Mantan Ketua KPK Antasari Azhar tutup usia pada Sabtu (8/11/2025). Kabar duka ini dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Boyamin Saiman. Jenazah almarhum akan disalatkan di Masjid Asy Syarif usai salat Asar sebelum dimakamkan.
Boyamin juga menyampaikan duka mendalam atas kepergian klien sekaligus sahabatnya itu. Ia mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Mohon doanya, mohon dimaafkan segala hal salahnya, dan kita doakan semua mendapatkan pahala yang sebanyak-banyaknya di akhirat,” ucapnya dengan suara lirih.
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar : Sosok Tegas yang Pernah Menggetarkan Dunia Hukum
Antasari Azhar lahir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953. Ia dikenal sebagai sosok tegas dan idealis dalam menegakkan hukum. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya ini memulai kariernya sebagai jaksa pada awal 1980-an dan dikenal aktif menindak kasus-kasus korupsi di berbagai daerah.
Kariernya terus menanjak hingga menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada tahun 2000. Dari sinilah nama Antasari mulai dikenal publik karena keberaniannya menangani berbagai kasus besar.
Namun puncak kariernya datang ketika ia terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2007. Di bawah kepemimpinannya, KPK menorehkan sejumlah operasi tangkap tangan yang mengguncang elite politik dan hukum Indonesia.
Gebrakan dan Kontroversi
Sebagai Ketua KPK, Antasari dikenal keras terhadap praktik korupsi. Ia memimpin langsung beberapa operasi besar, termasuk penangkapan jaksa Urip Tri Gunawan dan pengusaha Artalyta Suryani dalam kasus BLBI. Langkah-langkah beraninya membuatnya dielu-elukan publik, tetapi juga menimbulkan banyak musuh.
Namun, masa kepemimpinannya tak berlangsung lama. Pada 2009, ia tersandung kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemudian memvonisnya 18 tahun penjara.
Meski demikian, banyak pihak menilai kasus tersebut sarat kontroversi dan berbau politis. Tak sedikit masyarakat yang melihatnya sebagai bentuk kriminalisasi terhadap KPK, terutama karena lembaga itu saat itu sedang gencar mengusut kasus besar yang melibatkan orang dekat penguasa.
Masa Setelah Penjara dan Kehidupan Tenang
Setelah menjalani hukuman, Antasari Azhar menjalani kehidupan yang jauh dari sorotan publik. Ia beberapa kali muncul dalam forum hukum dan media, membicarakan pengalaman serta pandangannya soal reformasi hukum di Indonesia.
Di masa-masa itu, Antasari lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Ia dikenal sebagai sosok ayah dan suami yang hangat, sekaligus tetap kritis terhadap kondisi penegakan hukum di Tanah Air.
Dikenang Sebagai Pejuang Antikorupsi
Kabar wafatnya Antasari menimbulkan duka di kalangan penegak hukum, aktivis antikorupsi, dan masyarakat yang pernah mengaguminya sebagai “pendekar hukum.”
Banyak yang mengenang ketegasannya dalam melawan praktik korupsi, meski hidupnya diwarnai kontroversi dan cobaan berat.
Kini, jenazahnya akan disalatkan di Masjid Asy Syarif usai salat Asar, sebelum dikebumikan di pemakaman keluarga. Doa pun terus mengalir untuk sosok yang pernah berdiri di garis depan dalam perang melawan korupsi.
Kepergian Antasari menandai akhir perjalanan panjang seorang jaksa, pejuang, dan manusia yang tak lepas dari lika-liku kekuasaan dan keadilan.
Antasari Azhar meninggal duni di usia 72 tahun. Informasi yang diterima, usai disalatkan di BSD, jenazah Antasari Azhar akan dimakamkan di Sandiego Hills Karawang, Jawa Barat.






