Hamas akan Umumkan 3 Nama Sandera Israel yang akan Dibebaskan Akhir Pekan

- Jurnalis

Jumat, 14 Februari 2025 - 20:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keluarga dan pendukung warga Israel yang disandera di Jalur Gaza memegang foto para sandera dalam demo menuntut pembebasan mereka dari penahanan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 13 Februari 2025. (Foto: Oded Balilty/AP Photo)

Keluarga dan pendukung warga Israel yang disandera di Jalur Gaza memegang foto para sandera dalam demo menuntut pembebasan mereka dari penahanan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 13 Februari 2025. (Foto: Oded Balilty/AP Photo)

Pembebasan sandera berikutnya masih dipertanyakan setelah Hamas menuduh Israel melanggar perjanjian dan mengancam akan kembali berperang.

Kelompok militan Hamas diperkirakan akan merilis nama tiga sandera yang akan ditukar dengan tahanan Palestina akhir pekan ini, setelah menyatakan komitmennya untuk gencatan senjata dengan Israel.

Pembebasan sandera berikutnya masih dipertanyakan setelah Hamas menuduh Israel melanggar perjanjian dan mengancam akan kembali berperang.

“Kami tidak tertarik dengan runtuhnnya perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dan kami sangat ingin agar perjanjian tersebut dilaksanakan dan memastikan bahwa pendudukan [Israel] mematuhinya sepenuhnya,” kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua.

Hamas akan Bebaskan 3 Sandera Lagi

Qanoua juga mengkritik apa yang disebutnya sebagai “bahasa ancaman dan intimidasi” dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Donald Trump. Dia mengatakan bahwa hal itu tidak membantu pelaksanaan gencatan senjata.

Baca Juga :  Putin Tegaskan Rusia Akan Bantu Iran: Ketegangan Global Memuncak Usai Serangan AS

Pemerintah Israel kemudian menegaskan kembali bahwa Hamas harus membebaskan tiga sandera akhir pekan ini.

“Jika ketiganya tidak dibebaskan, jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami pada Sabtu (15/2) siang, gencatan senjata akan berakhir,” kata juru bicara pemerintah Israel David Mencer.

Hamas awal minggu ini menuduh Israel melanggar kesepakatan dengan terus melancarkan serangan udara terhadap warga di Gaza dan memblokir bantuan. Kelompok itu mengatakan pembebasan sandera di masa mendatang akan ditunda.

Menhan Israel: Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera Hari Sabtu, “Semua akan Hancur”

Netanyahu mengatakan pertempuran akan kembali terjadi jika lebih banyak tawanan tidak dibebaskan pada Sabtu, dan Trump mengatakan pada Senin (10/2) bahwa “semua kekacauan akan terjadi” jika para sandera tidak dikembalikan.

Baca Juga :  Polri Kirim Tim Medis Ke Myanmar Bantu Korban Gempa

Sejak gencatan senjata mulai berlaku bulan lalu, Hamas, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, telah membebaskan 21 sandera, dan Israel telah membebaskan lebih dari 730 tahanan. Pertukaran berikutnya pada Sabtu menyerukan pembebasan tiga warga Israel lagi dengan imbalan ratusan tahanan Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Perang di Gaza dipicu oleh serangan teror Hamas pada Oktober 2023 terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan penangkapan 250 sandera. Serangan balasan Israel menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina, lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat. Israel mengatakan jumlah korban tewas termasuk 17.000 militan yang telah dibunuhnya.

Baik Israel maupun Hamas dituduh melakukan kejahatan perang.

Sumber Berita : VOA INDONESIA

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sushila Karki Jadi PM Sementara Nepal, Dipilih Dari Discord
Kronologi Penembakan Charlie Kirk: Tyler Robinson Ditangkap Polisi
Trump Klaim Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran, Intelijen Justru Bilang Sebaliknya
Gencatan Senjata Iran-Israel Dimulai Hari Ini, IRAN Sebut Belum Ada Kesepakatan
Putin Tegaskan Rusia Akan Bantu Iran: Ketegangan Global Memuncak Usai Serangan AS
Trump Serukan Pengeboran Minyak Besar-Besaran: Dunia Minyak di Ambang Krisis Baru
Trump Resmi Bubarkan Voice of America
AS Bombardir Iran, Krisis Global Meningkat

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 08:54 WIB

Sushila Karki Jadi PM Sementara Nepal, Dipilih Dari Discord

Minggu, 14 September 2025 - 00:38 WIB

Kronologi Penembakan Charlie Kirk: Tyler Robinson Ditangkap Polisi

Kamis, 26 Juni 2025 - 00:02 WIB

Trump Klaim Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran, Intelijen Justru Bilang Sebaliknya

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:09 WIB

Gencatan Senjata Iran-Israel Dimulai Hari Ini, IRAN Sebut Belum Ada Kesepakatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 00:56 WIB

Putin Tegaskan Rusia Akan Bantu Iran: Ketegangan Global Memuncak Usai Serangan AS

Berita Terbaru

SMA Garuda Kalimantan Barat resmi ditetapkan menjadi salah satu lokasi pembangunan sekolah unggulan yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.

Lintas Kalbar

SMA Garuda Kalimantan Barat Siap Dibangun, Seleksi 100% Transparan

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:31 WIB

Program ini secara khusus menyasar kelompok pekerja rentan yang sehari-hari berjuang di lapangan, mulai dari pengemudi transportasi online (ojol), ojek pangkalan, sopir angkutan, kurir, hingga pekerja logistik.

Nasional

Diskon Iuran BPJS Ketenagakerjaan 50% Untuk Ojol

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:25 WIB