Kapal Sembako Dihantam Ombak di Karimata. Awak buang muatan demi selamat dari cuaca ekstrem. SAR Kayong Utara imbau waspada.
Suasana mencekam menyelimuti perairan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, pada Kamis (20/11/2025).
Ssebuah Kapal Sembako Dihantam Ombak raksasa yang datang silih berganti. Perjalanan yang seharusnya rutin mengantar kebutuhan pokok dari Ketapang menuju Desa Padang berubah menjadi pertaruhan nyawa bagi para awak kapal yang berada di dalamnya.
Insiden ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut secara tiba-tiba. Langit yang gelap dan angin kencang memicu gelombang tinggi yang mengombang-ambingkan kapal kayu, dan insting bertahan hidup para awak kapal menjadi kunci keselamatan dalam tragedi yang nyaris merenggut nyawa ini.
Kronologi 16 Jam Melawan Maut di Laut
Kapal pengangkut logistik tersebut bertolak dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 04.00 WIB. Namun, di tengah perjalanan, kondisi laut berubah drastis. Kapal Sembako Dihantam Ombak yang tingginya di luar prediksi normal pelayaran hari itu.
Selama berjam-jam, kapal terombang-ambing tanpa kepastian. Meski mesin terus menderu melawan arus, kekuatan alam seolah ingin menguji ketangguhan pelaut-pelaut tersebut.
Akhirnya, setelah kurang lebih 16 jam berjibaku dengan maut, kapal berhasil sandar. Momen kelegaan itu tiba pada malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB di Desa Padang, Kepulauan Karimata. Meski sebagian muatan hilang karena Kapal Sembako Dihantam Ombak, nyawa mereka utuh. Rasa syukur tak henti-hentinya terucap dari bibir para awak kapal dan keluarga yang menanti dengan cemas di dermaga.
Aksi Buang Muatan Demi Keseimbangan
Demi menjaga keseimbangan kapal agar tidak karam, mereka dengan berat hati melemparkan sebagian muatan sembako ke laut. Beras, gula, atau barang kebutuhan lainnya terpaksa dilarung demi mengurangi beban.
Kerugian materi tentu ada, namun tidak sebanding dengan keselamatan kru. Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa alam tidak bisa dilawan, melainkan harus disiasati dengan kebijaksanaan dan keberanian mengambil keputusan pahit di saat genting.
Konfirmasi SAR dan Kondisi Terkini Kru
M. Akhyar, Komandan Pos (Danpos) SAR Kayong Utara, memberikan konfirmasi resmi terkait insiden ini pada Jumat (21/11/2025). Ia membenarkan adanya laporan Kapal Sembako Dihantam Ombak yang mengalami situasi kritis di perairan Karimata. Beruntung, laporan akhir yang diterima sangat melegakan hati.
“Alhamdulillah, semua sudah tiba di tempat tujuan tadi malam dalam kondisi selamat,” terang M. Akhyar. Seluruh kru dan penumpang dinyatakan sehat meski mengalami syok akibat guncangan hebat di laut.
Pihak SAR mengapresiasi langkah cepat awak kapal. Respons mereka saat dengan mengurangi muatan dinilai sebagai tindakan cerdas yang mencegah terjadinya kecelakaan laut yang lebih fatal. Koordinasi yang baik meski dalam situasi panik menjadi pelajaran berharga bagi pelayaran rakyat lainnya.
Anomali Cuaca Mengancam Perairan Karimata
Menurut Akhyar, saat ini perairan Kepulauan Karimata sedang mengalami anomali cuaca yang cukup berbahaya. Perubahan cuaca terjadi sangat cepat dan sulit diprediksi dengan metode konvensional biasa.
Kondisi ini ditandai dengan angin kencang yang tiba-tiba berhembus, disertai curah hujan tinggi yang membatasi jarak pandang. Risiko ini sangat nyata bagi kapal-kapal kayu, kapal nelayan, maupun kapal kargo kecil yang melintasi jalur tersebut.
Para ahli meteorologi memprediksi kondisi ini masih akan berlangsung beberapa waktu ke depan, sehingga kewaspadaan ekstra mutlak diperlukan.
Imbauan Tegas untuk Nelayan dan Pemancing
SAR Kayong Utara mengeluarkan imbauan tegas. M. Akhyar meminta seluruh pelaku aktivitas di laut, mulai dari Anak Buah Kapal (ABK), nelayan tradisional, hingga pemancing hobi, untuk tidak memaksakan diri. Jangan mengambil risiko berlayar jika tanda-tanda alam sudah tidak bersahabat.
“Kami minta para ABK kapal, nelayan, dan pemancing benar-benar memperhatikan kondisi cuaca dan memastikan kapal serta peralatan keselamatan dalam keadaan siap,” tegasnya.
Selain itu, masyarakat pesisir diminta untuk aktif memantau informasi cuaca resmi. Jika melihat kejadian seperti ini atau situasi darurat lainnya, warga diminta segera melapor ke otoritas terkait agar bantuan SAR bisa segera dikerahkan. Keselamatan di laut adalah tanggung jawab bersama, dan kewaspadaan adalah jangkar terkuat dalam menghadapi badai.






