Krisantus Minta Warga Kalbar Stop KB, Sebut Program Pusat Itu Rugikan Daerah

- Jurnalis

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Krisantus Minta Warga Kalbar Stop KB, Sebut Program Pusat Itu Rugikan Daerah

Krisantus Minta Warga Kalbar Stop KB, Sebut Program Pusat Itu Rugikan Daerah

Krisantus minta warga Kalbar stop KB. Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, secara mengejutkan menyerukan agar masyarakat Kalbar tidak lagi mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Menurutnya, program nasional itu telah merugikan Kalbar secara ekonomi dan pembangunan.

Pernyataan kontroversial ini disampaikan saat Krisantus membuka Konferensi Wilayah III AMSI Kalimantan Barat di Harris Hotel, Rabu, 11 Juni 2025. Ia menyoroti bahwa jumlah penduduk menjadi faktor kunci dalam perhitungan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah, bukan luas wilayah.

“Saya ini kalau keliling ke kampung-kampung, kalau saya lihat ada kampung KB, lepaskan, tidak boleh lagi KB. Merugikan kita. Nah rupanya menghitung transfer pusat kepada daerah berdasarkan jumlah penduduk yang paling dominan menentukan. Oleh sebab itu, jangan kita ber-KB di Kalbar. Bikin anak aja banyak-banyak,” kata Krisantus – dikutip dari Tribunkalbar

Program KB Dinilai Hambat Pembangunan Kalbar

Program Keluarga Berencana merupakan bagian dari kebijakan nasional, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Tujuannya adalah untuk mengatur kelahiran, menjaga jarak kehamilan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Namun, menurut Krisantus, dampak program ini justru memperkecil jumlah penduduk Kalbar, sehingga mengurangi nilai perhitungan dana yang dialokasikan pusat ke daerah.

“Contoh saja rumus transfer daerah. Terbentuk dari pajak, retribusi, bagi hasil, dan sebagainya yang menjadi APBD sebuah daerah. Itu berdasarkan jumlah wilayah, luas wilayah, jumlah penduduk, potensi daerah”

“Tapi yang dominan menentukan adalah jumlah penduduk. Luas wilayah tidak signifikan menentukan jumlah transfer pusat,” jelasnya.

Perbandingan Kalbar dengan Jawa Barat

Krisantus juga membandingkan kondisi Kalbar dengan provinsi lain seperti Jawa Barat. Ia menyoroti fakta bahwa meski luas wilayah Kalbar jauh lebih besar, namun Jabar yang lebih padat penduduk bisa menikmati APBD hingga Rp 50 triliun. Sementara Kalbar, yang luasnya lebih dari 1,1 kali Pulau Jawa, hanya mendapat Rp 6 triliun lebih.

Baca Juga :  Bupati Kapuas Hulu Tolak Mobil Dinas Baru

“Kalau APBD kita Rp 50 triliun, bukan cuma pajak yang dihapus, mungkin orang ngopi sepanjang Gajah Mada bisa kita traktir semua,” ujarnya setengah bercanda.

Menurut Krisantus, selama ini sistem perhitungan dana pusat terlalu menitikberatkan pada jumlah penduduk, bukan luas atau kebutuhan geografis. Padahal, provinsi seluas Kalbar membutuhkan anggaran besar untuk membangun infrastruktur dan layanan dasar masyarakat.

Ajak Pendataan dan Afirmasi untuk Warga Non-KTP Kalbar

Selain mengkritik program KB, Krisantus juga menyinggung pentingnya pendataan penduduk. Banyak warga yang telah lama tinggal dan mengabdi di Kalbar, tapi belum memiliki KTP Kalbar atau belum masuk dalam Kartu Keluarga lokal.

“Ini juga kerugian buat kita. Karena secara administrasi mereka tidak dihitung sebagai penduduk Kalbar,” katanya.

Ia meminta agar pendataan dilakukan secara lebih aktif agar jumlah penduduk riil Kalbar tercatat maksimal, yang berdampak langsung pada peningkatan dana pusat.

Di akhir pidatonya, Krisantus bahkan mengutip pepatah lama sebagai bentuk pembelaan atas ajakannya untuk memperbanyak anak.





Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

100 Hari Norsan: Beasiswa, Jalan Mulus, dan Bandara Internasional
Ria Norsan Tak Toleransi ASN Nakal, Ini Batasannya
Krisantus Berang, Perusahaan Besar Enggan Hadir di Bursa Kerja Kalbar
Mabuk di Gawai Dayak? Siap-Siap Kena Sanksi Adat!
SPMB Kalbar 2025: Rita Hastarita Tegaskan Tak Ada Titipan, Semua Proses Diawasi Ketat
Koperasi Desa Merah Putih Kalbar: Langkah Cepat Menuju Ekonomi Desa Bangkit!
Peserta Lolos Seleksi Administrasi PPAN 2025 Kalbar Diumumkan, Ini Daftar Namanya
Dana PIP Dikorup Rp100 Ribu per Siswa, Ini Sikap Tegas Disdikbud Kalbar

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:45 WIB

Krisantus Minta Warga Kalbar Stop KB, Sebut Program Pusat Itu Rugikan Daerah

Kamis, 5 Juni 2025 - 00:45 WIB

100 Hari Norsan: Beasiswa, Jalan Mulus, dan Bandara Internasional

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:15 WIB

Ria Norsan Tak Toleransi ASN Nakal, Ini Batasannya

Jumat, 23 Mei 2025 - 00:30 WIB

Krisantus Berang, Perusahaan Besar Enggan Hadir di Bursa Kerja Kalbar

Rabu, 21 Mei 2025 - 00:15 WIB

Mabuk di Gawai Dayak? Siap-Siap Kena Sanksi Adat!

Berita Terbaru

5 Taktik Baru Penipuan Digital yang Mengincar Dompet Anda - Foto Ilustrasi

Tekno

5 Taktik Baru Penipuan Digital yang Mengincar Dompet Anda

Sabtu, 14 Jun 2025 - 00:15 WIB