Kapan saat yang tepat mengganti oli motor dan mobil? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan pengendara yang ingin menjaga performa kendaraan tetap optimal. Oli berfungsi sebagai pelumas mesin agar tidak cepat aus dan overheat. Jika tidak diganti tepat waktu, mesin bisa mengalami kerusakan serius.
Lalu, kapan waktu terbaik untuk mengganti oli kendaraan? Berikut panduannya!
1. Ganti Oli Berdasarkan Jarak Tempuh
Jarak tempuh adalah indikator utama kapan oli harus diganti.
- Mobil: Umumnya setiap 5.000 – 10.000 km, tergantung jenis oli yang digunakan.
- Motor: Biasanya setiap 2.000 – 4.000 km agar mesin tetap prima.
2. Perhatikan Waktu Pemakaian, Meski Jarang Dipakai
Bahkan jika kendaraan jarang digunakan, oli tetap harus diganti setiap 6 bulan sekali. Oli yang terlalu lama dibiarkan bisa mengalami degradasi kualitas meski jarak tempuhnya sedikit.
3. Cek Warna & Kekentalan Oli Secara Berkala
- Jika oli sudah berubah menjadi hitam pekat dan encer, itu tanda harus segera diganti.
- Oli yang masih bagus biasanya berwarna cokelat keemasan dengan tekstur kental.
4. Dengarkan Suara Mesin, Jangan Abaikan Getaran Kasar
Saat mesin mulai terdengar lebih kasar atau muncul suara gesekan yang tidak biasa, bisa jadi oli sudah tidak bekerja dengan optimal dan harus segera diganti.
5. Waspadai Indikator Oli di Dashboard Mobil
Bagi pemilik mobil, indikator oli pada dashboard bisa menjadi petunjuk penting. Jika lampu indikator menyala, segera periksa kondisi oli dan lakukan penggantian jika diperlukan.
6. Sesuaikan dengan Jenis Oli yang Digunakan
Setiap oli memiliki daya tahan yang berbeda.
- Oli mineral: Harus diganti lebih sering, sekitar 5.000 km.
- Oli sintetis: Lebih tahan lama, bisa mencapai 10.000 km sebelum perlu diganti.
Mengetahui kapan saat yang tepat mengganti oli motor dan mobil sangat penting untuk menjaga performa dan umur mesin kendaraan. Jangan hanya mengandalkan jarak tempuh, tetapi juga perhatikan kondisi fisik oli dan respons mesin. Dengan perawatan rutin, kendaraan bisa lebih awet dan tetap nyaman digunakan
