Kebutuhan darah di Pontianak terus meningkat drastis seiring pertumbuhan penduduk dan peningkatan pasien yang memerlukan transfusi darah di rumah sakit.
Wali Kota sekaligus Ketua PMI Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan bahwa kebutuhan darah mencapai 120 hingga 170 kantong per hari, sementara stok darah rata-rata hanya 80 hingga 100 kantong per hari.
Dengan kebutuhan tahunan mencapai 30 hingga 40 ribu kantong darah, ketersediaan darah di Pontianak masih jauh dari kata mencukupi.
Hal ini mengharuskan PMI untuk sering menghubungi pendonor yang sudah terdaftar atau keluarga pasien apabila ada kebutuhan mendesak untuk transfusi darah.
“Atas nama PMI Kota Pontianak, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. Darah adalah sesuatu yang tidak bisa dibuat oleh mesin. Satu-satunya mesin penghasil darah ada di dalam tubuh manusia,” ujarnya yang juga selaku Ketua PMI Kota Pontianak.
Kebutuhan Darah di Pontianak Terus Meningkat
Edi Rusdi Kamtono mengajak masyarakat Pontianak terus berpartisipasi aktif dalam donor darah guna menanggulangi kekurangan stok darah tersebut.
Donor darah bukan hanya aksi sosial, tapi penolong nyawa yang sangat dibutuhkan masyarakat, terutama pasien dengan kebutuhan transfusi berkala seperti penderita thalasemia, serta korban kecelakaan dan operasi.
Apalagi golongan darah B dan AB relatif sulit diperoleh, sementara golongan darah O lebih tersedia. Oleh karena itu, kesadaran donor darah perlu terus ditingkatkan sebagai bentuk nyata kepedulian dan solidaritas.
“Apabila ada kebutuhan mendesak, kami segera menghubungi para pendonor yang sudah terdaftar di database sesuai golongan darah, atau keluarga pasien yang membutuhkan,” terangnya.
Proses pengolahan darah yang diterima donor juga harus melewati pemeriksaan di laboratorium PMI sebelum bisa dipakai untuk transfusi, sehingga bukan hanya kuantitas tapi kualitas darah yang menjadi perhatian.
PMI Pontianak berupaya maksimal memenuhi kebutuhan ini melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat umum yang menjadi pendonor sukarela.
Golongan Darah Langka di Pontianak
Kebutuhan darah Pontianak juga menghadapi kendala karena tidak semua golongan darah tersedia dalam jumlah cukup.
Golongan darah B dan AB menjadi golongan yang paling langka di Pontianak, sementara golongan darah O lebih tersedia.
Oleh karena itu, donor darah golongan B dan AB sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan darah Pontianak yang semakin meningkat setiap harinya.
“Perlu diketahui bahwa darah yang baru didonorkan tidak bisa langsung ditransfusikan. Darah tersebut harus melalui proses pemeriksaan dan pengolahan terlebih dahulu di laboratorium PMI,” jelasnya.
Donor Darah: Solusi Nyata Kebutuhan Darah Pontianak
Donor darah menjadi solusi nyata untuk mengatasi kebutuhan darah Pontianak yang tinggi. PMI Kota Pontianak mengandalkan donor darah reguler dan pendonor sukarela terdaftar untuk menjaga ketersediaan stok darah yang perlu diproses di laboratorium sebelum digunakan. Wali Kota Pontianak mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif melakukan donor darah demi memenuhi kebutuhan darah Pontianak dan menyelamatkan nyawa.
Edi mengapresiasi peran berbagai pihak, terutama kementerian, lembaga, dunia usaha, dan masyarakat, yang ikut serta dalam kegiatan donor darah.
“Kami sangat bersyukur atas partisipasi semua pihak. Kegiatan seperti ini sangat berarti bagi kemanusiaan,” pungkasnya






