Mantan Kapolres Ngada Terbukti Cabuli Tiga Anak Dibawah Umur

- Jurnalis

Jumat, 21 Maret 2025 - 07:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Kapolres Ngada Terbukti Cabuli

Mantan Kapolres Ngada Terbukti Cabuli

Mantan Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja terbukti melakukan kasus asusila terhadap tiga anak di bawah umur dan 1 orang dewasa.

Mantan Kapolres Ngada saat ini ditetapkan sebagai tersangka kasus asusila dan narkoba.

Tersangka diketahui telah mencabuli empat orang korban, tiga di antaranya adalah anak di bawah umur

Direktur Kriminal Umum Polda NTT, Kombes Patar Silalahi, menjelaskan awal mula kasus ini diungkap sejak 22 Januari 2025 setelah menerima laporan.

Setelah menerima laporan, keesokan harinya dilakukan penyelidikan ke sebuah hotel di Kupang.

“Menggali informasi dari staf hotel serta pengecekan terhadap data hotel yang tertanggal 11 Juni 2024,” kata Patar saat konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (13/3/2025).

Dari awal pengecekan itu, polisi kemudian mendapat sejumlah bukti dari sembilan orang saksi.

Bukti itu berupa rekaman CCTV, dokumen registrasi di resepsionis hotel, satu dressanak, surat visum, hingga CD yang berisi delapan video kekerasan seksual.

“Ada pun beberapa alat bukti yang kami dapat dari saksi-saksi ada sembilan orang, kemudian petunjuk dari CCTV dan dokumen registrasi di resepsionis.”

Baca Juga :  Tandon Air 1000 Liter Hilang, Pencuri "Gasak" SMP 2 Pontianak

“Kemudian barang bukti satu baju dress anak bermotif love pink dan alat bukti surat berupa visum serta CD yang berisi kekerasan seksual sebanyak delapan video,” ujar Patar.

Tersangka diketahui telah mencabuli empat orang korban, tiga di antaranya adalah anak di bawah umur.

Fakta itu terkuak dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan kode etik yang dilakukan oleh Biro Pertanggung Jawaban Profesi Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Wabprof Propam Polri).

“Dari penyelidikan pemeriksaan melalui kode etik dari wabprof, ditemukan fakta bahwa FLS telah melakukan pelecehan seksual dengan anak di bawah umur sebanyak tiga orang dan satu orang usia dewasa,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis.

Trunoyudo menjelaskan, tiga anak yang menjadi korban ada yang berusia 6 tahun, 13 tahun, dan 16 tahun.

Sementara, satu orang dewasa yang dilecehkan berusia 20 tahun.

Penyidik telah memeriksa saksi sebanyak 16 orang, di antaranya termasuk empat korban.

Selain itu, ada empat orang manajer hotel dan dua orang personel Polda NTT.

“Tiga ahli selaku ahli bidang psikologi, agama, dan kejiwaan, satu dokter, dan ibu seorang korban anak,” ucapnya.

Baca Juga :  Kasus Tiktokers Riezky Kabah, Kamil Onte dan Ketua PGRI Kalbar Buka Suara

Pelanggaran Berat

Dalam kesempatan yang sama, Divpropam Polri, Brigjen Agus Wijayanto, mengatakan kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan tersangka termasuk kategori pelanggaran berat.

“Dan sampai kita melaksanakan gelar perkara, dan ini adalah kategori berat,” kata Brigjen Agus Wijayanto, Kamis.

Oleh karena itu, pasal yang disangkakan adalah pasal berlapis.

“Dan kita juncto-kan PP 1 2003 tentang pemberhentian anggota Polri,” ujar Agus.

Agus memastikan, Polri tak akan pandang bulu untuk menuntaskan kasus yang melibatkan anggotanya.

“Karena ini menyangkut anak, sehingga kita harus betul-betul mendasari ketentuan yang berlaku. Dengan menambah permasalahan baru lagi,” kata dia

AKBP Fajar diketahui melakukan aksi pencabulan anak di bawah umur di sebuah hotel di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mirisnya, aksi pencabulan tersebut bahkan direkam oleh Fajar dan videonya kemudian dijual ke situs porno di Australia.

Fajar sudah mengakui perbuatan kejinya itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

7 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Karate di Pontianak
Pria Modus Sumbangan Fiktif Diamankan Polsek Selatan
Remaja Bersenjata Nyaris Tawuran di Gang Intan, Berhasil Digagalkan Polisi
Dokter PPDS UI Ditangkap, Rekam Korban Saat Mandi
Tanah Kas Desa Jadi Kelab Malam, Kades dan Pengusaha Jadi Tersangka
Vonis Ibu Tiri Nizam 20 Tahun Penjara oleh PN Pontianak
Polisi Tangkap Bandar Sabu di Ketapang
Tim Gabungan Bekuk Kurir Sabu 192 Kg Dari Aceh

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 17:10 WIB

7 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Karate di Pontianak

Minggu, 20 April 2025 - 15:53 WIB

Pria Modus Sumbangan Fiktif Diamankan Polsek Selatan

Minggu, 20 April 2025 - 00:30 WIB

Remaja Bersenjata Nyaris Tawuran di Gang Intan, Berhasil Digagalkan Polisi

Sabtu, 19 April 2025 - 07:33 WIB

Dokter PPDS UI Ditangkap, Rekam Korban Saat Mandi

Jumat, 18 April 2025 - 10:26 WIB

Tanah Kas Desa Jadi Kelab Malam, Kades dan Pengusaha Jadi Tersangka

Berita Terbaru

7 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Karate di Pontianak - foto ilustrasi

Kriminal

7 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Karate di Pontianak

Minggu, 20 Apr 2025 - 17:10 WIB

Pria Modus Sumbangan Fiktif Diamankan Polsek Selatan - Foto Polsek Pontianak Selatan

Kriminal

Pria Modus Sumbangan Fiktif Diamankan Polsek Selatan

Minggu, 20 Apr 2025 - 15:53 WIB

Lirik Lagu Seringai Serigala Militia

Musik

Lirik Lagu Seringai Serigala Militia

Minggu, 20 Apr 2025 - 08:43 WIB

10 Ucapan Selamat Paskah Penuh Makna dan Harapan

Gaya Hidup

10 Ucapan Selamat Paskah Penuh Makna dan Harapan

Minggu, 20 Apr 2025 - 08:23 WIB