LSM Indonesia Terdampak! USAID Dibekukan, Program Terancam

- Jurnalis

Minggu, 16 Februari 2025 - 07:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumbangan bahan pangan dari USAID untuk Program Pangan Dunia PBB (WFP) (foto: ilustrasi).

Sumbangan bahan pangan dari USAID untuk Program Pangan Dunia PBB (WFP) (foto: ilustrasi).

LSM Indonesia terdampak, setelah keputusan Presiden Donald Trump untuk menghentikan hampir semua bantuan asing membuat program sosial dan kesehatan terancam.

Salah satu yang paling terdampak adalah Indonesia AIDS Coalition, yang bergerak dalam pengentasan HIV/AIDS.

Tanpa dana dari USAID, mereka harus menghentikan para petugas lapangan yang selama ini membantu masyarakat.

LSM Indonesia Terdampak

“Berdasarkan informasi yang terus kami himpun, ada sekitar 200 hingga 300 petugas lapangan yang seharusnya bekerja setiap hari. Sekarang semuanya sudah menerima surat perintah berhenti bekerja,” ujar Direktur Eksekutif Aditya Wardhana ketika diwawancarai VOA di kantornya di Jakarta.

Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia, yang menjalankan pelatihan lingkungan bagi jurnalis, mengatakan kaget akan perubahan yang begitu mendadak.

“Semua orang tahu bahwa akan ada perubahan dalam kebijakan luar negeri AS, itu sudah diketahui publik. Yang mengejutkan kami adalah waktunya. Kami tidak menyangka kejadiannya akan secepat ini, dan sejauh ini,” ujar Sekretaris Jenderal Fira Abdurrahman kepada VOA.

Sementara salah satu penerima dana USAID, yang ingin identitasnya dilindungi, mengeluhkan tidak adanya kejelasan.

“LSM-LSM yang di bawah USAID itu bahkan tidak bisa berkomunikasi dengan USAID soal hal ini. Jadi kita buta. OK kita disuruh berhenti kerja, tapi kita nggak bisa diskusi soal ini,” ujarnya.

Pada tahun fiskal 2023, AS membelanjakan 230 juta Dolar AS (3,6 triliun Rupiah) untuk bantuan di Indonesia, dan mendanai 50 lebih program antra lain bidang kesehatan, perempuan wirausaha, hingga manajemen bencana.

Baca Juga :  Trump Serukan Pengeboran Minyak Besar-Besaran: Dunia Minyak di Ambang Krisis Baru

USAID Berdiri pada 1961

Usaid didirikan pada 1961 di bawah Presiden John F Kennedy, untuk melawan apa yang disebut sebagai pengaruh soviet di dunia pada saat itu.

USAID merupakan badan pemberi bantuan terbesar di dunia, yang beroperasi di seluruh dunia, termasuk indonesia. Meski begitu, USAID menggunakan tak sampai 1 persen anggaran pemerintah federal AS.

Usai dilantik, Presiden Trump langsung melakukan pembekuan bantuan asing AS selama 90 hari, seraya meninjau program-program supaya sejalan dengan kebijakan ‘Utamakan Amerika’ atau America First.

Namun Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin biliuner Elon Musk, menyatakan Presiden Trump setuju untuk menutup operasi USAID. Situs USAID kini menyatakan pegawainya di seluruh dunia akan dicutikan, dan dipulangkan ke Amerika.

Menurut profesor pembangunan internasional dari Georgetown University, Raj M. Desai, langkah ini belum pernah terjadi, mengingat bantuan asing selalu mendapat dukungan dari presiden, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.

Profesor pembangunan internasional Georgetown University Raj M. Desai ketika dihubungi VOA. (Rio Tuasikal/VOA via Zoom)
Profesor pembangunan internasional Georgetown University Raj M. Desai ketika dihubungi VOA. (Rio Tuasikal/VOA via Zoom)

“Kenyataannya, beberapa peningkatan terbesar dalam beberapa dekade terakhir berasal dari presiden-presiden dari Partai Republik,” ujarnya ketika diwawancara VOA.

“Sebagai contoh, Ronald Reagan, pada pemerintahan pertamanya, memimpin peningkatan yang sangat besar dalam bantuan luar negeri AS. George W Bush pada tahun 2000-an, meningkatkan lebih dari dua kali lipat pencairan bantuan AS. Dan menciptakan berbagai program baru, termasuk program darurat presiden tentang penanggulangan AIDS, PEPFAR, jelasnya.

Baca Juga :  Thailand Bongkar Sindikat Penipuan, 10 Warga China Dideportasi

Timbal Balik bagi AS

Raj menekankan, bantuan asing akan memberi timbal balik bagi bagi Amerika sendiri. Sebagian besar mitra datang AS saat ini, ujarnya, pernah menjadi penerima bantuan luar negeri AS.

