Purbaya Tolak APBN Bayar Utang KCIC Jakarta–Bandung

- Jurnalis

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) merupakan proyek strategis nasional yang diresmikan sebagai simbol kemajuan transportasi Indonesia. - foto Dok

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) merupakan proyek strategis nasional yang diresmikan sebagai simbol kemajuan transportasi Indonesia. - foto Dok

Purbaya tolak APBN bayar utang KCIC Jakarta–Bandung, yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Ia menilai, tanggung jawab penyelesaian utang sepenuhnya berada di tangan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai holding BUMN yang menaungi KCIC.

“Kan KCIC di bawah Danantara. Kalau di bawah Danantara, mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage dari situ, jangan ke kita lagi,” ujar Purbaya saat menghadiri Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

Menurut Purbaya, penggunaan APBN untuk membayar utang KCIC akan mencederai prinsip keadilan fiskal.

Pasalnya, dividen BUMN kini langsung masuk ke kas Danantara, bukan lagi melalui pos penerimaan negara di Kementerian Keuangan seperti sebelumnya.

Purbaya Tolak APBN Bayar Utang KCIC : Danantara Diminta Mandiri Kelola Keuangan

Sebelumnya, seluruh dividen BUMN disetorkan ke Kementerian Keuangan dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND).

Namun sejak pembentukan Danantara sebagai holding BUMN investasi, seluruh penerimaan itu kini dikelola langsung oleh mereka.

Purbaya menegaskan, dengan perubahan ini, Danantara memiliki tanggung jawab penuh dalam mengelola aset dan utang yang ada di bawah portofolionya, termasuk proyek kereta cepat yang menjadi sorotan publik.

Baca Juga :  Cara Ajukan KUR BRI Rp100 Juta Tanpa Ribet 2025

“Jadi ini kan mau dipisahin antara swasta sama government. Ya jangan kalau enak swasta, kalau rugi minta ke pemerintah. Saya pikir begitu,” ucapnya menegaskan.

Ia menilai, bila APBN kembali dijadikan sumber pendanaan untuk proyek komersial, maka tujuan restrukturisasi BUMN melalui Danantara akan kehilangan makna.

Belum Ada Pembahasan Resmi dengan Danantara

Meski menolak keras keterlibatan APBN, Purbaya mengaku belum menerima permintaan resmi dari Danantara terkait skema penyelesaian utang KCIC. Hingga saat ini, ia belum diajak berdiskusi mengenai opsi pelimpahan utang ke pemerintah.

“Saya belum dihubungi untuk masalah itu. Nanti kalau sudah ada, saya kasih tahu updatenya seperti apa,” ujar Purbaya.

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya pembahasan publik mengenai beban keuangan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, yang hingga kini masih menghadapi tantangan dari sisi pembiayaan dan pengembalian investasi.

Dua Skema yang Disiapkan Danantara

Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menyebut pihaknya telah menyiapkan dua skema penyelesaian untuk beban utang KCIC.

Baca Juga :  Cara Dapat Saldo DANA Rp250.000 dari Aplikasi Ini, Coba Sekarang!

Skema pertama adalah menyerahkan infrastruktur KCIC kepada pemerintah, sehingga KCIC hanya berperan sebagai operator tanpa kepemilikan aset fisik (konsep asset-light). Dalam model ini, kepemilikan dan tanggung jawab atas infrastruktur kereta cepat beralih ke pemerintah yang artinya, utang infrastruktur bisa menjadi bagian dari APBN.

Skema kedua adalah penyertaan modal baru kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Tujuannya agar KAI sebagai salah satu pemegang saham KCIC memiliki struktur keuangan yang lebih kuat dan mampu menanggung beban bunga serta kewajiban pembayaran utang dengan lebih proporsional.

Proyek Strategis, Tantangan Finansial Besar

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) merupakan proyek strategis nasional yang diresmikan sebagai simbol kemajuan transportasi Indonesia. Namun di balik prestasi itu, proyek ini masih dibayangi utang besar dan skema pendanaan kompleks, terutama karena sebagian pembiayaannya bersumber dari pinjaman luar negeri.

Sejumlah pengamat menilai, keputusan pemerintah dalam menangani utang proyek ini akan menjadi tolok ukur pengelolaan keuangan infrastruktur nasional ke depan, apakah negara akan tetap disiplin fiskal atau kembali menanggung beban komersial BUMN.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Penjualan BYD di Indonesia September 2025 Anjlok, Turun Lebih dari 50 Persen
Cara Mendaftar di FDR Summit 18 Jakarta 2025
Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator: Terungkap Angka Sebenarnya
Shell Indonesia Klarifikasi Isu PHK Pegawai SPBU Akibat Kelangkaan BBM
Pembobolan Rekening Nasabah PGS: BCA Pastikan Sistem Aman
Right to Disconnect: Australia Lindungi 5,1 Juta Pekerja
Jadwal Pencairan KLJ 2025: Cara Cek Status, Syarat, dan Nominal Bantuan
Cek Bansos PKH BPNT 2025 Terbaru, Cair Hingga Rp750 Ribu

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:28 WIB

Penjualan BYD di Indonesia September 2025 Anjlok, Turun Lebih dari 50 Persen

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:25 WIB

Purbaya Tolak APBN Bayar Utang KCIC Jakarta–Bandung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 00:09 WIB

Cara Mendaftar di FDR Summit 18 Jakarta 2025

Jumat, 19 September 2025 - 00:57 WIB

Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator: Terungkap Angka Sebenarnya

Kamis, 18 September 2025 - 00:29 WIB

Shell Indonesia Klarifikasi Isu PHK Pegawai SPBU Akibat Kelangkaan BBM

Berita Terbaru

Shin Tae-yong dikenal publik Indonesia sebagai pelatih yang membawa Timnas Indonesia menembus Piala Asia 2023 dan tampil impresif di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. - foto wikipedia

Sepak Bola

Ulsan HD Pecat Shin Tae-yong, Konflik Pemain Jadi Biang Kerok

Sabtu, 11 Okt 2025 - 00:48 WIB

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) merupakan proyek strategis nasional yang diresmikan sebagai simbol kemajuan transportasi Indonesia. - foto Dok

Bisnis

Purbaya Tolak APBN Bayar Utang KCIC Jakarta–Bandung

Sabtu, 11 Okt 2025 - 00:25 WIB