Eco Bhinneka Kalbar kembali hadir dengan gebrakan baru menjelang Iduladha 1446 H. Komunitas ini akan membagikan 350 besek atau wadah bambu ke berbagai masjid di Kota Pontianak.
Langkah ini merupakan bagian dari kampanye Green Hari Raya yang mengajak masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan penggunaan kantong plastik saat pembagian daging kurban.
Program ini menjadi upaya nyata untuk menciptakan perayaan Iduladha yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Daftar Isi Eco Bhinneka Kalbar Bagi 350 Besek Kurban
350 Besek Kurban Siap Disalurkan ke Masjid di Pontianak
Sebanyak 350 besek akan didistribusikan ke masjid-masjid di Pontianak Barat, termasuk wilayah Kampung Moderasi dan sekitar Jalan Apel. Besek yang terbuat dari anyaman bambu ini dirancang khusus sebagai pengganti kantong plastik dalam pembagian daging kurban.
Upaya ini juga memperkuat kolaborasi antara komunitas, rumah ibadah, dan warga dalam mengurangi sampah plastik sekali pakai di hari besar keagamaan.
“Ini adalah kelanjutan dari program yang telah kami luncurkan sejak November 2024 lalu bersama Bapak Wali Kota Pontianak. Kami ingin mendorong tradisi Iduladha yang lebih ramah lingkungan,” ujar Regional Manager Eco Bhinneka Kalbar, Octavia Shinta Aryani usai acara Eco Speak yang digelar di halaman Museum Negeri Kalbar, Minggu (1/6/2025).
Kampanye Green Hari Raya dan Edukasi Lingkungan
Kampanye Green Hari Raya bukan hanya soal distribusi besek. Ini juga bagian dari rangkaian diskusi publik bertema lingkungan bertajuk Eco Speak yang digelar setiap bulan. Edisi Juni ini mengangkat tema Pontianak Kota Bersinar Bebas Plastik bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Diskusi dilakukan di ruang terbuka agar warga yang sedang berada di taman kota bisa turut serta dan memahami pentingnya perubahan gaya hidup bebas plastik.
Respons Positif Wali Kota Pontianak
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebut program Eco Bhinneka Kalbar sejalan dengan Surat Edaran Wali Kota Nomor 30 Tahun 2025 yang mendorong pelaksanaan Iduladha tanpa kantong plastik. Ini merupakan lanjutan dari Perwali Nomor 6 Tahun 2019 mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Pontianak.
Menurutnya, edukasi melalui aksi langsung seperti ini akan jauh lebih efektif dalam membentuk kebiasaan baru di masyarakat.
“Kita mengapresiasi aksi Eco Bhinneka ini sebagai upaya dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak lagi menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging kurban,” tuturnya.
Menuju Budaya Ramah Lingkungan di Hari Besar Keagamaan
Iduladha merupakan momentum berbagi yang sarat nilai sosial dan spiritual. Namun, perayaan ini kerap menimbulkan lonjakan sampah plastik dalam waktu singkat. Oleh karena itu, penggunaan wadah ramah lingkungan seperti besek bambu menjadi solusi konkrit.
Keterlibatan aktif komunitas seperti Eco Bhinneka Kalbar sangat penting untuk menumbuhkan budaya baru yang lebih peduli terhadap lingkungan di tengah masyarakat.
“Setiap Iduladha, volume sampah plastik di Kota Pontianak bisa meningkat drastis hanya dalam satu hari. Jika semua panitia dan warga beralih ke bahan ramah lingkungan, dampaknya akan sangat signifikan bagi lingkungan,” katanya.
Dampak Positif untuk Lingkungan dan Generasi Mendatang
Langkah kecil seperti mengganti kantong plastik dengan besek memiliki dampak besar jika dilakukan secara masif. Tidak hanya mengurangi beban sampah kota, tapi juga membuka peluang bagi UMKM lokal yang memproduksi kemasan ramah lingkungan.
Inisiatif ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi kota lain, bahkan menjadi bagian dari gerakan nasional menuju perayaan hari besar yang lebih berkelanjutan dan ramah bumi.
“Ini bagian dari langkah jangka panjang untuk membentuk budaya baru di masyarakat kita. Budaya yang lebih peduli terhadap masa depan bumi,” pungkasnya.