Harga Emas Hari Ini 18 Maret 2025: Naik Lagi, Cek Daftar Terbaru!

- Jurnalis

Selasa, 18 Maret 2025 - 10:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Emas Hari Ini 18 Maret 2025: Naik Lagi, Cek Daftar Terbaru!

Harga Emas Hari Ini 18 Maret 2025: Naik Lagi, Cek Daftar Terbaru!

Harga emas hari ini 18 Maret 2025, mengalami perubahan berdasarkan update terbaru dari Butik Emas LM Grahadipta Jakarta. Harga emas batangan diperdagangkan dengan kisaran mulai dari Rp922.500 per 0,5 gram hingga Rp1,68 miliar per kilogram.

Harga Emas Batangan Hari Ini

Berikut daftar harga emas batangan di Butik LM Grahadipta Jakarta per 18 Maret 2025:

  • 0,5 gram: Rp922.500 (Rp924.806 dengan pajak)
  • 1 gram: Rp1.745.000 (Rp1.749.363 dengan pajak)
  • 2 gram: Rp3.430.000 (Rp3.438.575 dengan pajak)
  • 3 gram: Rp5.120.000 (Rp5.132.800 dengan pajak)
  • 5 gram: Rp8.500.000 (Rp8.521.250 dengan pajak)
  • 10 gram: Rp16.945.000 (Rp16.987.363 dengan pajak)
  • 25 gram: Rp42.237.000 (Rp42.342.593 dengan pajak)
  • 50 gram: Rp84.395.000 (Rp84.605.988 dengan pajak)
  • 100 gram: Rp168.712.000 (Rp169.133.780 dengan pajak)
  • 250 gram: Rp421.515.000 (Rp422.568.788 dengan pajak)
  • 500 gram: Rp842.820.000 (Rp844.927.050 dengan pajak)
  • 1.000 gram (1 kg): Rp1.685.600.000 (Rp1.689.814.000 dengan pajak)
Baca Juga :  Harga Emas Hari Ini 17 Maret 2025: Tren Kenaikan Berlanjut

Tren Harga Emas Hari Ini

Harga emas terus mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan ekonomi global, inflasi, dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kenaikan harga emas dapat menjadi sinyal bagi investor untuk mempertimbangkan pembelian sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

  1. Kebijakan Moneter
    Perubahan suku bunga dari bank sentral, seperti The Fed dan Bank Indonesia, dapat memengaruhi harga emas. Suku bunga rendah biasanya mendorong kenaikan harga emas karena investor beralih ke aset safe haven.
  2. Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah
    Jika inflasi tinggi dan nilai tukar rupiah melemah, harga emas dalam negeri cenderung naik. Hal ini dikarenakan emas dipandang sebagai aset pelindung nilai.
  3. Permintaan Pasar Global
    Kenaikan permintaan emas dari sektor industri dan perhiasan juga berdampak pada harga emas di pasar dunia.
Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini 7 April, Turun Hampir Rp 25 Ribu

Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Investasi Emas?

Dengan harga emas yang terus mengalami pergerakan, investor perlu mempertimbangkan strategi jangka panjang dalam berinvestasi emas. Membeli emas saat harga turun dan menjualnya saat harga naik menjadi strategi yang umum dilakukan.

Bagi yang ingin berinvestasi emas, sebaiknya membeli emas batangan dengan sertifikat resmi untuk memastikan keaslian dan likuiditasnya di pasar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

UTANG INDONESIA Aman: Menkeu Purbaya Tegaskan Rasio 39,86% Masih Terkendali
Industri Hiburan AS Masuki Era PHK dan Otomatisasi
Tarif Listrik Subsidi 2025 Tetap Hingga Desember
Peredaran Durian Ilegal Malaysia Rugikan Petani Lokal
Penjualan BYD di Indonesia September 2025 Anjlok, Turun Lebih dari 50 Persen
Purbaya Tolak APBN Bayar Utang KCIC Jakarta–Bandung
Cara Mendaftar di FDR Summit 18 Jakarta 2025
Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator: Terungkap Angka Sebenarnya

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 00:06 WIB

UTANG INDONESIA Aman: Menkeu Purbaya Tegaskan Rasio 39,86% Masih Terkendali

Selasa, 28 Oktober 2025 - 09:45 WIB

Industri Hiburan AS Masuki Era PHK dan Otomatisasi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:42 WIB

Tarif Listrik Subsidi 2025 Tetap Hingga Desember

Senin, 13 Oktober 2025 - 00:19 WIB

Peredaran Durian Ilegal Malaysia Rugikan Petani Lokal

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 00:28 WIB

Penjualan BYD di Indonesia September 2025 Anjlok, Turun Lebih dari 50 Persen

Berita Terbaru

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Saptiko, mengajak masyarakat aktif untuk mencegah penyakit Tuberkulosis (TB) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Pontianak.

Kota Pontianak

Pontianak Perkuat Program Kelurahan Siaga TB

Jumat, 31 Okt 2025 - 00:38 WIB

Seorang balita laki-laki berusia tiga tahun berinisial MK ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam di parit depan rumah kontrakannya di Jalan Bujang Taro RT 005 RW 001 Dusun Beringin, Rabu malam (29/10/2025) sekitar pukul 23.45 WIB.

Peristiwa

Kronologi Balita Tenggelam di Kubu Raya

Jumat, 31 Okt 2025 - 00:25 WIB

Pemerintah Kota Pontianak kembali menegaskan posisinya sebagai daerah dengan tata kelola fiskal yang kuat. Pada hasil pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023, Pontianak meraih skor tertinggi untuk kategori kota berkapasitas fiskal tinggi. Penghargaan dari Gubernur Kalbar itu diberikan dalam FGD Pengelolaan Keuangan Daerah, Kamis (30/10/2005) - foto Prokopim Pontianak

Kota Pontianak

Kunci Sukses Pontianak Raih Skor Tertinggi IPKD: Kepercayaan Publik

Jumat, 31 Okt 2025 - 00:22 WIB