Tjhai Chui Mie Buka Mooncake Festival Singkawang 2025, Ribuan Warga Antusias memadati kawasan Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Jumat (3/10/2025) malam.
Festival yang telah menjadi ikon budaya Tionghoa di Kota Seribu Kelenteng itu kembali digelar dengan kemeriahan luar biasa.
Langit malam Singkawang disinari ratusan lampion warna-warni, sementara dentuman musik tradisional dan aroma mooncake yang baru dipanggang membuat suasana semakin hidup.
Warga dari berbagai penjuru tumpah ruah menyaksikan parade pembukaan Mooncake Festival yang berlangsung hingga larut malam.
Ribuan Warga Saksikan Parade dan Tarian Dewi Bulan
Festival dibuka dengan parade lampion megah dari halaman Kantor Wali Kota menuju area utama di depan Vihara Tri Dharma Bumi Raya.
Sorotan cahaya lampu dan gemuruh tepuk tangan penonton menyertai setiap langkah peserta parade yang mengenakan kostum tradisional Tionghoa.
Puncak acara malam itu datang ketika sosok Dewi Bulan muncul di udara, menari lembut di ketinggian 50 meter menggunakan crane raksasa.
Penampilan spektakuler ini menjadi simbol keindahan dan harapan dalam budaya Tionghoa, disambut kagum oleh ribuan warga yang memadati jalanan.
Tjhai Chui Mie Buka Mooncake Festival Singkawang 2025: Ini Warisan Budaya, Bukan Sekadar Seremonial
Dalam sambutannya, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menegaskan bahwa Mooncake Festival bukan sekadar pesta rakyat, melainkan bagian dari upaya melestarikan nilai budaya Tionghoa yang telah turun-temurun.
“Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 15 bulan 8 kalender Tionghoa. Bukan hanya seremonial, tapi cara kita melestarikan budaya dan memperkenalkannya kepada generasi muda,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ruang kebersamaan antar-etnis di Singkawang sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Selama seminggu UMKM akan berjualan di sini. Ini tentu memberi dampak besar bagi perekonomian masyarakat kita,” ungkapnya.
Festival Jadi Magnet Wisata dan Gerakan Ekonomi UMKM
Tak hanya parade dan tarian, Mooncake Festival Singkawang 2025 juga menghadirkan pameran kuliner khas Tionghoa, pertunjukan musik tradisional, hingga sesi akupunktur gratis bagi masyarakat.