Pandji Pragiwaksono Klarifikasi dan Minta Maaf atas Joke Rambu Solo

- Jurnalis

Rabu, 5 November 2025 - 00:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Materi yang ia bawakan dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku pada 2013 itu menyinggung tradisi pemakaman sakral masyarakat Toraja, Rambu Solo, dan kini ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. - foto Pandji courtesy  COMICA

Materi yang ia bawakan dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku pada 2013 itu menyinggung tradisi pemakaman sakral masyarakat Toraja, Rambu Solo, dan kini ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. - foto Pandji courtesy COMICA

Pandji Pragiwaksono klarifikasi dan minta maaf atas joke Rambu Solo yang kembali viral di media sosial setelah potongan video lawas stand up comedy-nya beredar luas.

Materi tersebut, yang dibawakan dalam pertunjukan “Mesakke Bangsaku” tahun 2013, menyinggung tradisi pemakaman adat Toraja yang sakral dan dihormati masyarakat setempat.

Komika berusia 46 tahun itu akhirnya angkat bicara dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui unggahan di media sosialnya, Minggu (2/11/2025).

Pandji mengaku telah berdialog langsung dengan Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi, untuk memahami lebih dalam makna budaya Rambu Solo.

Video Lawas Viral, Pandji Akui Kesalahan

Video potongan lawas yang beredar memperlihatkan Pandji menyinggung prosesi Rambu Solo, ritual pemakaman adat Toraja yang dikenal sakral dan penuh simbol penghormatan terhadap leluhur.

Potongan itu memicu kemarahan banyak warga Toraja, yang menilai lelucon tersebut melecehkan nilai budaya mereka.

Sejak viral, Pandji mengaku menerima banyak pesan, protes, bahkan surat terbuka dari masyarakat Toraja. Ia pun memilih untuk tidak membantah, melainkan mendengar dan belajar.

Baca Juga :  Sinopsis The Divorce Insurance: Drama Baru Lee Dong Wook dengan Cerita Unik

Berikut Pandji Pragiwaksono Klarifikasi dan Minta Maaf atas Joke Rambu Solo

Selamat pagi, Indonesia.
Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati.

Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013. Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya.

Tadi malam, saya berdialog dengan Ibu Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam pembicaraan kami lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja-tentang maknanya, nilainya, dan kedalamannya. Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai.

Saat ini ada dua proses hukum yang berjalan: proses hukum negara, karena adanya laporan ke kepolisian, dan proses hukum adat. Berdasarkan pembicaraan dengan Ibu Rukka, penyelesaian secara adat hanya dapat dilakukan di Toraja.

Ibu Rukka bersedia menjadi fasilitator pertemuan antara saya dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja. Saya akan berusaha mengambil langkah itu. Namun bila secara waktu tidak memungkinkan, saya akan menghormati dan menjalani proses hukum negara yang berlaku.

Saya akan belajar dari kejadian ini, dan menjadikannya momen untuk menjadi pelawak yang lebih baik-lebih peka, lebih cermat, dan lebih peduli.

Saya juga berharap kejadian ini tidak membuat para komika berhenti mengangkat nilai dan budaya dalam karya mereka. Menurut saya, anggapan bahwa pelawak tidak boleh membicarakan SARA kurang tepat. Indonesia adalah negara dengan keragaman luar biasa: suku, agama, ras, dan antargolongan adalah bagian dari jati diri bangsa ini.

Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan.

Semoga para komika di Indonesia terus bercerita tentang adat dan tradisi bangsa ini-dengan cara yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih menghormati.

Terima kasih.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Konser Foo Fighters Jakarta Siap Digelar, Penantian 10 Tahun Berakhir!
WAMI Minta Maaf ke Ari Lasso: Ungkap Fakta Human Error
Lagu Queen of New Orleans Bon Jovi: Kisah Romansa Liar di Tengah Riuhnya Kota Jazz
Harga Tiket Foo Fighters Jakarta Mulai Rp 1,7 Juta, Cek Detailnya!
Perjalanan Karier M2M: Duo Norwegia yang Melejit dan Menghilang
Evolusi Piringan Hitam ke Streaming Digital: Musik Bertransformasi dalam Senyap
Sejarah Komik Asterix dan Obelix
Sosok Aura Cinta Pendebat Dedi Mulyadi Ternyata Masuk Sekolah Lewat Jalur Tak Mampu

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 00:03 WIB

Pandji Pragiwaksono Klarifikasi dan Minta Maaf atas Joke Rambu Solo

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:41 WIB

Konser Foo Fighters Jakarta Siap Digelar, Penantian 10 Tahun Berakhir!

Kamis, 14 Agustus 2025 - 00:44 WIB

WAMI Minta Maaf ke Ari Lasso: Ungkap Fakta Human Error

Sabtu, 24 Mei 2025 - 00:05 WIB

Lagu Queen of New Orleans Bon Jovi: Kisah Romansa Liar di Tengah Riuhnya Kota Jazz

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:01 WIB

Harga Tiket Foo Fighters Jakarta Mulai Rp 1,7 Juta, Cek Detailnya!

Berita Terbaru

Gencil Smart City adalah aplikasi

Kota Pontianak

LAPOR Pontianak: Raih Angka Fantastis, Responsivitas 99,5%

Rabu, 5 Nov 2025 - 00:35 WIB

Polres Kapuas Hulu resmi menangani laporan dugaan raibnya dana negara senilai Rp500 juta dari rekening Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PP KB) - foto ilustrasi

Peristiwa

Kasus Hilangnya Uang Dinkes Kapuas Hulu Jadi Sorotan

Selasa, 4 Nov 2025 - 00:58 WIB