Polisi Tangkap Pemuda Minahasa Mengaku Hacker Bjorka

- Jurnalis

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wadirsiber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menjelaskan bahwa WFT bergabung ke sejumlah grup dark web sejak lima tahun lalu. - foto ilustrasi

Wadirsiber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menjelaskan bahwa WFT bergabung ke sejumlah grup dark web sejak lima tahun lalu. - foto ilustrasi

Polisi tangkap pemuda Minahasa mengaku hacker Bjorka yang selama ini diduga menjadi sosok di balik jual beli data ilegal di dark web.

Pelaku berinisial WFT (22) diamankan setelah polisi menelusuri aktivitasnya di ruang gelap internet sejak 2020.

Kasus ini menjadi perhatian luas karena nama “Bjorka” sebelumnya sempat menggegerkan publik Indonesia akibat kebocoran data besar-besaran.

Kini, terungkap bahwa pelaku yang ditangkap telah aktif di forum gelap dan menjual data dengan bayaran mata uang kripto.

Jejak Hacker Bjorka di Dark Web

Wadirsiber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menjelaskan bahwa WFT bergabung ke sejumlah grup dark web sejak lima tahun lalu. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku beroperasi sendiri, tanpa keterkaitan dengan kelompok peretas lain.

“Pelaku ini bermain di dark web sejak 2020, dan sampai saat ini mengaku mengerjakannya sendiri. Mereka biasanya bergabung di forum atau grup, tapi antaranggota tidak saling mengenal secara langsung,” kata Fian, Sabtu (4/10/2025).

Pihak kepolisian juga menemukan bahwa pelaku rajin mengganti nama akun untuk mengelabui aparat. Dari Bjorka, WFT sempat berganti menjadi SkyWave, ShinyHunter, hingga Opposite6890. Langkah ini dilakukan untuk menutupi jejak digitalnya.

Baca Juga :  Curi Kabel di Komplek Pinangsia, Dua Pria Digelandang ke Mapolsek Pontianak Selatan

Polisi Tangkap Pemuda Minahasa Mengaku Hacker Bjorka: Barang Bukti Akun X dan Dark Web

Proses analisis barang bukti elektronik kini sedang berjalan. Polisi telah menyita akun media sosial X milik pelaku, sekaligus beberapa akun dark web yang digunakan dalam aktivitas ilegal.

“Kalau akun X-nya kita lakukan penyitaan. Akun dark web-nya juga sudah disita,” jelas Fian.

Penggeledahan digital ini diharapkan bisa membuka lebih banyak fakta tentang transaksi yang dilakukan WFT, termasuk siapa saja pembeli data yang ia jual.

Data Dijual dengan Puluhan Juta Rupiah

Dari hasil pemeriksaan awal, WFT mengaku berhasil mendapatkan data dari sejumlah institusi luar negeri maupun dalam negeri.

Data perusahaan kesehatan, swasta, hingga institusi publik disebut masuk dalam daftar yang diperjualbelikan.

“Sekali menjual data, pengakuannya bisa mendapat nilai puluhan juta rupiah. Semua transaksinya dilakukan melalui forum gelap dengan pembayaran menggunakan cryptocurrency,” kata Fian.

Meski demikian, pihak kepolisian belum merilis angka pasti keuntungan yang diperoleh pelaku. Investigasi masih berjalan untuk menelusuri aliran dana kripto yang digunakan.

Baca Juga :  Petani Temukan Kerangka di Kebun Tebu

Bjorka: Nama yang Mengguncang Publik

Sosok “Bjorka” sempat membuat heboh jagat maya Indonesia sejak 2022. Ia mengklaim berhasil membocorkan data penting, mulai dari milik pemerintah, perusahaan swasta, hingga data pribadi jutaan masyarakat.

Nama tersebut bahkan beberapa kali menjadi trending di media sosial, menimbulkan kepanikan terkait keamanan siber nasional.

Kini, klaim WFT sebagai sosok di balik Bjorka menambah babak baru. Namun, banyak pihak menunggu pembuktian lebih lanjut dari kepolisian, apakah benar ia satu-satunya pelaku atau hanya salah satu dari jaringan peretas global.

Modus Hacker Menyamar

WFT diketahui kerap mengganti identitas digitalnya, baik username maupun alamat email, untuk menyamarkan diri. Strategi ini umum digunakan oleh peretas agar sulit dilacak aparat penegak hukum.

“Tujuan pelaku melakukan perubahan nama adalah untuk menyamarkan identitasnya, sehingga sangat sulit dilacak,” jelas Fian.

Selain itu, penggunaan cryptocurrency dalam transaksi membuat pelacakan aliran dana semakin rumit. Pasalnya, aset digital ini relatif anonim dan tidak mudah dilacak dibanding transaksi perbankan konvensional.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Curi Motor di Puskesmas, Pemuda Sintang Diringkus Lewat Facebook
Kasus Bayi Dibuang di Kubu Raya: Polisi Tangkap Dua Pelaku
Halim Kalla Tersangka Korupsi Proyek PLTU Kalbar Rp 323 Miliar
Rizky Kabah Jadi Tersangka, Ini Pasal yang Menjeratnya
Driver Ojol Pontianak Hidung Patah Dipukul Oknum TNI
Kasus Penemuan Mayat di Singkawang, Polisi Tetapkan Tersangka
Pelaku Curanmor di Pontianak, Ditangkap Saat Tawarkan Motor Bodong
Suami Mabuk Ancam Istri dengan Samurai, Polisi di Pontianak Turun Tangan

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 06:56 WIB

Curi Motor di Puskesmas, Pemuda Sintang Diringkus Lewat Facebook

Selasa, 7 Oktober 2025 - 00:20 WIB

Halim Kalla Tersangka Korupsi Proyek PLTU Kalbar Rp 323 Miliar

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:12 WIB

Polisi Tangkap Pemuda Minahasa Mengaku Hacker Bjorka

Jumat, 3 Oktober 2025 - 05:28 WIB

Rizky Kabah Jadi Tersangka, Ini Pasal yang Menjeratnya

Senin, 22 September 2025 - 00:12 WIB

Driver Ojol Pontianak Hidung Patah Dipukul Oknum TNI

Berita Terbaru

Mahasiswa luar daerah yang menempuh pendidikan di Universitas Tanjungpura (Untan) kini tak perlu repot datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak - Foto Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Mahasiswa Luar Daerah Kini Mudah Urus KTP Nonpermanen di Untan

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:55 WIB

Hari Jadi Pontianak ke-254 tahun ini akan terasa berbeda. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa perayaan ulang tahun kota yang jatuh pada 23 Oktober 2025 itu akan digelar secara sederhana tanpa kemeriahan berlebihan. - foto Wako Edi Kamtono

Kota Pontianak

Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 Dirayakan Sederhana tapi Bermakna

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:12 WIB