Sushila Karki Jadi PM Sementara Nepal, Dipilih Dari Discord. Pengangkatan ini terjadi setelah gelombang demonstrasi besar-besaran mengguncang Kathmandu pada awal September 2025.
Akar protes bermula dari larangan pemerintah terhadap sejumlah media sosial populer. Namun kemarahan Gen Z Nepal meluas menjadi perlawanan terhadap korupsi dan pengangguran.
Ribuan orang turun ke jalan, membawa spanduk, dan meneriakkan slogan lantang: “Shut down corruption and not social media.”
Demonstrasi Berdarah Guncang Kathmandu
Situasi cepat memburuk. Aparat keamanan menembakkan peluru tajam, melepaskan gas air mata, hingga memukul massa dengan pentungan.
Kerusuhan merambah pusat pemerintahan: Istana Singha Durbar terbakar, toko-toko dijarah, dan kantor pemerintah roboh.
Menurut laporan Associated Press, sedikitnya 51 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.300 lainnya terluka.
Aksi itu mengguncang stabilitas politik, hingga Perdana Menteri KP Sharma Oli bersama empat menterinya akhirnya mundur.
Discord Jadi Parlemen Digital
Di tengah kevakuman, generasi muda menemukan cara baru. Mereka berkumpul dalam sebuah server Discord beranggotakan lebih dari 145 ribu orang. Di sana, debat berlangsung siang-malam, argumen dilontarkan, dan jajak pendapat digelar.
Hasilnya mengejutkan: satu nama muncul sebagai pilihan utama Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung yang dikenal berani menindak korupsi.
Konsensus pun tercapai, dan dengan dukungan Presiden Ram Chandra Poudel serta Panglima Militer Ashok Raj Sigdel, Karki resmi dilantik sebagai perdana menteri sementara.
Sosok Sushila Karki: Tegas dan Anti-Korupsi
Karki bukan tokoh baru. Pada 2016–2017, ia menjatuhkan vonis korupsi terhadap pejabat tinggi, sekaligus membatalkan keputusan politik kontroversial.
Sikap tegasnya membuat ia sempat dijadikan target pemakzulan, namun gelombang dukungan publik menyelamatkannya.
Kini, di usia 73 tahun, ia menjadi perempuan pertama yang memimpin Nepal sebagai perdana menteri.
Tugasnya berat: mengembalikan stabilitas, membubarkan parlemen lama, dan menyiapkan pemilu baru yang dijadwalkan pada 5 Maret 2026.
Harapan Baru untuk Nepal
Penunjukan Karki membawa angin segar. Polisi mulai kembali menjaga ketertiban, bank serta pengadilan di Kathmandu dibuka kembali, dan warga menatap masa depan dengan harapan hati-hati.
Generasi Z Nepal berhasil mengubah amarah menjadi gerakan politik nyata. Dari jalanan penuh api hingga forum Discord, suara mereka kini membentuk arah baru negara.
Nepal pun memasuki babak sejarah baru: kepemimpinan lahir dari suara rakyat digital, dengan harapan menutup bab lama korupsi dan membuka lembaran baru demokrasi.