Penculik Bilqis ditangkap menjadi kabar yang melegakan seluruh masyarakat Makassar. Setelah sepekan penuh ketegangan dan keresahan, Kepolisian akhirnya menangkap tiga orang pelaku yang diduga menculik Bilqis, anak perempuan berusia empat tahun yang hilang saat menemani orang tuanya berolahraga di Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, pada Minggu (2/11).
Kabar ini datang setelah sebelumnya Bilqis ditemukan dalam kondisi selamat di Provinsi Jambi, Sabtu (8/11). Penemuan itu membuka jalan bagi penangkapan para pelaku yang kini telah diamankan aparat kepolisian di lokasi yang sama.
Penculik Bilqis Ditangkap, Penangkapan di Jambi: Kolaborasi Cepat Antarwilayah
Tiga pelaku penculikan yang terdiri atas dua perempuan berinisial ME dan NA, serta seorang pria bernama AS, berhasil dibekuk di Jambi. Kepolisian mengonfirmasi bahwa ketiganya kini sedang dibawa ke Makassar untuk proses hukum lebih lanjut.
“Pelaku tiga orang sudah diamankan. Info terakhir, mereka dibawa ke Makassar karena besok akan dirilis oleh Polrestabes,” kata Ipda Maulana, Kaur Penmas Bidhumas Polda Jambi, Minggu (9/11).
Keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama intens antara Polda Jambi dan Polrestabes Makassar. Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah Bilqis ditemukan, polisi langsung memprofil pelaku dan melakukan penggerebekan di lokasi persembunyian.
Polisi Pastikan Bilqis Dalam Kondisi Sehat
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, memastikan bahwa Bilqis sudah menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap oleh tim medis dan dinyatakan dalam keadaan sehat. “Tadi sudah dicek kesehatannya, badan sehat,” ujarnya di kantor Polrestabes Makassar.
Masyarakat bersyukur mendengar kabar itu. Sehari setelah ditemukan, Bilqis bahkan sudah bisa tersenyum dan berinteraksi dengan keluarganya. Meski masih harus menjalani pendampingan psikis, dokter menyebut kondisi fisiknya stabil dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Pembebasan Tanpa Luka, Tapi Penuh Trauma
Meski tidak mengalami kekerasan fisik, pengalaman Bilqis selama sepekan dalam genggaman para pelaku jelas meninggalkan bekas emosional. Tim psikolog anak dilibatkan untuk membantu memulihkan mental Bilqis setelah peristiwa tersebut.
“Ini menyangkut anak yang mengalami kejadian traumatis. Pendampingan harus dilakukan sejak awal agar ia bisa kembali merasa aman,” kata salah satu psikolog anak dari Universitas Hasanuddin.
Sementara itu, orang tua Bilqis memilih tetap berada di Polrestabes Makassar untuk mendampingi proses hukum para pelaku serta memastikan anak mereka mendapatkan dukungan maksimal.
Akar Kasus: Motif Penculikan Masih Diselidiki
Meski para pelaku sudah diamankan, polisi masih terus menggali motif di balik penculikan ini. Dugaan awal mengarah pada motif ekonomi. Namun, pihak kepolisian belum memberikan penjelasan lebih jauh hingga rilis resmi dilakukan, Senin (10/11).
Penyidik pun tengah menghubungkan sejumlah fakta yang menunjukkan rencana penculikan dilakukan terstruktur. Beberapa laporan masyarakat sekitar lokasi kejadian turut diperiksa untuk memperkuat pembuktian.