“Sehingga bantuan tersebut membangun hubungan komersial. Bantuan itu membangun hubungan ekonomi. Hal itu pada akhirnya saling menguntungkan,” tambahnya.

Kepala Keamanan Asia-Pasifik Hudson Institute, Patrick Cronin (Rio Tuasikal/VOA via Zoom)
Kepala Keamanan Asia-Pasifik Hudson Institute, Patrick Cronin (Rio Tuasikal/VOA via Zoom)

Bantuan asing juga membantu keamanan nasional Amerika, menurut pengamat dari Hudson Institute, Patrick M. Cronin, yang pernah menjabat sebagai orang nomor tiga di USAID, pada era Bush.

“Kami juga masuk ke titik-titik masalah yang disebut “’negara-negara yang rapuh’. Beberapa di antaranya merupakan titik-titik rawan, seperti afghanistan dan negara yang sedang membangun kembali,” ungkapnya kepada VOA.

Para pengamat memprediksi, penghentian bantuan asing AS melemahkan pengaruh Amerika di negara-negara mitra, dan menjadi peluang bagi pesaing AS di kawasan.

“Amerika sangat butuh membangun keahlian, kepercayaan, dan niat baik. Bantuan asing adalah sarana tepat untuk mencapainya. Meskipun program-program spesifik bisa dihapus, ditambah, dikurangi, atau diperluas,” jelas Patrick.

“Jadi penangguhan bantuan asing, menurut saya, berisiko menyerahkan wilayah penting kepada China, khususnya di Asia Tenggara,” ujar Raj.

Sementara itu, LSM-LSM di indonesia mulai mencari alternatif pendanaan ke negara atau lembaga amal lain.

Follow WhatsApp Channel gencilnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Demo Anti Korupsi Mengguncang Manila, Rakyat Filipina Ke Turun Jalan
Sushila Karki Jadi PM Sementara Nepal, Dipilih Dari Discord
Kronologi Penembakan Charlie Kirk: Tyler Robinson Ditangkap Polisi
Trump Klaim Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran, Intelijen Justru Bilang Sebaliknya
Gencatan Senjata Iran-Israel Dimulai Hari Ini, IRAN Sebut Belum Ada Kesepakatan
Putin Tegaskan Rusia Akan Bantu Iran: Ketegangan Global Memuncak Usai Serangan AS
Trump Serukan Pengeboran Minyak Besar-Besaran: Dunia Minyak di Ambang Krisis Baru
Trump Resmi Bubarkan Voice of America

Berita Terkait

Senin, 22 September 2025 - 06:54 WIB

Demo Anti Korupsi Mengguncang Manila, Rakyat Filipina Ke Turun Jalan

Senin, 15 September 2025 - 08:54 WIB

Sushila Karki Jadi PM Sementara Nepal, Dipilih Dari Discord

Minggu, 14 September 2025 - 00:38 WIB

Kronologi Penembakan Charlie Kirk: Tyler Robinson Ditangkap Polisi

Kamis, 26 Juni 2025 - 00:02 WIB

Trump Klaim Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran, Intelijen Justru Bilang Sebaliknya

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:09 WIB

Gencatan Senjata Iran-Israel Dimulai Hari Ini, IRAN Sebut Belum Ada Kesepakatan

Berita Terbaru

Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kalimantan Barat (Kalbar) terus menunjukkan komitmennya dalam pembinaan atlet muda daerah. Menjelang ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025, empat atlet pelajar terbaik hasil seleksi kabupaten/kota resmi dikirim untuk mewakili Kalbar. - foto Prokopim Pemkot Pontianak

Kota Pontianak

Perbakin Kalbar Kirim 4 Atlet Muda ke POPNAS 2025

Sabtu, 1 Nov 2025 - 00:27 WIB

Melalui program “November Vaganza”, hotel berbintang empat ini menghadirkan deretan promo menginap, kuliner, hingga hiburan keluarga yang dikemas dengan nuansa hangat dan elegan khas Golden Tulip.

Travel

Promo Akhir Tahun Golden Tulip Pontianak November Vaganza

Sabtu, 1 Nov 2025 - 00:20 WIB

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (DKUMP) Kota Pontianak menyerahkan sebanyak 40 sertifikat halal kepada pelaku UMKM di Kota Pontianak.  - foto Prokopim Pontianak

Kota Pontianak

40 UMKM Pontianak Resmi Kantongi Sertifikat Halal

Sabtu, 1 Nov 2025 - 00:02 WIB

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Saptiko, mengajak masyarakat aktif untuk mencegah penyakit Tuberkulosis (TB) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Pontianak.

Kota Pontianak

Pontianak Perkuat Program Kelurahan Siaga TB

Jumat, 31 Okt 2025 - 00:38 WIB