Penumpang lompat dari Kapal Bukit Raya, PELNI buka suara menanggapi peristiwa mengejutkan yang terjadi di perairan Selat Karimata pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Kapal yang sedang menuju Pelabuhan Dwikora Pontianak itu mendadak memutar arah setelah menerima laporan bahwa salah satu penumpangnya melompat ke laut dari dek enam.
Kepala Cabang PT PELNI Pontianak, Fitriyaningsih, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa hingga saat ini korban belum ditemukan.
“Begitu mendapat laporan dari awak kapal, nakhoda segera mengambil langkah cepat dengan memutar kapal dan melakukan pencarian di titik kejadian,” ujarnya, Minggu 18 Mei 2025 dikutip dari Tribun Pontianak
Daftar Isi Penumpang Lompat dari Kapal Bukit Raya
Kronologi Kejadian di Tengah Laut
Menurut kesaksian penumpang lain, korban terlihat berdiri sendirian di dek bagian belakang kapal. Tanpa menunjukkan interaksi atau tanda-tanda tertentu, korban tiba-tiba melompat ke laut. Saksi yang melihat langsung segera melaporkan kejadian tersebut ke kru kapal.
Menanggapi laporan itu, kapal segera mengambil langkah darurat. Kapal menghentikan pelayaran, berbalik arah, dan fokus melakukan pencarian di sekitar lokasi korban terakhir terlihat. Sayangnya, hingga kapal tiba di Pelabuhan Dwikora, hasil pencarian masih nihil.
Basarnas Masih Lakukan Operasi Pencarian
Fitriyaningsih menjelaskan bahwa pihak PELNI telah melaporkan kejadian ini ke Basarnas dan sejumlah instansi terkait. Operasi pencarian masih berlangsung dan difokuskan di perairan Selat Karimata, tempat korban diperkirakan jatuh.
“Tim Basarnas terus bekerja di lokasi dan kami terus berkoordinasi untuk mendukung proses pencarian. Harapan kami korban bisa segera ditemukan,” ungkapnya.
Keselamatan Penumpang Jadi Prioritas
Dalam pernyataannya, Fitriyaningsih menegaskan bahwa PELNI selalu menjadikan keselamatan pelayaran dan keamanan penumpang sebagai prioritas utama. Ia juga menghimbau agar seluruh penumpang senantiasa mematuhi aturan keselamatan selama berada di atas kapal.
“Kami mendorong semua penumpang untuk segera melapor kepada petugas jika melihat tindakan mencurigakan atau kondisi yang berpotensi membahayakan,” tegasnya.
Menurutnya, kejadian ini menjadi evaluasi bersama agar ke depan dapat dilakukan peningkatan pengawasan serta edukasi tentang keselamatan pelayaran.
Sumber Berita : Tribun Kalbar