100 Hari Norsan – 100 hari pertama Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan dan Wakil Gubernur Krisantus Kurniawan menjadi babak penting pembangunan Kalbar.
Dalam waktu singkat, beberapa program strategis langsung tancap gas: beasiswa untuk siswa swasta, perbaikan jalan rusak, dan pemulihan status internasional Bandara Supadio.
Langkah cepat ini menandakan bahwa janji kampanye bukan sekadar jargon. Pemerintah provinsi langsung menyasar sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan kehidupan warga.
Daftar Isi 100 Hari Norsan
Beasiswa Sekolah Swasta Mulai Direalisasikan
Salah satu gebrakan awal adalah realisasi subsidi beasiswa untuk siswa sekolah swasta. Setiap siswa berhak menerima Rp100 ribu per bulan sebagai bantuan pendidikan.
Langkah ini menjadi bentuk pemerataan yang nyata. Selama ini, bantuan pendidikan kerap hanya menyasar sekolah negeri. Kini, lembaga swasta pun mulai mendapat perhatian.
Kebijakan ini diapresiasi oleh masyarakat dan menjadi penanda seriusnya komitmen Pemprov Kalbar dalam menegakkan keadilan akses pendidikan.
Jalan Rusak di Kalbar Mulai Ditangani Serius
Isu klasik tentang jalan rusak mulai dijawab secara konkret. Pemprov Kalbar mengalokasikan Rp42 miliar untuk membenahi ruas Kendawangan–Pesaguan di Kabupaten Ketapang, yang selama ini menjadi keluhan utama warga.
Dengan kondisi jalan provinsi yang baru 40% mantap, program ini menjadi langkah awal untuk mencapai target 80% kondisi mantap dalam lima tahun.
Pemerintah memastikan penanganan ini menjadi bagian dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kalbar tahun 2026, dengan fokus pada pemerataan dan konektivitas antardaerah.
Bandara Supadio Segera Layani Rute Internasional Lagi
Bandara Supadio Pontianak disiapkan kembali menjadi bandara internasional. Pemprov Kalbar telah mengajukan surat resmi ke Kementerian Perhubungan dan DPR RI untuk reaktivasi status tersebut.
Rute internasional Pontianak–Kuching, Kuala Lumpur, dan Penang masuk dalam rencana. Tiga maskapai besar telah menunjukkan ketertarikan untuk membuka rute tersebut.
Konektivitas udara ini diharapkan memperkuat perekonomian Kalbar, mendorong pariwisata, memperluas pasar ekspor, dan meningkatkan investasi lintas negara.
Revitalisasi Taman Budaya, Kalbar Siap Jadi Pusat Kreativitas
Tak hanya infrastruktur fisik, Kalbar juga membenahi infrastruktur kebudayaan. Revitalisasi Taman Budaya Kalimantan Barat menjadi salah satu program strategis yang mulai dijalankan.
Tempat ini akan disulap menjadi pusat seni, budaya, dan aktivitas kreatif. Para seniman lokal akan punya ruang untuk berekspresi dan berkarya, sekaligus mendorong sektor pariwisata berbasis budaya.
Revitalisasi ini menargetkan penyelesaian bertahap hingga 2026 dan diharapkan memperkuat identitas budaya Kalbar.
Gubernur Ria Norsan dan Komitmen Kerja Nyata
Langkah-langkah yang telah terealisasi menunjukkan bahwa kepemimpinan Ria Norsan dan Krisantus mengedepankan hasil konkret. Gaya kerja cepat dan fokus menjawab kebutuhan masyarakat menjadi ciri khas 100 hari pertama ini.
Dengan pondasi yang sudah dibangun, Pemprov Kalbar dituntut menjaga konsistensi dan keberlanjutan program agar manfaatnya semakin terasa bagi seluruh masyarakat.
Kalbar kini bergerak, bukan hanya dalam janji, tapi juga dalam aksi nyata.