlu lagi membawa kertas gesek atau khawatir nomor tidak terbaca. Petugas cukup memotret nomor rangka dan mesin menggunakan alat khusus digital, yang otomatis mengunggah hasil ke sistem data nasional.
“Kenapa ada cek fisik digital? Karena selama ini banyak komplain dari masyarakat, terutama untuk kendaraan lama dan besar. Maka di tahun 2025, di bawah arahan Bapak Kakorlantas dan Dirregident, kami menelurkan inovasi berupa cek fisik digital berbasis kamera,” jelas Sumardji dalam kanal YouTube NTMC Korlantas Polri.
Dengan sistem baru ini, waktu pelayanan akan dipangkas drastis. Jika sebelumnya penggesekan memakan waktu hingga belasan menit per kendaraan, kini prosesnya hanya membutuhkan hitungan detik.
Langkah Menuju Transformasi Digital Lalu Lintas Nasional
Korlantas Polri tengah mempersiapkan berbagai perangkat dan infrastruktur agar inovasi digital ini bisa diimplementasikan secara merata di seluruh polda dan polres di Indonesia.
“Sekarang kami sedang berproses untuk memenuhi semua polda dan polres kaitannya dengan perangkat digital ini, karena memang berkaitan dengan pengadaan alat,” tutur Sumardji.
Transformasi digital ini bukan sekadar langkah efisiensi, tetapi juga bagian dari strategi besar Polri menuju Smart Traffic Management System sebuah sistem lalu lintas terintegrasi berbasis teknologi yang memungkinkan sinkronisasi data antara kendaraan, pengemudi, dan sistem administrasi.
Ke depan, data hasil cek fisik digital akan langsung terhubung dengan BPKB elektronik dan database kendaraan nasional, memastikan setiap kendaraan tercatat secara akurat tanpa celah manipulasi.