Krisis Air Bersih Pontianak 2025: Tantangan Nyata di Tengah Pertumbuhan Kota

- Jurnalis

Jumat, 16 Mei 2025 - 01:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Forum Diskusi Knowledge Sharing Series dengan tema ‘Water Management and Water Treatment’ yang digelar Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak bekerja sama dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) di Ruang Sidang Rektorat UPB, Kamis (15/5/2025).

Forum Diskusi Knowledge Sharing Series dengan tema ‘Water Management and Water Treatment’ yang digelar Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak bekerja sama dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) di Ruang Sidang Rektorat UPB, Kamis (15/5/2025).

Krisis Air Bersih Pontianak 2025 menjadi perhatian utama seiring lonjakan populasi kota yang kini hampir mencapai 700 ribu jiwa. Persoalan akses terhadap air layak konsumsi semakin kompleks, terutama dengan keterbatasan kualitas air yang diolah dan tantangan lingkungan yang mengintai sumber-sumber air baku.

Kondisi ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, dalam Forum Diskusi Knowledge Sharing Series yang diselenggarakan Universitas Panca Bhakti (UPB) bekerja sama dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), Kamis (15/5/2025).

Kapasitas Produksi PDAM Masih Terbatas

PDAM Tirta Khatulistiwa selama ini menjadi tulang punggung penyediaan air bersih bagi warga Pontianak. Namun, kualitas air yang diproduksi masih belum bisa dikonsumsi langsung. Menurut Edi, persoalan kebocoran pipa dan kontaminasi teknis di jaringan distribusi menjadi kendala utama.

“Kalau di instalasinya atau pengolahannya langsung, itu bisa langsung diminum. Tetapi kalau air yang sudah sampai ke rumah, belum bisa diminum langsung karena masih ada persoalan kebocoran pipa dan kendala teknis lainnya sehingga tidak dijamin higienisnya. Air harus dimasak dulu sebelum diminum,” ujarnya.

Baca Juga :  Polsek Pontianak Timur Perketat Pengamanan di Pasar Juadah Selama Ramadan

Air Tanah Bukan Pilihan

Mengapa Pontianak tidak mengandalkan air tanah seperti beberapa daerah lain? Edi menjelaskan, karakteristik tanah di wilayah ini kaya kandungan besi dan kapur, membuat proses pengolahan menjadi mahal dan kurang efisien.

Berbeda dengan daerah di Pulau Jawa yang dekat dengan pegunungan dan memiliki sumber air tanah yang lebih jernih, Pontianak tidak memiliki keunggulan geografis tersebut. Inilah sebabnya PDAM lebih mengandalkan Sungai Kapuas sebagai sumber air baku.

“Berbeda dengan daerah-daerah di Jawa yang dekat dengan gunung, air tanahnya lebih bening,” jelasnya.

Sungai Kapuas Terancam Tercemar

Namun, kualitas air Sungai Kapuas pun kini berada di ambang kritis. Wali Kota menyebut sejumlah penyebab degradasi ini, mulai dari limpasan pupuk dari perkebunan sawit, aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), hingga limbah rumah tangga dan industri.

“Kemarin ada penelitian bahwa kandungan mikroplastik di air Sungai Kapuas sudah mendekati ambang rawan. Plastik tidak hancur, tapi terurai dalam air dengan waktu yang sangat panjang,” ucapnya prihatin.

Baca Juga :  Pontianak Diganjar Penghargaan GCOM Internasional Satu-Satunya dari Indonesia

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat mikroplastik di Sungai Kapuas mendekati ambang rawan, menandakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat maupun ekosistem sungai.

Butuh Solusi dan Inovasi Manajemen Air

Melalui forum ilmiah ini, Edi berharap munculnya gagasan baru dalam manajemen air yang relevan dengan tantangan lokal. Kerja sama lintas institusi, termasuk dari kalangan akademisi seperti UPB dan UNIMAS, dinilai krusial untuk menciptakan inovasi dan teknologi pengolahan air yang berkelanjutan.

Pontianak membutuhkan sistem yang tidak hanya mengolah air, tetapi juga melindungi sumbernya secara menyeluruh. Mulai dari hulu sungai, hingga pemeliharaan jaringan distribusi.

“Forum seperti ini sangat penting, agar kita tidak hanya bicara tentang pengolahan teknis, tapi juga menjaga hulu air dari pencemaran dan degradasi,” tegas Edi.

Kebutuhan Mendesak: Infrastruktur dan Edukasi

Selain perbaikan teknis, Wali Kota juga menyoroti pentingnya edukasi publik dalam menjaga kualitas lingkungan. Masyarakat harus dilibatkan dalam menjaga kebersihan sungai, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta menghindari pembuangan limbah rumah tangga ke perairan.

Infrastruktur pengolahan air juga harus ditingkatkan. PDAM perlu didukung teknologi yang mampu menjamin kualitas air sampai ke titik distribusi akhir.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa Luar Daerah Kini Mudah Urus KTP Nonpermanen di Untan
Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 Dirayakan Sederhana tapi Bermakna
Hari Jadi Pontianak ke-254: Edi Rusdi Kamtono Serukan Warga Pakai Baju Adat Melayu
UI Green City Metric 2025: Pontianak Buktikan Diri Sebagai Kota Hijau
Polsek Pontianak Selatan Intensifkan Patroli, Warga Makin Tenang
Wali Kota Pontianak Lantik Dewas PDAM Tirta Khatulistiwa 2025-2029
Skor IMDI Pontianak 2025 Tertinggi di Kalbar, Lampaui Rata-Rata Nasional
Satpol PP Tegakkan Perda, Kafe Bising di Pontianak Kena Teguran

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:55 WIB

Mahasiswa Luar Daerah Kini Mudah Urus KTP Nonpermanen di Untan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:12 WIB

Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 Dirayakan Sederhana tapi Bermakna

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:23 WIB

Hari Jadi Pontianak ke-254: Edi Rusdi Kamtono Serukan Warga Pakai Baju Adat Melayu

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:10 WIB

UI Green City Metric 2025: Pontianak Buktikan Diri Sebagai Kota Hijau

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Polsek Pontianak Selatan Intensifkan Patroli, Warga Makin Tenang

Berita Terbaru

Mahasiswa luar daerah yang menempuh pendidikan di Universitas Tanjungpura (Untan) kini tak perlu repot datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak - Foto Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Mahasiswa Luar Daerah Kini Mudah Urus KTP Nonpermanen di Untan

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:55 WIB

Hari Jadi Pontianak ke-254 tahun ini akan terasa berbeda. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa perayaan ulang tahun kota yang jatuh pada 23 Oktober 2025 itu akan digelar secara sederhana tanpa kemeriahan berlebihan. - foto Wako Edi Kamtono

Kota Pontianak

Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 Dirayakan Sederhana tapi Bermakna

Kamis, 9 Okt 2025 - 00:12 WIB