Lonjakan sampah di Pontianak pasca lebaran tembus 25 persen dari hari biasa. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak mencatat adanya peningkatan volume sampah sebesar 25 persen selama periode libur Idulfitri 1446 Hijriah.
Kepala DLH Pontianak, Syarif Usmulyono, menyampaikan bahwa lonjakan tertinggi terjadi pada H-1 Lebaran dan berlangsung hingga H+3.
Peningkatan signifikan ini membuat pihak DLH harus mengambil langkah ekstra. Di antaranya dengan melemburkan tenaga petugas kebersihan serta mengerahkan armada tambahan, bahkan meminjam alat berat dari Dinas PUPR.
“Volume sampah meningkat tajam di sejumlah TPS, terutama di sekitar pasar dan kawasan padat penduduk,” ungkap Usmulyono, Minggu (6/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa sampah yang paling dominan berasal dari rumah tangga, disusul limbah kardus, botol plastik, dan peralatan rumah tangga. TPS Pasar Mawar, Pasar Dahlia, Pasar Puring, serta Harapan Jaya Perumnas 4 menjadi titik paling kritis, dengan tumpukan sampah yang tak mampu ditangani oleh tenaga manual.
DLH Pontianak Imbau Warga Pilah Sampah dan Gunakan TPS Resmi
TPS Pasar dan Permukiman Dominasi Lonjakan Sampah
Untuk merespons kondisi darurat di lapangan, DLH bahkan meminjam alat berat loader dari Dinas PUPR guna membantu proses pengangkutan dari landasan ke dump truck, terutama di TPS Ampera dan Harapan Jaya.
“Tenaga manusia tidak lagi memadai karena volume sampah terlalu besar,” jelas Usmulyono.
DLH juga kembali menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Masyarakat diimbau untuk memilah sampah basah dan kering sejak dari rumah guna mempermudah proses pengangkutan. Selain itu, masyarakat diminta tidak membuang sampah sembarangan dan hanya menggunakan TPS resmi.
“Pemilahan sederhana akan sangat membantu. Jika belum bisa melakukan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), minimal buanglah sampah ke TPS yang sudah kami siapkan,” tegasnya.
Sudut Pandang Lain: Lonjakan Sampah Lebaran Tunjukkan Urgensi Edukasi Lingkungan
Fenomena tahunan ini membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang rendahnya kesadaran masyarakat dalam manajemen sampah domestik.
Di sisi lain, ini menjadi momentum bagi Pemkot Pontianak untuk memperkuat kampanye pemilahan dan daur ulang sampah, sekaligus mendorong sistem pengelolaan berbasis komunitas di tingkat RT/RW.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com