AS Akan Tutup 17 Konjen, Termasuk di Indonesia – Kebijakan penghematan anggaran Departemen Luar Negeri AS di era Presiden Donald Trump akan mengakibatkan penutupan 17 kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di berbagai negara, termasuk Konjen AS di Medan, Sumatera Utara.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana melakukan efisiensi anggaran Departemen Luar Negeri AS dengan menutup 10 kedutaan besar dan 17 konsulat jenderal (Konjen) di berbagai negara. Salah satu yang terkena dampak adalah Konjen AS di Medan, Sumatera Utara.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana efisiensi yang juga mencakup penutupan 10 kedutaan besar AS, terutama di kawasan Afrika dan Eropa, dengan alasan pengoptimalan operasional diplomatik dan penghematan anggaran negara.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya penghematan anggaran pemerintah AS. Menurut dokumen internal yang dilansir Reuters, penutupan ini akan berdampak pada sejumlah misi diplomatik di Afrika, Eropa, dan Asia.
Daftar Kantor Diplomatik AS yang Akan Ditutup
Berdasarkan rekomendasi Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) Gedung Putih, berikut beberapa kantor yang masuk daftar penutupan:
10 Kedutaan Besar AS yang Terancam:
- Eritrea
- Grenada
- Lesotho
- Republik Afrika Tengah
- Luksemburg
- Republik Kongo
- Gambia
- Sudan Selatan
- Malta
- Maladewa
17 Konsulat Jenderal Termasuk Konjen Medan:
- Busan (Korea Selatan)
- Durban (Afrika Selatan)
- Medan (Indonesia)
- Douala (Kamerun)
- Lebih dari selusin konsulat di Eropa
Dampak Penutupan Konjen AS di Medan
Penutupan Konjen AS di Medan berpotensi memengaruhi pelayanan visa dan hubungan bilateral AS-Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera. Selama ini, Konjen Medan melayani warga Sumatera yang membutuhkan layanan imigrasi dan perdagangan.
Seorang pejabat Kemenlu RI yang enggan disebutkan namanya menyatakan, pemerintah Indonesia sedang memantau perkembangan kebijakan ini. “Kami berharap tidak ada gangguan signifikan bagi warga Indonesia,” ujarnya.
Alasan Trump: Efisiensi Anggaran & Konsolidasi Misi Diplomatik
Menurut dokumen yang dirilis Reuters, langkah ini bertujuan untuk:
- Menghemat anggaran operasional misi diplomatik.
- Mengonsolidasi kantor besar seperti di Jepang & Kanada.
- Memangkas biaya misi termahal di Somalia & Irak.
Trump sebelumnya dikenal sebagai presiden yang fokus pada penghematan anggaran, termasuk dengan memotong program-program luar negeri yang dinilai kurang strategis.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com