Video pelajar seberangi sungai di jembatan tali viral di media sosial. Rekaman itu memperlihatkan seorang siswa meniti seutas tali untuk menyeberangi sungai yang menghubungkan Desa Peniti Besar dan Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah.
Aksi berisiko itu sontak membuat publik prihatin sekaligus mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur aman bagi warganya.
Video Pelajar Seberangi Sungai, Kisah Jembatan Roboh yang Belum Terganti
Jembatan penghubung kedua desa sebenarnya sudah lama ambruk. Pada November 2024, derasnya arus sungai membuat jembatan permanen tersebut roboh. Sejak saat itu, warga terpaksa menggunakan jembatan darurat berupa jembatan apung.
Namun, jembatan darurat itu pun tak selalu bisa diandalkan. Seringkali hanyut atau tersangkut, hingga warga harus berinisiatif memperbaikinya sendiri. Kejadian pelajar yang terlihat dalam video viral itu adalah salah satunya berusaha memperbaiki jembatan apung agar bisa kembali digunakan masyarakat.
Viral di Media Sosial, Publik Menyayangkan
Video tersebut ramai dibagikan melalui akun TikTok @mempawahbisa dan langsung memicu keprihatinan. Banyak warganet mempertanyakan keselamatan pelajar dan menilai kondisi itu seharusnya tidak terjadi di era sekarang.
Komentar-komentar bernada kritis bermunculan, meminta agar pemerintah bergerak cepat memperbaiki akses vital tersebut. Pasalnya, jembatan ini bukan sekadar penghubung dua desa, melainkan jalur penting bagi pelajar, petani, hingga pedagang yang setiap hari beraktivitas.
Menanggapi sorotan publik, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menegaskan bahwa perbaikan jembatan sudah direncanakan dan masuk dalam anggaran pemerintah provinsi.
“Sedang ditinjau, untuk diperbaiki sudah dimasukkan ke anggaran,” kata Norsan, Sabtu (6/9/2025), usai menghadiri acara di Pendopo Gubernur Kalbar.
Norsan menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk memastikan tindak lanjut berjalan sesuai mekanisme teknis.