Muscab IX IBI Kota Pontianak menjadi sorotan publik karena membahas isu krusial: naiknya angka stunting di Kota Pontianak.
Ratusan bidan dari berbagai wilayah hadir dalam forum tersebut, menandai semangat solidaritas profesi di tengah tantangan serius layanan kesehatan ibu dan anak.
Dibuka langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Muscab IX bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ajang refleksi peran bidan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
“Peran bidan sangat penting, terutama dalam masa kehamilan, persalinan, dan pasca melahirkan. Ketergantungan masyarakat terhadap bidan masih sangat tinggi,” ujarnya.
Gawat: Angka Stunting Kembali Naik, Pemkot Serukan Kolaborasi pada Muscab IX IBI Kota Pontianak
Dalam sambutannya, Wali Kota Edi menyoroti peningkatan angka stunting di Pontianak yang menjadi alarm serius bagi masa depan anak-anak di kota ini. Setelah sempat turun menjadi 16,4 persen pada 2023, angka stunting kini kembali naik menjadi 22 persen berdasarkan survei terbaru BKKBN.
“Tentu ini menjadi perhatian kita bersama. Saya berharap IBI Kota Pontianak dapat bersinergi dengan pemerintah kota dalam menurunkan angka stunting. Kolaborasi adalah kunci,” ucapnya.
Dengan jumlah kelahiran mencapai sekitar 7.000 bayi sepanjang 2024, beban pelayanan kesehatan pun terus meningkat. Bidan, yang berada di garda terdepan, disebut sebagai aktor vital dalam upaya pemantauan dan pencegahan stunting sejak dini.
Bidan: Garda Terdepan Kesehatan Ibu dan Anak
Peran bidan dalam siklus hidup ibu dan anak—mulai dari masa kehamilan, proses persalinan, hingga pemantauan pasca melahirkan—dianggap tak tergantikan. Edi menyampaikan apresiasi atas dedikasi para bidan, baik yang telah puluhan tahun mengabdi maupun yang baru memulai kariernya.
Ketergantungan masyarakat terhadap pelayanan bidan masih tinggi, terutama di wilayah-wilayah pinggiran. Kualitas interaksi antara bidan dan keluarga menjadi kunci dalam mengidentifikasi risiko stunting lebih awal, sebelum terlambat diintervensi.
Wali Kota juga menyinggung pentingnya pendataan ulang dan evaluasi indikator penilaian stunting yang digunakan pemerintah pusat. Ia menilai, peningkatan angka stunting tak hanya terjadi di Pontianak, melainkan juga di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Edi mendorong agar Muscab IX IBI ini melahirkan program-program yang dapat mendukung penguatan peran bidan dalam pendampingan ibu hamil dan pemantauan tumbuh kembang anak. Ia berharap sinergi antara IBI, Dinas Kesehatan, puskesmas, posyandu, dan rumah sakit dapat semakin ditingkatka
“Saya berharap program-program IBI bisa menjadi bagian dari solusi bersama, mulai dari kehamilan hingga pertumbuhan anak. Kita ingin anak-anak Pontianak lahir sehat dan tumbuh kuat,” ujar Wako Edi