Operasi Pasar Murah Pontianak Salurkan 10.752 Paket menjadi salah satu wujud nyata perhatian Pemerintah Kota Pontianak terhadap kebutuhan dasar masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok yang sering kali terjadi menjelang momentum peringatan hari besar kota. Tahun ini, Pemkot Pontianak menyalurkan 10.752 paket sembako yang digelar di enam kecamatan sebagai bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana distribusi bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga strategi menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil. Pemerintah menegaskan bahwa pengendalian inflasi tidak cukup hanya melalui regulasi, tetapi juga melalui intervensi harga langsung yang menyentuh kebutuhan warga sehari-hari.
Operasi Pasar Murah Pontianak: Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha
Program operasi pasar murah ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak. Pemerintah menggandeng DPRD Kota Pontianak, PT Bulog, pelaku UMKM, kelompok tani, serta dunia usaha melalui mekanisme tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Bentuk kebersamaan ini menjadi fondasi penting agar program berjalan efektif dan menyasar penerima manfaat secara tepat.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, menyebut bahwa keberhasilan program ini tidak terlepas dari partisipasi lintas sector.
“Tujuan utamanya membantu masyarakat meningkatkan daya beli melalui subsidi harga. Dengan harga yang terkendali, kita turut menjaga inflasi tetap stabil,” ujarnya usai membuka secara simbolis operasi pasar di Kantor Camat Pontianak Tenggara, Jumat (24/10/2025).
Kegiatan perdana dilaksanakan di Kecamatan Pontianak Tenggara dengan menyiapkan 1.000 paket sembako. Setiap paket berisi beras premium 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, dan minyak goreng 1 liter. Harga riil satu paket sebesar Rp116.000, disubsidi Rp32.500 oleh pemerintah sehingga masyarakat cukup membayar sisanya. Amirullah menambahkan, sumber subsidi berasal dari APBD Kota Pontianak serta dukungan dunia usaha melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berpartisipasi, termasuk 21 vendor yang ikut berkontribusi dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Melalui subsidi harga yang diberikan, pemerintah berupaya menjaga kestabilan harga sekaligus mendorong daya beli masyarakat agar tetap terjaga di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menekan potensi inflasi serta memastikan distribusi bahan pokok berlangsung merata di seluruh wilayah kota,” imbuhnya.
Operasi pasar murah berikutnya akan digelar bertahap di Kecamatan Pontianak Timur sebanyak 1.752 paket, Pontianak Barat 2.500 paket, Pontianak Selatan 1.500 paket, Pontianak Utara 2.500 paket, dan Pontianak Kota 1.500 paket.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak Ibrahim, menjelaskan operasi pasar murah tahun ini akan digelar secara bergilir di seluruh kecamatan. Ia menegaskan stok kebutuhan pokok dalam kegiatan ini aman dan mencukupi, sehingga masyarakat diimbau berbelanja secara cerdas serta tidak berlebihan.
“Untuk Pontianak Tenggara disiapkan 1.000 paket. Kami berharap masyarakat mengantre dengan tertib karena jumlahnya mencukupi,” tuturnya.
Ibrahim mengatakan, kegiatan ini melibatkan 12 vendor yang memberikan potongan harga atau diskon dengan kisaran Rp3.000 hingga Rp15.000 per produk.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada para vendor yang berpartisipasi. Dukungan mereka menunjukkan semangat kebersamaan dalam membantu masyarakat,” ucapnya.
Ia menyampaikan, kegiatan operasi pasar murah menjadi salah satu strategi pemerintah daerah dalam menjaga keseimbangan pasokan dan harga di pasaran. Dengan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga kelompok masyarakat, diharapkan kegiatan serupa dapat berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi warga.
“Melalui sinergi lintas sektor tersebut, Pemkot Pontianak berkomitmen untuk terus memperkuat program yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.






