Presiden Prabowo Lantik 25 pejabat baru di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/10/2025).
Mereka terdiri atas wakil menteri, kepala badan, asisten khusus presiden, hingga gubernur dan wakil gubernur Papua.
Upacara pelantikan berlangsung khidmat, ditandai dengan pembacaan sumpah jabatan yang dipandu langsung oleh Presiden Prabowo.
Momentum ini menjadi bagian dari penyusunan struktur pemerintahan Kabinet Merah Putih periode 2024–2029, sekaligus memperkuat arah kebijakan nasional di bidang pemerintahan, ekonomi, dan otonomi daerah.
Presiden Prabowo Lantik 25 Pejabat Baru: Penguatan Kabinet dan Reformasi BUMN
Pelantikan para wakil menteri (wamen) didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 32M Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih.
Di antara nama yang dilantik, terdapat dua figur penting: Komjen (Purn) Ahmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) dan Benjamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).
Selain itu, di sektor BUMN, Presiden Prabowo juga melantik jajaran baru di Badan Pengaturan BUMN berdasarkan Keppres 109P Tahun 2025.
Jabatan Kepala Badan Pengaturan BUMN kini dipegang oleh Dony Oskaria, dengan Aminudin Maruf dan Teddy Barata sebagai wakil kepala.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola korporasi negara, mempercepat restrukturisasi BUMN, dan memastikan efisiensi di sektor strategis nasional.
Fokus Papua: Dorong Otonomi Khusus dan Pemerataan Pembangunan
Sorotan penting dalam pelantikan kali ini adalah penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua untuk periode 2025–2030.
Matius Fakhiri resmi menjabat sebagai Gubernur Papua, didampingi oleh Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen sebagai wakil gubernur.
Pelantikan ini menandai komitmen pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan di Tanah Papua, dengan fokus pada keamanan, pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Keduanya diharapkan mampu membawa Papua menuju era baru otonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Selain itu, Presiden Prabowo juga melantik Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, berdasarkan Keppres 110P Tahun 2025.
Komite ini akan dipimpin oleh Velix Vernando Wanggai, dengan 9 anggota lain yang merupakan kombinasi antara tokoh nasional dan putra-putri terbaik Papua, seperti John Wempi Wetipo, Paulus Waterpauw, dan Gracia Josaphat Jobel Mambrasar.
Reformasi Ekonomi dan Stabilitas Keuangan Nasional
Dalam bidang keuangan, Presiden juga menetapkan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Keppres 111P Tahun 2025.
Anggito Abimanyu ditunjuk sebagai Ketua merangkap anggota, didampingi oleh Farid Azhar Nasution sebagai Wakil Ketua, serta Doddy Zulverdi, Ferdinan Dwikaroja Purba, Suminto, dan Aida S. Budiman sebagai anggota lainnya.
Kehadiran jajaran baru di LPS diharapkan memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional, khususnya dalam menjaga kepercayaan publik terhadap perbankan dan sistem penjaminan simpanan.
Dukungan Strategis: Asisten Khusus Presiden
Sebagai pelengkap struktur kerja di lingkungan Istana, Prabowo juga melantik dua Asisten Khusus Presiden, yaitu:
- Dirgayuza Setiawan sebagai Asisten Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Analisa Kebijakan, dan
- Agung Gumilar Saputra sebagai Asisten Khusus Presiden bidang Analisa Data Strategis.
Keduanya akan berperan penting dalam mengawal komunikasi publik dan kebijakan strategis Presiden, memastikan seluruh arah kebijakan dapat tersampaikan secara efektif dan berbasis data.
Prabowo Tekankan Integritas dan Tanggung Jawab
Dalam prosesi pelantikan, Presiden Prabowo memandu seluruh pejabat baru untuk mengucapkan sumpah jabatan dengan nada tegas namun sarat makna.
Ia menegaskan bahwa jabatan adalah amanah, bukan kehormatan pribadi, dan harus dijalankan dengan integritas serta dedikasi penuh.
Pemerintahannya, ujar Prabowo, akan menekankan disiplin, kerja keras, dan hasil nyata untuk rakyat.