Langkah mengejutkan Trump membebaskan ponsel dan laptop bebas tarif 145 Persen yang berasal dari China.
Pemerintah Amerika Serikat secara tiba-tiba menetapkan pengecualian tarif terhadap berbagai produk elektronik seperti ponsel, laptop, dan perangkat semikonduktor yang mayoritas diimpor dari China.
Keputusan ini muncul setelah kebijakan Presiden Donald Trump yang sebelumnya menetapkan tarif timbal balik hingga 145 persen untuk produk asal China.
Langkah ini tertuang dalam pemberitahuan resmi dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS yang berlaku surut sejak 5 April pukul 12:01 EDT.
Dalam dokumen itu, 20 kategori produk disebutkan, termasuk kode HS 8471—yang mencakup komputer, laptop, drive penyimpanan, chip, dan panel layar datar.
Perusahaan Teknologi Bernapas Lega
Pengecualian ini secara langsung memberikan angin segar bagi perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Dell Technologies, hingga Nvidia. Selama ini, mereka sangat bergantung pada rantai pasok elektronik dari Asia, khususnya China, Taiwan, dan India.
Meski tidak dijelaskan secara rinci, langkah ini dinilai sebagai upaya strategis Trump dalam menghadapi tekanan dari pelaku industri teknologi domestik, sekaligus tetap mempertahankan retorika keras terhadap China di panggung politik.
“Trump ingin menekan ketergantungan terhadap China, tetapi tidak ingin melumpuhkan manufaktur teknologi AS sendiri,” ujar seorang pejabat Gedung Putih yang tak disebutkan namanya.
Walau ponsel dan laptop dikecualikan, beberapa barang dari China masih dikenai tarif tinggi hingga 20 persen, terutama produk yang disebut memiliki keterkaitan dengan krisis fentanil yang tengah melanda AS.
Lebih lanjut, Trump berencana meluncurkan investigasi keamanan nasional terhadap semikonduktor, yang bisa membuka jalan bagi kebijakan tarif tambahan terhadap sektor tersebut.
Tekanan Geopolitik dan Relokasi Industri
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebutkan bahwa Trump telah mengarahkan agar industri teknologi penting segera memindahkan manufaktur ke dalam negeri. Apple, Nvidia, dan Taiwan Semiconductor disebut “sedang bergegas” dalam proses relokasi produksi ke wilayah Amerika Serikat.
Langkah ini mencerminkan ambisi Trump untuk menjadikan AS mandiri secara teknologi, sekaligus mengurangi risiko geopolitik dari ketergantungan pada negara kompetitor utama seperti China.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun
Google News Gencilnews dan Channel Gencilnews.com