Gudang beras palsu digerebek, beras palsu 6 ton siap edar diamankan Polisi. Enam ton beras oplosan diamankan dari sebuah gudang tersembunyi di Gang Amanah, Jalan Tanjung Raya II, Kecamatan Pontianak Timur.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pontianak berhasil mengungkap kasus pengoplosan beras berskala besar yang melibatkan merek SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Penggerebekan yang dilakukan pada 26 Maret 2025 ini merupakan hasil penyelidikan intensif berdasarkan laporan warga terkait peredaran beras murah yang mencurigakan dengan label SPHP.
“Kami mendapati praktik pengoplosan yang telah berlangsung lebih dari empat bulan,” ungkap Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Sulastri, dalam konferensi pers, Senin (7/4/2025).
Modus Rapi: SPHP Asli Dicampur Menir dari Jawa
Pelaku diduga menjalankan modus sistematis, yakni mencampur 2 kilogram beras SPHP asli dengan 3 kilogram beras menir, kemudian mengemasnya ulang menggunakan karung SPHP asli berkapasitas 5 kilogram yang diperoleh secara daring.
“Seolah-olah ini adalah beras SPHP murni. Padahal sudah dioplos, dan mereka memperoleh keuntungan antara Rp7.000 hingga Rp8.000 per karung,” jelas AKP Sulastri.
Selain beras oplosan, petugas juga menyita alat jahit karung, timbangan digital, serta 15.000 karung SPHP kosong yang siap pakai.
Beras Oplosan Dijual Lebih Murah dari Harga Resmi
Polisi menduga beras ini telah dijual ke masyarakat dengan harga Rp62 ribu hingga Rp63 ribu per 5 kilogram, sedikit lebih rendah dibanding harga pasar SPHP resmi yang dikendalikan oleh pemerintah.
“Kami mengamankan enam ton beras yang belum sempat beredar, namun potensi distribusinya sangat luas jika tidak cepat dihentikan,” kata AKP Sulastri.
Beras menir dan karung SPHP diketahui dipesan secara online dari Pulau Jawa, menunjukkan bahwa pelaku mengandalkan rantai pasok daring yang cukup tersusun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com