Warga Desa Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, digemparkan oleh penemuan seorang bayi laki-laki yang masih hidup di area perkebunan kelapa, Rabu (1/10/2025) sore.
Bayi malang itu ditemukan dalam keadaan terbungkus kain dan diletakkan begitu saja di bawah pohon kelapa.
Tangisan lirih dari kebun membuat Pardi, warga setempat, berhenti mencari rumput. Tak disangka, suara yang ia dengar berasal dari seorang bayi mungil yang baru lahir.
“Saya kira suara anak kecil main, tapi ternyata bayi,” ujar Pardi saat dimintai keterangan.
Tangisan dari Kebun Kelapa yang Selamatkan Nyawa
Kapolsek Batu Ampar, IPTU Fahrizal Hasyim melalui Kasubsi Penamas Aiptu Ade, membenarkan penemuan bayi tersebut.
Ia menjelaskan, kejadian bermula ketika Pardi tengah mencari rumput di kebun kelapa milik warga. Di tengah kesunyian sore itu, terdengar tangisan lirih yang membuatnya menoleh.
Sontak, Pardi memanggil istrinya, Holiyeh, untuk membantu. Dengan sigap, keduanya menggendong bayi itu dan membawanya ke Puskesmas Padang Tikar untuk mendapatkan pertolongan medis.
Warga Desa Padang Tikar Geger, Bayi Laki-Laki Dibuang di Kebun Kelapa Berusia Satu Hari
Setibanya di puskesmas, tenaga medis langsung memberikan perawatan darurat. Dari hasil pemeriksaan, bayi laki-laki tersebut diperkirakan baru berusia satu hari. Beratnya 2,2 kilogram dengan panjang tubuh sekitar 33 sentimeter.
Saat ditemukan, sang bayi mengenakan lampin biru bermotif, singlet biru muda, dan popok sekali pakai.
Tidak ditemukan luka serius di tubuhnya, namun ia sempat mengalami kedinginan karena terlalu lama berada di luar ruangan.
“Bayi kemudian dirujuk ke RSUD Rasau Jaya untuk mendapatkan perawatan lebih intensif,” kata Aiptu Ade.
Polisi Selidiki Pelaku Pembuangan Bayi
Mengetahui laporan tersebut, Polsek Batu Ampar segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga tengah menelusuri siapa yang tega membuang bayi tak berdosa itu.
“Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak medis dan dinas sosial terkait keberlanjutan perawatan bayi sekaligus mengungkap siapa pelakunya,” tegas Ade.