Delegasi Jerman Akui Potensi Pontianak kota luar biasa. Pakar ACQUIN Robert Raback memuji potensi Pontianak. Untan siap diakreditasi global.
Delegasi Jerman Akui Potensi Pontianak sebagai sebuah kota yang memiliki daya tarik dan potensi luar biasa, jauh melampaui citra yang selama ini dikenal publik. Pengakuan ini datang dari Robert Raback, Deputy Head International Department Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute (ACQUIN), yang berkunjung ke kota khatulistiwa ini dalam misi strategis yaitu asesmen internasional Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak. Komentar Raback menyoroti lebih dari sekadar urusan akademik; ia melihat keseluruhan ekosistem kota.
Dalam acara ramah tamah di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak, Sabtu (22/11/2025), Raback secara terbuka menyampaikan kekagumannya.
“Hari ini kita melalui hari yang sangat menyenangkan, berfoto bersama, menikmati durian dan madu, serta melihat lebih banyak tentang Pontianak. Kota ini memiliki potensi yang jauh lebih besar dan layak lebih dikenal dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Pujian ini menjadi angin segar, menegaskan bahwa Delegasi Jerman Akui Potensi Pontianak tidak hanya di sektor pariwisata, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan regional.
Misi Akademik: Menjamin Mutu Untan dengan Standar Internasional
Kunjungan Robert Raback dan timnya dari ACQUIN bukan tanpa alasan. Mereka hadir untuk melakukan akreditasi Untan sesuai dengan standar internasional. ACQUIN, yang merupakan lembaga penjamin mutu pendidikan tinggi terkemuka dari Jerman, bertujuan memastikan program studi dan institusi di seluruh dunia memiliki kualitas yang transparan dan daya saing global. Ini adalah langkah krusial bagi Untan untuk mengangkat profilnya.
Raback menjelaskan bahwa ACQUIN terus menyempurnakan prosedur akreditasi. Tujuannya adalah mendorong perguruan tinggi agar lebih aktif dan transparan dalam menunjukkan kualitas akademiknya. Akreditasi internasional ini menjadi batu loncatan penting.
Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa sertifikasi ini hanyalah awal. “Ini baru langkah pertama. Akreditasi bukan jaminan otomatis untuk enam tahun ke depan. Anda akan terus berkembang dan mempersiapkan diri untuk reakreditasi selanjutnya,” katanya.
Komentar ini menekankan pentingnya komitmen jangka panjang dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Pontianak.
Indikator Keberhasilan dan Jaringan Kerjasama Global
Robert Raback memberikan pandangan mengenai indikator utama keberhasilan akreditasi internasional. Keberhasilan nyata tidak hanya terletak pada pengakuan formal, tetapi pada meningkatnya minat kerjasama dari berbagai institusi dan negara di dunia.
“Jika Anda mulai menerima lebih banyak permintaan kerja sama internasional, tidak hanya dari Eropa tetapi juga dari Amerika Serikat, Asia, Australia, hingga Amerika Selatan, itu berarti Anda berada di jalur yang benar,” ungkapnya. Peningkatan permintaan kerjasama ini secara langsung mencerminkan pengakuan dunia terhadap kualitas akademik yang dimiliki Untan di Pontianak.
Untuk mencapai status tersebut, Raback menunjuk pada strategi yang sukses diterapkan di Jerman. Universitas-universitas di Jerman dikenal secara global karena fokusnya pada penelitian dan penerbitan karya ilmiah internasional. Hal ini menjadi kunci untuk meningkatkan visibilitas akademik sebuah institusi.
Pentingnya Bahasa Inggris sebagai Jembatan Akademik Global
Dalam upaya meningkatkan visibilitas, Raback menekankan peran penting bahasa Inggris. Ia mendorong Untan untuk memandang bahasa Inggris sebagai alat esensial untuk memperluas kehadirannya di kancah internasional.
“Saya sangat berharap Untan konsisten menonjolkan keunikan universitasnya serta semakin aktif menggunakan bahasa Inggris dalam kegiatan akademik dan riset,” kata Raback. Penggunaan bahasa Inggris yang aktif dalam publikasi riset akan membuat karya akademik dari Pontianak lebih mudah dijangkau dan diakui oleh komunitas ilmiah global.
Ia bahkan menganalogikan bahasa Inggris sebagai “bahasa cinta Anda di bidang akademik.” Analaogi ini bertujuan untuk menekankan bahwa penggunaan bahasa Inggris harus menjadi bagian integral dari aktivitas penelitian. Memastikan karya akademik terlihat secara internasional adalah langkah kritis untuk meningkatkan reputasi Untan dan Pontianak di mata dunia.
Sinergi Pemerintah dan Akademik di Kota Pontianak
Sambutan hangat diberikan oleh Pemerintah Kota Pontianak melalui Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah. Mewakili Wali Kota, Amirullah menyambut delegasi ACQUIN dan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan mutu akademik Untan. Sinergi ini dianggap krusial untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Barat.
“Kami sangat senang kedatangan tamu yang datang jauh-jauh dari Jerman untuk mengunjungi kota kami. Kehadiran ini sangat berarti bagi Pontianak dan juga bagi Universitas Tanjungpura,” ucapnya, menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah. Kehadiran delegasi ini menjadi bukti nyata bahwa Delegasi Jerman Akui Potensi Pontianak sebagai mitra strategis.
Amirullah menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu prioritas utama Pemerintah Kota Pontianak. Dukungan terhadap asesmen internasional Untan diharapkan dapat membantu kota dan universitas mencapai standar kualitas yang lebih tinggi, sehingga mampu bersaing secara global.
Pemerintah Kota Pontianak siap mendukung kolaborasi ini dengan berbagai cara yang memungkinkan. Komitmen ini memperkuat harapan bahwa masa depan pendidikan dan pengembangan SDM di Pontianak akan semakin cerah.
Dukungan penuh dari pemerintah kota dan semangat Untan untuk mencapai standar global menegaskan kembali penilaian Raback: Delegasi Jerman Akui Potensi Pontianak sebagai kota yang siap melangkah ke panggung internasional. Ini adalah momentum penting bagi Pontianak untuk memanfaatkan potensi uniknya, mulai dari kekayaan budaya, alam, hingga kualitas akademiknya demi mencapai visibilitas global yang lebih luas.






