Kasus Perundungan di Sambas: Orang Tua Tuntut Proses Hukum Tegas

- Jurnalis

Minggu, 18 Mei 2025 - 00:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasus Perundungan di Sambas: Orang Tua Tuntut Proses Hukum Tegas -foto ilustrasi

Kasus Perundungan di Sambas: Orang Tua Tuntut Proses Hukum Tegas -foto ilustrasi

Kasus Perundungan di Sambas mencuat ke publik setelah video kekerasan terhadap seorang anak viral di media sosial. Insiden tersebut terjadi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dan melibatkan dua anak di bawah umur.

Kejadian ini diduga berlangsung pada Selasa, 13 Mei 2025, dan memicu gelombang reaksi dari masyarakat. Keluarga korban telah melaporkan peristiwa ini ke Polres Sambas.

Perundungan Bermula dari Pertandingan Futsal Remaja Perempuan

Kasus ini bermula dari pertandingan futsal antartim remaja perempuan yang berlangsung sengit. Tim korban menang dengan skor 4-3. Namun, tim lawan sempat memaksa agar gol tambahan yang terjadi setelah peluit panjang dibunyikan tetap dihitung.

Baca Juga :  Tiga Motor Tabrakan di Sambas, Dua Pelajar Tewas

Perdebatan yang terjadi di lapangan rupanya berlanjut hingga ke media sosial dan grup WhatsApp. Berbagai komentar dari warganet menambah panas suasana dan menimbulkan konflik antar kelompok.

Pelaku Tidak Terlibat Pertandingan, Namun Tersulut Emosi

Menariknya, pelaku utama perundungan ini diketahui tidak bermain dalam pertandingan tersebut. Namun, setelah mendengar berbagai komentar yang dianggap menghina, pelaku menjadi emosi.

Ia kemudian bertemu dengan korban di lapangan futsal. Saat korban tiba di lokasi usai mengerjakan tugas kelompok, insiden kekerasan terjadi secara tiba-tiba.

“Anak saya baru saja memarkir motor, belum lima menit, langsung dipukul oleh pelaku,” ujar R (46), ayah korban.

Upaya Damai Gagal Setelah Video Kekerasan Viral

Pada awalnya, keluarga korban sempat mencoba menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Namun keputusan berubah setelah R menyaksikan video lanjutan yang beredar di media sosial. Video tersebut memperlihatkan kekerasan fisik yang membuat anaknya tertekan secara emosional dan fisik.

Baca Juga :  Teriak Bom di Pesawat Lion Air, Pria Ini Jadi Tersangka

“Saya sempat berpikir untuk menyelesaikan damai. Tapi setelah menonton video yang lebih jelas, saya tidak bisa diam. Ini bukan lagi masalah remaja biasa, ini kriminal,” tegas R.

Laporan Polisi Disertai Bukti Lengkap

R telah melaporkan peristiwa ini ke Polres Sambas. Laporan itu disertai dengan bukti-bukti berupa pakaian korban, video kejadian, dan dokumen lainnya.

“Kami minta pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. Ini bukan main-main. Anak saya sekarang trauma berat,” tambahnya.

Korban Alami Trauma Berat, Harus Jalani Perawatan

Saat ini, korban diketahui menjalani perawatan medis dan psikologis. Menurut keterangan keluarga, anak tersebut mengalami memar, lebam, dan gangguan tidur. Bahkan, korban takut kembali ke sekolah akibat tekanan mental yang sangat berat.

“Anak saya sulit tidur, menangis terus, dan menolak berangkat ke sekolah. Ini luka yang tidak terlihat tapi membekas dalam,” ungkap R.

Polisi Diminta Bertindak Tegas dan Profesional

Keluarga korban mendesak agar aparat kepolisian bertindak cepat dan profesional. Mereka berharap kasus ini tidak dianggap sepele hanya karena pelaku masih di bawah umur.

Aktivis perlindungan anak juga menyerukan agar kasus ini menjadi perhatian serius. Menurut mereka, kekerasan pada anak yang dibungkus dalam istilah “perundungan” sering kali diremehkan, padahal dampaknya sangat besar bagi masa depan korban.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Bekasi 4,9 SR Guncang Jabodetabek, Sesar Aktif Jadi Ancaman Serius
4 Prajurit TNI Ditahan Terkait Pembunuhan Prada Lucky
Truk Amblas di Serdam, Ini Penyebabnya yang Bikin Warga Geger
Teriak Bom di Pesawat Lion Air, Pria Ini Jadi Tersangka
Pria Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Rute Jakarta-Kualanamu
Penemuan Bayi Perempuan di Bengkayang, Ditemukan Menangis dalam Plastik
Modifikasi Cuaca di Kalbar, Karhutla Kalbar Diredam Lewat Operasi Hujan Buatan
Kecelakaan Maut Bus Tabrak Warung di Trans Kalimantan: Satu Tewas, Dua Luka Berat

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 00:16 WIB

Gempa Bekasi 4,9 SR Guncang Jabodetabek, Sesar Aktif Jadi Ancaman Serius

Senin, 11 Agustus 2025 - 00:06 WIB

4 Prajurit TNI Ditahan Terkait Pembunuhan Prada Lucky

Kamis, 7 Agustus 2025 - 09:05 WIB

Truk Amblas di Serdam, Ini Penyebabnya yang Bikin Warga Geger

Selasa, 5 Agustus 2025 - 07:04 WIB

Teriak Bom di Pesawat Lion Air, Pria Ini Jadi Tersangka

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:48 WIB

Pria Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Rute Jakarta-Kualanamu

Berita Terbaru

Tiga personel patroli perintis presisi Satsamapta Polres Sekadau melaksanakan patroli rutin dengan menyambangi karyawan Alfamart di Jalan Merdeka Timur, Minggu (24/8/2025) sore. - foto TBNews Polres Sekadau

Lintas Kalbar

Patroli Presisi Polres Sekadau Sambangi Alfamart

Selasa, 26 Agu 2025 - 00:56 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menanggapi usulan salah satu anggota DPR RI terkait penyediaan gerbong khusus merokok, usai melakukan perjalanan menggunakan Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) nomor 573B relasi Caruban–Bandara Adi Soemarmo, dari Stasiun Palur menuju Stasiun Solo Balapan, Minggu (24/08/2025). - foto Humas Wapres RI

Nasional

Gibran Tolak Gerbong Perokok: Utamakan Ibu Hamil dan Anak

Selasa, 26 Agu 2025 - 00:48 WIB

Eko Patrio - dok (DPP PAN)

Selebriti

Eko Patrio Takut Joget Lagi Usai Video Viral

Selasa, 26 Agu 2025 - 00:18 WIB

Sepasang kekasih berinisial SI (38) dan AN (34) ditangkap di sebuah rumah di kawasan Pontianak Utara. Keduanya diketahui kompak menjalankan bisnis haram narkotika lintas provinsi.
foto : TBNews Polres Kuburaya

Kriminal

Sabu dalam Paket Kue: Modus Licik Narkoba Digagalkan Polisi

Selasa, 26 Agu 2025 - 00:07 WIB