Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu di Kuningan Terancam Bangkrut

- Jurnalis

Jumat, 25 April 2025 - 11:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu di Kuningan Terancam Bangkrut

Harga Kedelai Meroket, Perajin Tahu di Kuningan Terancam Bangkrut

Harga kedelai meroket membuat perajin tahu di Kuningan terancam bangkrut. Harga bahan baku utama itu kini tembus Rp 10.200 per kilogram, naik tajam dari harga normal yang masih di bawah Rp 9.000 per kilogram.

Kenaikan harga kedelai yang signifikan dalam sepekan terakhir membuat pelaku usaha tahu di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat kelimpungan.

Baca Juga :  Jam Kerja ASN Pangandaran Saat Ramadan Tak Berubah

Tak kuat menahan beban biaya, sejumlah produsen tahu memilih mengurangi volume produksi, mengecilkan ukuran produk, bahkan merumahkan karyawan.

Produksi Dipangkas, Ukuran Dikecilkan

Aris, seorang perajin tahu asal Kecamatan Kuningan, mengaku terpaksa mengurangi produksi hingga 30 persen karena tidak sanggup membeli kedelai sebanyak biasanya.

“Saya biasa pakai 70 kilogram kedelai per hari. Sekarang cuma sanggup beli 30 sampai 40 kilogram,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (25/4/2025).

Omzet Menurun, Pegawai Dirumahkan

Akibat kenaikan harga kedelai, Aris harus mengurangi tenaga kerja. Dua pegawainya telah dirumahkan, menyisakan dirinya bersama istri dan anak untuk menjalankan produksi.

Baca Juga :  Penggusuran Terkait Modernisasi Stasiun Lempuyangan Tuai Penolakan Warga

“Omzet turun, sementara harga kedelai makin gila. Terpaksa saya rawat usaha ini sendiri, yang penting dapur tetap ngebul,” katanya.

Pedagang Keliling Ikut Menjerit

Nasib serupa dialami Pardi, pedagang tahu keliling asal Desa Tambakbaya. Ia menyebutkan bahwa harga jual tahu naik dari Rp 500 menjadi Rp 600 per biji, membuat pembelinya banyak yang mengeluh.

“Biasanya saya bawa 10 ancak, sekarang yang laku cuma 6. Banyak yang komplain karena mahal,” tutur Pardi.

Para pelaku usaha tahu mendesak pemerintah segera turun tangan, baik dengan menstabilkan harga kedelai, maupun memberikan subsidi atau bantuan langsung kepada pelaku UMKM terdampak.

“Biar nggak ketinggalan info penting dan update berita terbaru, langsung aja ikuti Gencilnews lewat WhatsApp Channel. Praktis, cepat, dan pastinya terpercaya!”

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sopir Angkot Depok Jadi Korban Timpukan Batu
Pajak Kedai Kopi di Sukabumi: Strategi Baru Tingkatkan PAD
Kopi Pontianak di ICE 2025 Banjir Pujian
Penanaman Pohon Serentak APEKSI, Taman Surabaya Disulap Jadi Hutan Kota oleh 98 Wali Kota
Bupati Lucky Hakim Soroti 196 Mobil Dinas Tak Jelas Statusnya
Dedi Mulyadi Disindir Gubernur Konten, Ini Responsnya
Dedi Mulyadi Santai Hadapi Ultimatum Ormas Grib Jaya
Siswa SD Surabaya Retak Tulang Ekor Usai Dibanting Pelatih

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 00:10 WIB

Sopir Angkot Depok Jadi Korban Timpukan Batu

Senin, 12 Mei 2025 - 01:15 WIB

Pajak Kedai Kopi di Sukabumi: Strategi Baru Tingkatkan PAD

Sabtu, 10 Mei 2025 - 01:00 WIB

Kopi Pontianak di ICE 2025 Banjir Pujian

Sabtu, 10 Mei 2025 - 00:12 WIB

Penanaman Pohon Serentak APEKSI, Taman Surabaya Disulap Jadi Hutan Kota oleh 98 Wali Kota

Selasa, 29 April 2025 - 20:31 WIB

Bupati Lucky Hakim Soroti 196 Mobil Dinas Tak Jelas Statusnya

Berita Terbaru

Peristiwa kebakaran terjadi di sebuah rumah kos di Jalan Amaliyah, Gang Amal, Dusun Kapuas, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, pada Senin (18/8/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. - Foto Polres Sekadau

Lintas Kalbar

Kebakaran Rumah Kos di Sekadau Hilir Hanguskan 13 Kamar

Rabu, 20 Agu 2025 - 00:57 WIB

Kunci Jawaban

Kunci jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 halaman 72 Kurikulum Merdeka

Rabu, 20 Agu 2025 - 00:13 WIB

Jadwal Kapal Bukit Raya 2025, Rute Jakarta–Surabaya Lengkap - foto ilustrasi

Jadwal Kapal

Jadwal Kapal Bukit Raya 2025, Rute Jakarta–Surabaya Lengkap

Rabu, 20 Agu 2025 - 00:03 WIB